Liga 2 Ada Kuota Asing, 3 Pemain Keturunan Indonesia di Eropa Ini Bisa Jadi Opsi Transfer
INDOSPORT.COM – Bakal diperbolehkan menggunakan pemain asing musim depan, berikut tiga pemain keturunan di Eropa yang mungkin bisa jadi opsi transfer klub Liga 2 Indonesia.
Jelang bergulirnya kompetisi musim 23/24, gebrakan baru dilakukan PSSI dengan mengubah komposisi pemain buat para peserta Liga 2.
Dalam keputusannya, Erick Thohir selaku Ketum PSSI menyebut bahwa tim Liga 2 musim depan boleh menggunakan pemain asing sebagai amunisi mereka.
Liga 2 disepakati bakal memakai dua pemain asing, dengan rinciannya adalah satu pemain bebas dari negara mana, serta lainnya adalah kuota Asia Tenggara.
Sementara itu, klub Liga 2 juga hanya boleh menggunakan satu pemain naturalisasi saat kompetisi berlangsung.
"Liga 2 sepakatnya ada satu naturalisasi dan 1+1 (Asia tenggara). Ini upaya mereka yang sedang digodok. Ini belum tuntas masih akan ada diskusi antara liga dan klub buat terbitkan aturan agar fairness," ujar Erick Thohir.
Dengan keputusan tersebut, bisa dipastikan bahwa kompetisi Liga 2 musim depan bakal penuh dengan bintang-bintang asing dan berpotensi jadi tontonan baru para penggemar sepak bola Tanah Air.
Meski mendatangkan pemain asing membutuhkan banyak biaya, namun buat tim-tim dengan sokongan dana melimpah tampaknya bukan hal sulit untuk menggaet talenta dari kompetisi luar negeri.
Bahkan mungkin para klub Liga 2 bisa coba merekrut para pemain keturunan Indonesia yang kini sedang merumput di Eropa.
Selain dapat membantu tim untuk promosi, kehadiran pemain keturunan tersebut juga bisa jadi opsi buat Timnas Indonesia ke depannya.
Berkut INDOSPORT coba merangkum, tiga pemain keturunan Indonesia di Eropa yang bisa jadi pilihan transfer klub Liga 2 musim depan:
1. Mark van der Maarel
Nama pertama adalah Mark van der Maarel. Bek kelahiran Arnhem, Belanda, ini diketahui memiliki garis keturunan Indonesia dari salah satu orang tuanya.
Mark van der Maarel dikabarkan punya darah Indonesia, tepatnya Jakarta yang merupakan tempat kelahiran sang Ibunda.
Pemain 31 tahun tersebut bahkan hampir perkuat Timnas Indonesia, lantaran dirinya pernah diminta datang untuk menjalani TC Timnas U-23 pada tahun 2011 silam.
Sayangnya, Mark van der Maarel batal datang lantaran lebih memilih fokus untuk membela klubnya, FC Utrecht yang saat itu sedang berjuang di Liga Belanda.
Di musim ini, Mark van der Maarel masih memperkuat tim FC Utrecht dan telah tampil sebanyak 31 pertandingan di semua kompetisi.
Andai klub Liga 2 membutuhkan sosok pemain bertahan tangguh dan kaya pengalaman di Eropa, maka Mark van der Maarel adalah pilihan sempurna.
Navarone Foor
Berikutnya adalah Navarone Foor. Gelandang berusia 31 tahun ini juga diketahui memiliki garis keturunan Indonesia, tepatnya dari Maluku.
Navarone Foor yang lahir di Opheusden, mempunyai darah Tana Toraja dari neneknya, Christina Seru yang berasal dari Kalimbuang, Kapala Pitu, Toraja Utara.
Sedangkan kakeknya, Foor, dari Key, Maluku Tenggara. Sementara sang ayah, Junis Foor menikahi Mathilda, wanita campuran Seram-Malang (Jawa Timur).
Dalam dunia sepak bola, Navarone Foor dikenal sebagai gelandang serba bisa yang sudah malang melintang di kompetisi Eropa.
Di musim ini, jebolan Timnas Belanda U-20 tersebut tampil untuk klub kasta teratas Liga Belanda, SC Cambuur.
Meski baru didatangkan pada bursa transfer musim dingin, namun Navarone Foor langsung jadi tumpuan SC Cambuur dengan torehkan dua gol serta dua assists dari total 15 pertandingan.
2. Joey Pelupessy
Joey Martis Pelupessy merupakan pemain kelahiran Almelo, Belanda, 15 Mei 1993. Pemain yang berposisi sebagai gelandang dan bek ini diketahui memiliki darah keturunan Indonesia, tepatnya Maluku.
Bahkan Joey Pelupessy dikabarkan tertarik membela Timnas Indonesia, usai melihat salah satu rekannya, Shayne Pattynama resmi menjadi WNI beberapa waktu lalu.
Dalam kariernya, Joey Pelupessy bisa dibilang sebagai gelandang serba bisa dan telah mencicipi sejumlah kompetisi Eropa seperti Liga Inggris, Liga Turki serta Liga Belanda.
Pada musim ini, Joey Pelupessy yang didatangkan klub kasta teratas Belanda, FC Groningen, langsung didapuk sebagai kapten tim.
Tercatat, pemain 30 tahun tersebut sudah tampil sebanyak 21 pertandingan dan mencetak satu gol buat FC Groningen di semua ajang.