Jadi Rebutan Chelsea dan Arsenal, Apa yang Buat Romeo Lavia Begitu Spesial?
INDOSPORT.COM – Dua klub Liga Inggris (Premier League), Chelsea dan Arsenal, saling berebut mendapatkan jasa Romeo Lavia dari Southampton.
Kabar ini dihembuskan oleh pakar transfer asal Italia, Fabrizio Romano, di mana dua klub asal London itu akan berebut tanda tangannya pada musim panas 2023 nanti.
Keduanya tertarik memboyong pemain berusia 19 tahun itu karena kondisi Southampton yang berada dalam ancaman degradasi.
Kondisi itu membuat Chelsea dan Arsenal pun kemudian memperebutkannya untuk memperkuat sektor tengahnya pada musim depan.
Chelsea membutuhkan gelandang bertahan baru untuk menjadi duet Enzo Fernandez yang baru didatangkan pada Januari 2023.
Sedangkan Arsenal ingin mencari pelapis Thomas Partey dan Granit Xhaka, meski telah memiliki Jorginho yang didatangkan dari Chelsea pada Januari 2023 lalu.
Keinginan Chelsea dan Arsenal memboyongnya pada musim panas 2023 nanti juga berdasarkan klausul yang dimiliki pemain berpaspor Belgia itu.
Disebutkan, musim panas 2023 menjadi waktu yang tepat bagi dua klub tersebut memboyong Lavia, karena ia punya klausul yang bisa ditebus Manchester City pada 2024.
Alhasil, perebutan Lavia antara Chelsea dan Arsenal pun akan terjadi, di mana kedua tim disebutkan harus membayar hingga 50 juta poundsterling untuk memboyongnya dari Southampton.
Dengan harga sebesar itu, apa yang membuat Romeo Lavia begitu spesial hingga Chelsea dan Arsenal berebut untuk mendapatkan tanda tangannya dari Southampton?
1. Keunggulan Romeo Lavia
1. Usia Muda
Dengan usia yang baru 19 tahun, Romeo Lavia sudah menjadi bagian vital di lini tengah Southampton sepanjang musim 2022/23 ini.
Tercatat, ia telah memainkan 19 pertandingan bersama Southampton di Liga Inggris musim ini, dari 28 pertandingan yang telah dilakoni timnya.
Dari 19 laga itu, Lavia memang baru mencetak satu gol. Catatan ini tak buruk mengingat dirinya berstatus gelandang bertahan dan baru menjalani musim debutnya di kancah profesional.
Dengan usianya yang masih muda, Lavia pun akan menjadi investasi yang tepat bagi Chelsea dan Arsenal yang memiliki gelandang yang kian menua.
Di kubu Chelsea, ada N’Golo Kante yang telah berusia 32 tahun. Lalu di Arsenal, trio Xhaka, Partey, dan Jorginho hampir dan telah memasuki kepala tiga.
2. Kualitas Mumpuni dengan Harga Murah
Harga 50 juta poundsterling sejatinya bukanlah harga final yang diminta Southampton untuk seorang Romeo Lavia pada musim panas nanti.
Sebab, harga tersebut masih bisa turun andai klub berjuluk The Saints itu terdegradasi dari Liga Inggris musim ini atau musim 2022/23.
Dengan terdegradasinya Southampton, Lavia akan memiliki harga murah berkisar 20-30 juta poundsterling yang jelas tak akan menggerogoti keuangan Chelsea dan Arsenal.
Dengan harga semurah itu dan usianya yang masih muda serta pengalamannya di Liga Inggris, wajar jika Chelsea dan Arsenal menjadikannya target.
Apalagi saat ini gelandang berpengalaman di Liga Inggris punya harga yang lebih mahal. Sebut saja Declan Rice yang dipatok 70 juta poundsterling atau setara Rp1 triliun lebih.
2. Kualitas Lavia
3. Gaya Permainan yang Cocok
Ketertarikan Chelsea dan Arsenal terhadap Romeo Lavia karena kedua tim ini membutuhkan gelandang jangkar yang mumpuni.
Tak hanya gelandang jangkar yang andal dalam bertahan, kedua tim itu butuh gelandang yang juga kreatif dalam mengatur tempo.
Romeo Lavia di usianya yang baru 19 tahun, sudah membuktikan kapasitasnya itu jika melihat statistiknya sepanjang Liga Inggris musim ini.
Dalam mengatur tempo permainan, Lavia punya rataan operan sukses sebanyak 86,8 persen. Selain itu, ia juga tenang dalam menjaga bola dengan dribelnya, yakni dengan 0,85 Take-Ons sukses per laga.
Soal bertahan, Lavia pun punya catatan apik dengan melancarkan 2,36 tekel per laga, 1,25 intersep per laga, dan melakukan 1,71 blok per laga.
Catatan-catatan ini cukup untuk membuktikan bahwa Lavia di usia muda punya bakat spesial yang bisa diasah lebih jauh sehingga mampu menjadi gelandang terbaik di Inggris suatu hari nanti.