Prihatin Timnas U-20, Alasan Kuat Persik Kediri Sematkan Pita Hitam di Lengan
INDOSPORT.COM - Penampilan skuat Persik Kediri secara umum memang tidak berbeda jauh ketimbang saat menjalani laga Liga 1 Indonesia 2022-2023 sebelum melawan Dewa United FC.
Jersey third alias opsi ketiga berwarna putih tetap dikenakan sebagai upaya melanjutkan tren positif berupa tujuh kemenangan beruntun.
Namun jika dilihat secara teliti, Persik Kediri juga menyematkan pita hitam ketika melawan Dewa United di Indomilk Arena Tangerang, Kamis (30/3/23).
Selembar pita hitam yang melingkar pada lengan setiap pemain tim dengan julukan Macan Putih itu memang mempresentasikan rasa duka.
Tanda duka itu memang bukan karena meninggalnya sosok yang berkaitan dengan Persik Kediri, atau memperingati suatu bencana dan sebagainya.
Namun, aksi itu lebih kepada sikap prihatin Persik atas pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 oleh FIFA.
"Soal pita hitam ini, memang sebagai tanda kita sedang berduka. Pita hitam sebagai tanda duka karena kami gagal menjadi host (tuan rumah) Piala Dunia U-20," ucap kapten Persik Kediri, Arthur Irawan.
Sehingga, Persik perlu melakukan hal itu dalam laga kontra Dewa United. Kendati di sisi lain, mereka sedang mengalami euforia atas kemenangan meyakinkan 3-1.
"Walaupun kami bisa meraih kemenangan ke-8 secara beruntun, tapi kami semua di Persik Kediri ikut merasa berduka," lanjut Arthur Irawan.
1. Harus Bangkit!
Yang jelas, pencabutan status Indonesia sebagai tuan rumah sekaligus menjadikan slot timnas U-20 juga gugur sebagai salah satu kontestan.
FIFA dalam rilisnya per Rabu (29/3/23) malam, menyertakan keterangan bahwa slot itu diberikan kepada calon tim tuan rumah sebagai pengganti.
Tak pelak, situasi ini memberi kekecewaan mendalam bagi anak asuh Shin Tae-yong yang sudah menyiapkan diri berlaga di level dunia.
Dan sebagai pesepak bola profesional, Arthur Irawan tentu sangat memahami kondisi itu. Terlebih, kesempatan berlaga di Piala Dunia sangat langka.
Namun, pembatalan Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 tahun ini sudah resmi ditetapkan FIFA. Sehingga, Arthur perlu mengajak publik sepak bola nasional untuk mengalihkan fokus ke masa depan. .
"Kami ikut sedih terhadap para pemain di timnas U-20. Karena mimpi mereka tidak tercapai," urai eks pemain PSS Sleman tersebut.
"Tinggal bagaimana sepak bola Indonesia harus bangkit. Pastinya, kita harus fokus agar bisa lebih baik dan maju di masa mendatang," ungkap Arthur Irawan.
Dia juga turut mengajak publik untuk tak pesimis dengan Erick Thohir yang baru memulai kinerjanya sebagai Ketua Umum PSSI periode baru.
"Kita harus lebih percaya kepada ketum dan jajaran pengurusnya, untuk menjadikan sepak bola Indonesia lebih baik lagi," tuntasnya.