Sudah Terbukti, Kualitas Liga 1 Bisa Meningkat Seperti China Berkat Pemain Asing?
INDOSPORT.COM - Pelatih Persik Kediri, Marcelo Rospide, optimistis Liga 1 Indonesia 2023-2024 akan sangat kompetitif dan berjalan menarik sejak awal hingga akhir.
Salah satu acuannya yaitu perubahan regulasi untuk kuota pemain asing. Sebelumnya, Liga 1 konsisten menerapkan format tiga bebas federasi dan satu Asia.
Sedangkan musim ini, kuota bertambah menjadi enam. Formasinya adalah lima pemain asing bebas federasi plus 1 pemain asing khusus dari Asia Tenggara atau ASEAN.
Bagi Marcelo Rospide, bertambahnya kuota pemain asing mesti memberi efek positif. Dia optimistis regulasi ini bisa meningkatkan kualitas sepak bola Indonesia.
"Bukan berarti (pemain lokal) di Indonesia kurang bagus. Tapi semua ini tentang peningkatan kualitas (kompetisi)," beber pelatih berpaspor Brasil tersebut.
Tim berjulukan Macan Putih itu pun sudah memenuhi regulasi pemain asing secara maksimal, dengan berkekuatan enam nama pada musim ini. Empat di antara dipertahankan dari Liga 1 2022-2023.
Mereka antara lain dua pemain berkebangsaan Brasil, yakni Renan Da Silva dan Anderson Nascimento, Rohit Chand (Nepal), serta Flavio Silva (Portugal).
Sementara dua pemain yang melengkapi formasi 5+1 Persik Kediri adalah Pedro Paulo Alves (Brasil) dan Simen Lyngbo (Filipina) sebagai pemain dari ASEAN.
"Tentu bukan halangan bagi saya dalam berkomunikasi dengan keberadaan para pemain dari Brasil. Mereka pemain yang bagus," cetus Marcelo Rospide.
1. Dibandingkan China
Marcelo Rospide lantas membandingkan regulasi ini dengan pengalamannya sewaktu melatih Meizhou Hakka di Liga 2 China periode 2020 silam.
Klubnya memang berlaga di kompetisi kasta kedua. Namun, peranan para pemain asing bisa meningkatkan kualitas kompetisi Negeri Tirai Bambu.
"Berdasarkan pengalaman di China beberapa tahun lalu, saya pikir situasi di Asia hampir sama. Keberadaan pemain asing sangat penting untuk membantu kualitas kompetisi di suatu negara," tutur Marcelo Rospide.
Lagipula, kedatangan para pemain asing dan pelatih asing termasuk dia sendiri, bertujuan untuk meningkatkan klub untuk berdaya saing tinggi di kompetisi.
Dia pun tak akan mengubah karakter khas Persik Kediri, sebagaimana tim-tim asal Jawa Timur. Yaitu bermain secara spartan, bekerja keras, dan pantang menyerah.
"Kami tidak akan mengubah karakter yang sudah ada. Tapi kami ingin memberikan kualitas yang lebih untuk sepak bola Indonesia," beber Marcelo.
"Tim ini harus mau untuk selalu menang. Memang tidak mudah, tapi kami akan memperkuat mindset itu kepada pemain," tambah pelatih berusia 52 tahun itu.
Berdasarkan pengamatannya di Persik Kediri, Marcelo Rospide bertekad untuk memperbaiki skema permainan yang telah terbangun sejak musim lalu.
"Saya suka dengan tim yang bermain sepak bola positif, organisasi pertahanan dan transisi yang cepat," pungkas mantan pelatih Gremio tersebut.