Perasaan Campur Aduk Winger Bali United Usai PSM Makassar Juara Liga 1
INDOSPORT.COM - Perasaan winger Bali United, Rahmat, campur aduk usai PSM Makassar menjuarai Liga 1 Indonesia 2022-2023. Di satu sisi, dia senang PSM juara, namun di sisi lain juga kecewa Bali United gagal mempertahankan gelar.
Rahmat merupakan pemain yang sejak usia muda menjadi bagian dari PSM Makassar. Dia baru hengkang setelah mengantarkan PSM ke podium juara Piala Indonesia 2019.
Keputusan hengkang ke Bali United terbilang tepat. Rahmat akhirnya merasakan gelar Liga 1 bersama klub barunya di musim 2021-2022.
Musim ini, PSM Makassar membuat kejutan besar. Meski tak didukung skuat mentereng dan persiapan cukup mepet, mereka menjelma sebagai tim kuat dengan sentuhan Bernardo Tavares.
PSM sukses merealisasikan gelar setelah menang atas Madura United 3-1 di Pamekasan, Jumat (31/3/23). Mereka telah mengoleksi 72 poin unggul jauh atas Persib Bandung (13 poin) dan Persija Jakarta (15).
Rahmat mengungkapkan kegembiraan setelah PSM menjadi juara Liga 1 2022-2023. Gelar ini terasa istimewa bagi para pendukung setelah penantian selama 23 tahun.
"Sebagai pemain dari Makassar dan mantan PSM, saya bahagia PSM keluar sebagai juara Liga 1, setelah menunggu 23 tahun lamanya," kata Rahmat, Sabtu (1/4/23).
M. Rahmat bukan sekadar mantan pemain PSM. Sebagai warga Sulawesi Selatan, ia juga tumbuh sebagai seorang pendukung fanatik. Sehingga, kegembiraan menyambut gelar ini bisa dirasakannya.
"Saya cukup tahu bagaimana besarnya kerinduan suporter untuk juara Liga 1. Selama saya di PSM, saya hanya bisa juara Piala Indonesia," tutur M. Rahmat.
1. Puji PSM Makassar
Namun, rasa kecewa turut diungkapkan Rahmat karena Bali United gagal mempertahankan gelar. Sebenarnya, Serdadu Tridatu lebih diunggulkan juara ketimbang PSM Makassar pada awal musim.
"Di sisi lain saya sedikit kecewa karena kami (Bali United) tidak mampu mempertahankan gelar juara untuk ketiga kalinya, " ungkap Rahmat.
Musim ini, Rahmat bersama Bali United merasakan betapa tangguhnya mentalitas PSM. Setelah kalah 0-2 di Parepare, Bali United ditahan imbang 2-2 di Bantul.
Pertarungan kedua di Bantul berjalan dramatis. Bali United memimpin dua gol terlebih dulu, sebelum kemudian PSM membalas dua gol dalam 15 menit terakhir.
Mentalitas menjadi kunci PSM juara. Selain itu, Wiljan Pluim dkk. bisa bermain konsisten di setiap pertandingan dengan menciptakan banyak peluang lewat serangan balik.
"Saya pikir permainan konsisten dan penuh semangat dari semua pemain, terutama anak-anak muda yang tidak kenal lelah, menjadi kunci mereka meraih poin di setiap pertandingan. Yang pasti tidak lepas dari peran penting pelatih," ungkap Rahmat.
Selain Rahmat, ada nama lain yang sangat identik dengan PSM, yakni Rizky Pellu. Dia menjadi pilar kunci Juku Eja dalam beberapa musim terakhir.
Sama seperti Rahmat, Pellu juga meninggalkan PSM setelah mempersembahkan gelar Piala Indonesia 2019. Pellu dan Rahmat menjadi pilar penting kala PSM menang atas Persija Jakarta dengan agregat 2-1.
Belum diketahui apakah dua nama ini tetap berseragam Bali United pada Liga 1 2023-2024. Bali United masih memiliki tiga partai tersisa musim ini.