x

Ubak Taktik dan Takluk, Pelatih Arema FC Menyebut Bukan Sebagai Blunder

Selasa, 28 Maret 2023 11:47 WIB
Penulis: Ian Setiawan | Editor: Isman Fadil
Pelatih Arema FC, Joko Susilo. (Foto: MO Arema FC)

INDOSPORT.COM - Kekalahan 1-3 yang dialami Arema FC melawan Bali United dalam lanjutan Liga 1 di Stadion PTIK Jakarta Senin (27/03/23), banyak dinilai kalangan sebagai blunder taktikal.

Penilaian itu merujuk pada pertimbangan Joko Susilo yang merubah taktik Arema FC dengan lebih ofensif, dari 4-3-3 menjadi 3-4-3.

Pelatih tim berjuluk Singo Edan itu mengubahnya sejak menggantikan Andik Rendika Rama dengan Abel Issa Camara pada menit 60.

Dengan menerapkan 3 bek, justru serangan Bali United lebih mengalir tajam. Hal ini lantas berujung pada gol kedua hasil kreasi Privat Mbarga di menit 68.

Kendati demikian, Joko Susilo menepis anggapan bahwa perubahan taktikal itu sebagai blunder. Pasalnya, itu sudah melalui pertimbangan matang.

Baca Juga

"Dengan kondisi pemain dan situasi (permainan), kami memang harus membuat alternatif taktik," ujar Joko Susilo dalam post-match press conferrence.

"Terlihat dengan menempatkan 3 (pemain) di belakang, (lini pertahanan) cukup kuat. Meski kami sadar akan mendapat tekanan," sambung dia.

Baca Juga

Joko Susilo juga paham betul bahwa menerapkan 3 bek menghadirkan potensi lebih membahayakan pada lini pertahanan.

Namun menurut dia, perubahan taktikal itu sudah masuk perhitungan. Jadi tidak otomatis dikatakan sebagai blunder setelah gawang kembali bobol.

"Terlihat kami juga menciptakan banyak peluang. Meski memang ada resiko di lini pertahanan," ulas pelatih berlisensi AFC Pro tersebut.

Baca Juga

1. Hilang Momentum

Laga tunda Liga 1 antara Arema FC melawan Bali United di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (27/03/23).

Perubahan taktik memang perlu ditempuh Arema FC, guna meningkatkan tingkat agresivitas yang berujung pada penciptaan peluang.

Apalagi, Tim Singo Edan dalam posisi tertinggal memasuki paruh kedua, setelah dibobol Ilija Spasojevic pada menit 41.

Sayang, perubahan taktikal itu berbuah tak maksimal. Bali United justru menambah gol melalui sepakan Privat Mbarga pada menit 68.

"Kami berusaha keluar dari tekanan dengan kembali ke (formasi) 4-3-3. Lini pertahanan memang beresiko, karena dalam kondisi tidak 100 persen," ulas Joko Susilo.

Sayangnya, perubahan formasi itu membuat Arema FC kehilangan sejumlah momentum. Kendati secara statistik, serangan mereka lebih meningkat.

Baca Juga

Dedik Setiawan dkk mencatat total 12 kali shooting, 5 diantaranya mengarah gawang. Jumlah serupa dicatat Bali United, tapi dengan total 21 shooting.

"Kalau kami tetap (dengan formasi awal), kami hanya reaktif, menunggu dan lakukan serangan," Joko Susilo menjabarkan.

Baca Juga

"Dan ketika kalah, ya sama saja. (Lalu muncul pertanyaan) kenapa tidak menyerang? Jadi, kondisi itu sudah diperhitungkan," tambah dia.

Terlepas dari itu, Arema FC tetap saja gagal meraup poin maksimal. Sebelum dikalahkan Bali United, Arema hanya bermain imbang 0-0 vs Borneo FC.

Imbasnya, posisi Arema FC tidak berubah di klasemen Liga 1. Mereka terpaku di urutan 12 dengan 38 poin dari 30 laga.

Baca Juga
Joko SusiloLiga IndonesiaBali United FCArema FCLiga 1

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom