x

Dari Mancini hingga Guardiola, Sabarnya Manchester City Cuma Mimpi Juara Liga Champions

Senin, 5 Juni 2023 15:38 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Manchester City adalah salah satu klub besar yang sangat sulit juara Liga Champions. Foto: Martin Rickett - Pool/Getty Images.

INDOSPORT.COM - Sejak lama, Manchester City telah memimpikan juara Liga Champions yang sampai saat ini belum kunjung terwujud.

Selama bertahun-tahun pula, tongkat kepelatihan pun sudah berganti sejak tim ini bermain di Liga Champions pada 2011/2012 misalnya, mulai era Roberto Mancini hingga Pep Guardiola.

Di tangan mereka, Manchester City meraih hasil yang beragam saat berpartisipasi di kompetisi level tertinggi Eropa ini.

Lantas, seperti apa perjalanan sang raksasa Manchester di ajang Liga Champions sejak era Roberto Mancini pada 2011/2012 hingga Pep Guardiola 2022/2023?

Roberto Mancini

Tidak banyak yang bisa dilakukan pelatih yang satu ini saat menangani Manchester City selama dua musim di Liga Champions, 2011/2012 dan 2012/2013.

Baca Juga

Ia hanya bisa membawa tim asuhannya berlaga di putaran grup. Pertama debut di Liga Champions, Manchester City terseok-seok dan masih butuh beradaptasi.

Napoli adalah lawan pertama mereka saat itu. The Citizens pun bermain imbang 1-1 berkat gol yang dicetak Aleksandar Kolarov.

Baca Juga

Sayangnya, Manchester City hanya finis di peringkat tiga klasemen di bawah Bayern Munchen dan Napoli.

Musim 2012/2013 pun tidak jauh berbeda. Roberto Mancini mentok membawa Manchester City ke putaran grup saja.

Bahkan kali ini lebih parah, mereka finis sebagai juru kunci klasemen di bawah Borussia Dortmund, Real Madrid, dan Ajax.

Baca Juga

1. Manuel Pellegrini

Manchester City adalah salah satu klub besar yang sangat sulit juara Liga Champions. Foto: Martin Rickett - Pool/Getty Images.

Beralih ke era Manuel Pellegrini, yang membawa Manchester City menginjakkan kaki di 16 besar Liga Champions 2013/2014.

Sebuah pencapaian yang cukup signifikan karena The Citizens akhirnya berhasil melaju ke putaran gugur untuk pertama kalinya.

Sayangnya, langkah mereka terhenti usai ditumpas Barcelona dengan agregate 4-1. Lalu pada musim berikutnya, Manchester City juga tersingkir di 16 besar.

Mereka lagi-lagi takluk di tangan Barcelona, namun kali ini dengan agregat 3-1. Sampai saat ini, tiket perempat final bak sebuah misi yang sulit dieksekusi.

Namun ternyata, dewi fortuna akhirnya mulai berpihak kepada skuad Manuel Pellegrini pada musim 2015/2016 saat mereka beranjak ke semifinal.

Baca Juga

Manchester City meraih kemenangan pertama mereka di putaran gugur menghadapi Dynamo Kyiv dengan agregat 3-1.

Hasil ini membawa Sergio Aguero dkk melangkah ke perempat final dan bersua Paris Saint-Germain, yang mereka tekuk dengan agregat 3-2.

Baca Juga

Perjalanan impresif Manchester City di Liga Champions 2015/2016 pun berlanjut hingga semfinal dan harus berakhir di fase ini.

Bersua Real Madrid dan berhasil menahan imbang tim langganan juara ini 0-0 di leg pertama, The Citizens keok tipis di leg kedua dengan skor tipis 0-1.

Fernando Reges menjadi mimpi buruk Manchester City dengan gol semata wayangnya pada menit ke-11. Ia pun membuyarkan asa Manuel Pellegrini untuk tampil di partai puncak. 

Baca Juga

2. Pep Guardiola

Pep Guardiola sampai saat ini masih berusaha menyumbangkan trofi Liga Champions untuk Manchester City. Foto: Reuters/Carl Recine.

Musim 2015/2016 menjadi Liga Champions edisi terakhir yang ditangani Manuel Pellegrini. Setelah itu, kursi kepelatihan diambil alih oleh Pep Guardiola.

Pencapaian pelatih asal Spanyol ini bersama Manchester City di Liga Champions pun terbilang tidak terlalu buruk.

Ia membawa para pemainnya menginjakkan kaki di 16 besar 2016/2017 sebelum akhirnya tersingkir oleh AS Monaco lewat pertandingan dua leg yang dramatis.

Setelah menang 5-3 di leg pertama, Manchester City justru terhempas 1-3 di leg kedua, membuat kedudukan agregat menjadi 6-6.

Mereka pun harus mengikhlaskan tiket perempat final ke AS Monaco lantaran lawannya itu unggul jumlah gol tandang.

Musim selanjutnya, Pep Guardiola membawa Manchester City ke perempat final. Namun langkah ke 4 besar mereka dihempas Liverpool dengan agregat 5-1.

Raihan yang sama juga terjadi pada musim selanjutnya, 2018/2019. Lagi-lagi menyakitkan, Raheem Sterling dkk imbang agregat 4-4 dan kalah jumlah gol tandang dari Tottenham Hotspur.

Pada musim 2019/2020, Manchester City juga mentok di perempat final dan baru pada 2020/2021 mereka sampai ke final.

Pep Guardiola pun harus kecewa karena langkah timnya terhenti di tangan sesama rival Liga Inggris, Chelsea. Tipis saja, mereka kalah 0-1.

Pada 2021-2022, Manchester City melangkah hingga semifinal, sebelum akhirnya musim ini berhasil menginjakkan kaki di final.

Mereka akan berhadapan dengan Inter Milan di final Liga Champions musim ini dan berada di ambang treble setelah menjuarai Liga Inggris dan Piala FA.

Sumber: Daily Mail 

Manchester CityLiga ChampionsRoberto ManciniPep GuardiolaManuel Pellegrini

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom