Mengenal Jeong Kwang-sik, Striker Korea Selatan yang Sempat Hiasi Lini Depan Persija
INDOSPORT.COM - Persija Jakarta tenyata pernah punya striker asal Korea Selatan yakni Jeong Kwang-sik. Dia didatangkan pada putaran kedua Indonesian Super League (ISL) 2012 lalu.
Saat didatangkan, Kwang-sik berusia 27 tahun. Ia diproyeksikan memperkuat lini serang bersama Robertino Pugliara, Pedro Javier dan Bambang Pamungkas.
CV-nya tak main-main karena dia pernah memperkuat Nagoya Bank FC (Jepang) dan Brisbane City FC (Australia). Pemain bertinggi 1,79 cm itu juga pemain serba bisa karena berperan sebagai gelandang serang, winger, striker bahkan bek tengah.
"Saya sangat senang bisa gabung dengan Persija karena Persija tim besar di Indonesia. Saya akan memberikan kemampuan terbaik saya. Apalagi ini pengalaman pertama saya di Indonesia," ucap Kwang-sik dalam rilis Persija kala itu.
"Dengan fisik yang bagus, saya siap untuk mencetak gol. Semoga, pemain yang ada di Persija dapat membantu saya mencetak gol," janji pemain kelahiran Korea, 12 Juli 1985.
Kwang-sik memang berhasil tembus skuad utama Persija dan mainkan 17 pertandingan. Sayang catatan golnya sebagai seorang striker tidak sesuai harapan karena hanya lesakan dua gol.
Di akhir musim, Persija memilih tidak perpanjang kontrak Kwang-sik. Sempat tanpa klub, ia kemudian bergabung dengan klub Thailand, Chamcuri United pada tahun 2015.
Meski cuma setengah semusim, Kwang-sik menyatakan bangga pernah jadi bagian Macan Kemayoran. Itu sempat disampaikannya lewat Instagram-nya, @mingu.jeong998, pada Jumat (26/05/17) lalu.
"Terima kasih Persija atas penandatanganan kontrak pemain Asia yang pertama pada tahun 2012. Saya sangat bahagia ketika di Jakarta," tulis Kwang-sik.
Dia juga merindukan dukungan dan sambutan hangat dari The Jakmania. Mantan pemain Brisbane City itu mengatakan suporter Persija adalah yang terbaik.
1. Sempat Perkuat Madura United
"Gelora Bung Karno dan para Jakmania yang memberikan begitu banyak kenangan yang selamanya tidak bisa saya lupakan, saya sangat merindukan kalian semua. Akan saya ingat selamanya, terima kasih banyak," tambahnya.
Menariknya, Kwang-sik ternyata sempat balik dan berkarier lagi di Indonesia pada 2017. Tapi, dikesempatan keduanya, ia membela Madura United di Indonesian Soccer Championship (ISC) A.
Namun kebersamaan gelandang yang kini berusia 37 tahun itu bersama Madura United tak berlangsung lama. Kwang-sik hanya tampil dalam dua pertandingan resmi.
CEO Madura United saat itu, Achsanul Qosasi menilai Kwang-sik gagal bersaing dengan para pemain lain di posisinya.
"Jeong Kwang-sik resmi kami putus kontrak karena murni alasan teknis. Jeong sangat sulit untuk bersaing dengan Bayu Gatra, Engelberd Sani, Elthon Maran, dan Rossi Nonprihanis,” tuturnya.
"Kami sudah memberikan kesempatan selama lebih dari lima kali pertandingan (uji coba). Namun, dia tetap tidak ada peningkatan," imbuh AQ.
Setelah didepak Madura United, Kwang-sik tercatat melanjutkan karirnya di kampung halaman. Dia bergabung dengan Goyang Citizen pada 2017.
Kwang-sik mengawali karier sepak bola dari akademi sepak bola Vasco Da Gama, Brazil. Setelahnya, dia bergabung dengan klub Korea Selatan, Changwon FC pada 2005.
Setahun berselang, ia merapat ke klub Korea Selatan lainnya, Seosan Citizen. Pada 2007, Kwang-sik pindah ke klub Jepang, Gainare Tottori dan 2008 ke Fujieda MYFC.
Pada 2009, Kwang-sik berlabuh ke klub Jepang lainnya atau jadi yang ketiga yakni Zuzuka Rampole. Dia bertahan dua tahun, lalu 2011 pindah ke Australi bersama Brisbane City dan 2012 ke Persija.
Tidak ada catatan detail apakah Kwang-sik sudah pensiun dari sepak bola pada diusia 37 tahun atau belum. Tapi, dilihat dari akun Instagramnya, ia menyematkan informasi jika berada di Jepang dan menjadi penerjemah bahasa Portugis.