x

London ‘Berdarah’ di Musim Ini: Termasuk Potter di Chelsea, Empat Pelatih Jadi Korban

Senin, 3 April 2023 12:54 WIB
Editor: Yohanes Ishak
Aksi Graham Potter di laga Chelsea vs RB Salzburg (15/09/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

INDOSPORT.COM – Graham Potter menjadi nama pelatih baru yang dipecat saat Premier League 2022-23 belum berakhir. Ia merupakan salah satu dari empat pelatih yang dipecat klub asal Ibu Kota Inggris, London.

Potter harus puas untuk melihat kariernya hanya bertahan selama tujuh bulan di Chelsea dengan tanpa menorehkan prestasi sedikit pun.

Jangankan meraih prestasi, mencatatkan hasil yang positif pun mantan pelatih Brighton & Hove Albion tersebut tak mampu.

Jika ditotal, lebih dari satu triliun rupiah telah dikeluarkan oleh pemilik baru The Blues, Todd Boehly yang mengharapkan pria Inggris tersebut mampu memberikan hasil terbaik di musim 2022-23.

Setelah sempat dinilai bakal aman sampai akhir musim, nyatanya kesabaran Boehly akhirnya habis juga dan merasa jenuh melihat tim sepak bolanya yang baru di Eropa belum kembali ke jalur kemenangan.

Baca Juga

Terakhir, Kai Havertz dkk dipaksa berlutut dengan skor 0-2 dari Aston Villa pada akhir pekan kemarin di hadapan pendukung mereka sendiri, di Stamford Bridge.

Beberapa hari kemudian, Chelsea melalui situs resmi mereka mengumumkan jika tim manajemen memutuskan untuk mengakhiri kontrak Graham Potter alias memecat pelatih berusia 47 tahun tersebut.

Baca Juga

Sebelum melatih Chelsea, Graham Potter pastinya sudah tahu betul jika melatih klub ibukota pastinya tidak akan mudah, apalagi jika klub ibukota tersebut memiliki nama besar dan sejumlah prestasi.

Selain Potter, sudah ada tiga nama lainnya yang merasakan sulitnya melatih klub asal London di musim 2022-23 ini dan harus rela dipecat sebelum musim berakhir. Berikut INDOSPORT mengulasnya.

Thomas Tuchel

Thomas Tuche, mantan pelatih Chelsea (Foto: Xavier Laine/Getty Images).

Nama pertama yang muncul adalah pendahulu Graham Potter di Chelsea, yakni Thomas Tuchel yang belum lama ini sudah menemukan tambatan hati barunya, Bayern Munchen.

Di awal musim, Tuchel diiming-imingkan Boehly jika ia bakal diberikan kebebasan untuk menentukan pemain yang diinginkan untuk memperkuat The Blues di musim 2022-23.

Sayangnya, pada awal musim ini sejumlah pemain andalan Tuchel banyak yang cedera sehingga Chelsea sempat terseok-seok. Tanpa pikir panjang dan memberikan kesempatan lebih, Tuchel pun langsung dipecat pada 7 September 2023.

Banyak yang menilai Tuchel dipecat bukan karena kekalahan yang didapat Chelsea, melainkan karena Tuchel menolak mendatangkan pemain idola Todd Boehly, Cristiano Ronaldo.

Baca Juga

Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News


1. Patrick Vieira

Patrick Vieira, mantan pelatih Crystal Palace.

Korban kedua datang dari klub London wilayah Selatan, Crystal Palace yang memecat Patrick Vieira pada 17 Maret 2023 lalu.

Manajemen The Eagles merasa gerah dengan performa Wilfried Zaha dan kolega yang tak pernah meraih kemenangan sejak awal tahun 2023.

Meski posisi Palace bisa dibilang masih aman dari zona degradasi, mereka pun memilih untuk mendepak Vieira demi mewujudkan target realistis mereka di akhir musim yakni menempati posisi 10 besar.

Antonio Conte

Ekspresi kecewa Antonio Conte pasca laga Tottenham Hotspur vs AC Milan (09/03/23). (Foto: Reuters/Paul Childs)

Satu minggu sebelum Chelsea memecat Graham Potter, klub dari London Utara, Tottenham Hotspur telah lebih dulu memecat Antonio Conte dari kursi pelatih.

Sejatinya, posisi The Lilywhites bersama Conte terbilang paling aman dan lebih baik jika dibandingkan dengan Chelsea dan Crystal Palace. Bahkan, Spurs pun masih berpeluang mengakhiri musim di zona Liga Champions.

Baca Juga

Saat ini, Harry Kane dkk menempati posisi kelima di Premier League 2022-23 dengan torehan 49 poin.

Selisih satu angka dengan posisi ketiga dan keempat, Newcastle United dan Manchester United yang sama-sama mengantongi 50 poin.

Baca Juga

Hanya saja, komentar pedas Conte dinilai terlalu mengkritisi Tottenham sehingga manajemen merasa mantan pelatih Inter Milan tersebut tak mampu mendongkrak performa tim.

Padahal, kritikan yang dilontarkan pria Italia terhadap Tottenham benar adanya. Conte menyatakan jika tim London Putih tak punya ambisi untuk meraih gelar juara dan jika seperti ini terus, hingga 20 tahun ke depan dinilai tak akan bisa meraih juara sama sekali.

Pernyataan inilah yang membuat Antonio Conte akhirnya memiliki hubungan yang buruk dengan tim manajemen dan pada akhirnya ia harus dipecat pada 26 Maret 2023 kemarin.

Baca Juga

Baca berita sepak bola dan olahraga lainnya di Google News

Premier LeagueChelseaTottenham HotspurAntonio ConteLiga Primer InggrisPatrick VieiraThomas TuchelLiga InggrisBola InternasionalGraham Potter

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom