Virgil van Dijk Patut Dibuang Usai Lini Belakang Liverpool Diobrak-abrik Real Madrid?
INDOSPORT.COM - Posisi Virgil van Dijk sebagai bek andalan Liverpool mulai terancam. Hal itu buntut kekalahan The Reds atas Real Madrid dengan skor 2-5 di Anfield, Rabu (22/2/23) kemarin.
Panditfootball Inggris, Tony Cascarino menilai Virgil van Dijk adalah biang kekalahan Liverpool pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2022-23, lawan Real Madrid.
Hasil tersebut menjadi salah satu kekalahan terburuk di Liga Champions. Liverpool sejatinya unggul 2-0 lewat gol Darwin Nunez dan Mohamed Salah pada babak pertama.
Namun, Real Madrid berhasil melakukan comeback dramatis lewat Vinicius Junior (2 gol), Eder Militao (1 gol) dan Karim Benzema (2 gol).
Tony Cascarino menyoroti betapa buruknya pertahanan Liverpool yang dipimpin oleh Virgil van Dijk dalam laga tersebut.
Selain itu, Trent Alexander-Arnold dan Joe Gomez juga dinilai kurang memuaskan.
Duet Arnold dan Gomez tak terlalu mendapat kritikan pedas. Tetapi, menurut Casarino, Van Dijk dinilai tidak mampu menyolidkan barisan belakang Liverpool.
Lebih lanjut, pria 60 tahun itu mengklaim bahwa bek asal Belanda tersebut sudah selayaknya dijual oleh The Reds.
“Gomez memainkan Rodrygo onside dan kemudian tidak beruntung dengan defleksi, tetapi Virgil van Dijk seharusnya tidak lepas dari kritik,” katanya, dikutip dari The Times, Kamis (23/2/23).
“Sebagai bek tengah senior, dia harus menyadari bahwa rekannya sedang berjuang dan memastikan lini belakang tetap datar. Namun, pemain asal Belanda itu kerap mengangkat alis atau menunduk."
1. Bobroknya Pertahanan Liverpool
Kekalahan atas Real Madrid tersebut menjadi bukti betapa lemahnya lini pertahanan Liverpool.
Hal ini bukan kali pertama bagi skuat asuhan Jurgen Klopp kalah dengan kebobolan tiga gol atau lebih. Tercatat, sudah 8 kali Liverpool kebobolan lebih dari 3 gol.
Sebelumnya, pertahanan Liverpool sempat ditakuti semenjak kedatangan Virgil van Dijk ke Anfield. Namun, saat ini keangkeran tersebut sudah tak berlaku lagi.
Penurunan performa pemain asal Belanda tersebut, lanjut Casarino, sama seperti terjadi saat Van Dijk bermain di Southampton.
“Bahasa tubuh ini mengingatkan saya pada musim terakhir Van Dijk di Southampton, ketika dia ingin pindah ke Anfield," terangnya.
"Lima tahun kemudian, saya pikir sudah waktunya bagi Liverpool untuk mempertimbangkan menjualnya sendiri. Van Dijk yang termasuk yang terbaik di dunia telah menghilang.”
Meski demikian, kekalahan atas Real Madrid tak bisa sepenuhnya salah Virgil van Dijk.
Keputusan untuk menjual sang pemain dalam waktu dekat bisa menjadi masalah baru bagi The Reds. Seperti diketahui, mereka juga harus berbenah soal lini tengah.
Pihaknya kini memang terjerat belenggu hasil negatif sejak musim 2022/2023. Bisa dibilang tahun ini adalah capaian terburuk Liverpool selama Jurgen Klopp melatih.
Di sisi lain, petinggi Liverpool masih memberikan kepercayaan kepada Jurgen Klopp untuk membereskan masalah yang terjadi saat ini.
Sumber: The Times