Kejutan! Ada Masalah Kontrak, Dybala Akan Tuntut Juventus Lebih dari Rp820 Miliar
INDOSPORT.COM – Striker AS Roma, Paulo Dybala, akan tuntut raksasa Liga Italia (Serie A), Juventus lebih dari Rp821,3 miliar karena ada masalah pada kontraknya.
Musim 2022/2023 ini jelas bukan musim yang baik bagi raksasa Liga Italia, Juventus, yang mana Bianconeri diterpa banyak masalah.
Sebelumnya, Si Nyonya Tua sudah diterpa musibah pelanggaran catatan keuangan yang membuat jajaran petinggi mundur secara serentak.
Ya, Andrea Agnelli (Presiden klub) dan Pavel Nedved (Wakil Presiden klub) mundur dari kursi petinggi Bianconeri karena kasus tersebut.
Pada akhirnya, Juventus dihukum pengurangan 15 poin buntut kejadian Plusvalenza yang membuat pasukan Massimiliano Allegri menjadi kian tertatih-tatih.
Dusan Vlahovic cs sebelumnya menjadi penghuni zona empat besar sebelum dikurangi 15 poin. Setelah putusan itu ditetapkan, Bianconeri terlempar ke papan tengah.
Meskipun demikian, Bianconeri berhasil merangkak naik lagi secara perlahan dengan menghuni peringkat ketujuh di Liga Italia.
Si Nyonya Tua bahkan berhasil menang empat kali dan kalah sekali dalam lima laga terakhir di Liga Italia yang mana hal itu berperan meningkatkan kepercayaan diri tim.
Namun, masalah tampaknya masih mengintai Juventus setelah bomber AS Roma, Paulo Dybala, akan menuntut Juventus lebih dari Rp821,3 miliar karena masalah kontrak?
Lantas, apa kesalahan yang dilakukan oleh Juventus mengenai kontrak Paulo Dybala yang kini membela AS Roma?
1. Dybala Ingin Tuntut Juventus
Laporan di Italia mengabarkan bahwa Paulo Dybala ingin menuntut Juventus sebesar 50 juta euro atau sekitar 821,3 miliar rupiah.
Penuntutan itu dilakukan oleh striker AS Roma, Paulo Dybala, karena adanya perbedaan di antara kontrak yang telah disetujuinya denngan Juventus dan kesepakatannya saat ini bersama Giallorossi.
Kisah antara La Joya dan Bianconeri berkemungkinan akan berakhir di meja hijau karena raksasa Liga Italia itu masih berutang padanya sekitar 3 juta euro dari manuver gaji kedua yang tengah diselidiki FIGC dan Kejaksaan Turin.
Menurut Il Corriere della Sera dan La Repubblica, pria berpaspor Argentina tersebut ingin Si Nyonta Tua membayar gajinya yang tertunda sejak April, jika tidak ia aakan menuntut mantan klubnya tersebut.
Masalah tampaknya tak berhenti di situ saja sebab pengacara Dybala tampaknya bertekad untuk menuntut Bianconeri karena tak memperpanjang masa bakti kliennya yang habis masa berlakunya pada 2021/2022.
Pengacara Dybala, Luca Ferrari, dilaporkan mengatakan kepada Asisten Jaksa Penuntut, Marco Gianoglio, dan Jaksa Penuntut, Mario Bendoni, pada 28 Februari.
Hal yang diungkap oleh sang pengacara adalah Juventus dan kliennya telah menyetujui kontrak baru, 'dalam setiap elemen penting', berdurasi lima tahun senilai €9,2 juta bersih (sekitar €17,4 m belum kena pajak).
Menurut laporan tersebut, Dybala telah mengizinkan perwakilannya, yang bukan agennya, untuk mengabaikan kerahasiaan profesional dan mengungkapkan perincian persetujuannya kepada Kejaksaan Turin.
Paulo Dybala sendiri menandatangani perjanjian kerahasiaan dengan Juventus yang seharusnya memberikan dirinya 3 juta euro terlepas apakah ia tetap atau meninggalkan Turin.
Kontrak Paulo Dybala di Allianz Stadium berakhir pada Juni 2022, tetapi Juventus, yang awalnya setuju untuk memperpanjang masa baktinya pada akhir 2021 lalu, pada akhirnya berubah pikiran.
Oleh sebab itu, Paulo Dybala tidak akan menuntut 3 juta euro yang tak dibayar sejak April, tetapi juga meminta 50 juta euro lebih,
Nilai 50 juta euro lebih itu merupakan perbedaan antara kesepakatan yang dicapainya dengan Juventus dan kontrak tiga tahun yang ditandatanganinya bersama AS Roma musim panas lalu.
Sumber: Football Italia
Baca berita sepakbola dan olahraga lainnya di Google News