Terkait Masa Depan di PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro Ikut Rencana Tuhan
INDOSPORT.COM - Pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro, masih belum tahu akan masa depannya di PSS Sleman di Liga 1 musim depan. Terkait itu semua dirinya menyerahkan dan mengikuti rencana Tuhan.
Usai sudah perjalanan Seto Nurdiyantoro dalam membesut PSS Sleman di kancah Liga 1 2022-2023. Seto sepertinya gagal memberikan prestasi terbaik untuk tim berjuluk Super Elang Jawa.
Petualangan terakhir Seto Nurdiyantoro sebagai pelatih PSS Sleman saat menghadapi Persija Jakarta. Sayang di laga pemungkas Seto gagal mempersembahkan kemenangan untuk PSS Sleman.
PSS Sleman justru dibungkam Persija Jakarta dengan skor telak 0-5. Kekalahan ini pun sangat disesali oleh Seto Nurdiyantoro.
Bahkan dengan kekalahan ini, PSS Sleman harus puas finis di posisi 16 klasemen akhir Liga 1 2022-2023.
Beruntung bagi PSS Sleman, Liga 1 musim ini tidak ada degradasi sehingga mereka masih akan dan tetap berlaga di Liga 1 musim depan.
Hasil buruk yang diraih PSS Sleman di Liga 1 musim ini pun membuat Seto bertanggung jawab. Kini terkait masa depannya di PSS Sleman, Seto pun belum mengetahuinya.
“Saya terlibat atau enggak di PSS Sleman, itu tergantung evaluasi manajemen. Apa pun keputusannya manajemen akan saya ikuti rencana Tuhan," kata Seto Nurdiyantoro.
"Karena kadang saya merencanakan semuanya berantakan. Jadi saya ikuti Tuhan,” tambahnya.
1. Pelajaran untuk Musim Depan
Hasil PSS Sleman di Liga 1 musim ini pun dijadikan Seto Nurdiyantoro sebagai pelajaran dalam mempersiapkan Liga 1 musim depan.
Namun Seto kembali menegaskan akan menunggu rencana Tuhan terkait masa depan dirinya, akankah masih bersama tim PSS atau tidak.
“Semua jadi pelajaran bahwa tahun awal dahulu, saya ingin bawa tim ini lebih baik secara bertahap. Tapi ternyata ujian Tuhan datang, dan menurut Tuhan saya belum mampu. Jadi saya akan menikmati prosesnya,” tambah Seto.
Seto pun menyebut kalau PSS memang sudah bermasalah sejak awal musim. “Persiapan awal saya bilang cukup mepet. PSS saat itu berjuang lepas degradasi,” katanya.
“Rekrutmen awal terganggu, persiapan juga banyak kehilangan di Piala Presiden, itu salah satunya membuat program tak maksimal. Ini jadi catatan, mudah-mudahan ke depan lebih baik,” tutup pelatih PSS Sleman, Seto Nurdiyantoro.