Pelatih PSM Bernardo Tavares Pertanyakan Perlakuan 'Istimewa' Timnas untuk Persija dan Persib
INDOSPORT.COM – Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, mempertanyakan perlakuan "istimewa" Timnas Indonesia U-20 untuk klub Liga 1 lainnya, yakni Persija dan Persib.
Hal tersebut dikarenakan Bernardo Tavares merasa bahwa PSM Makassar juga sangat dirugikan karena tidak dapat memainkan empat pemain andalannya.
Sehingga, PSM Makassar harus rela menelan kekalahan ketika melawan Persija Jakarta, Rabu (25/01/23), dengan skor 2-4.
Juku Eja, julukan PSM Makassar, juga ditahan imbang oleh Bali United dengan skor 2-2, ketika bermain di Stadion Sultan Agung pada Sabtu (20/01/23).
Alhasil, misi PSM Makassar untuk tetap mempertahankan posisi puncak klasemen sementara Liga 1 2022-2023 menjadi semakin sulit.
Meskipun, tim besutan Bernardo Tavares mampu memenangkan pertandingan atas Barito Putera dengan skor 4-1.
PSM sempat tertinggal melalui gol dari Bayu Pradana pada menit ke-18. Namun, 10 menit kemudian Juku Eja mampu menyamakan kedudukan melalui Yance Sayuri.
Ditambah gol yang dicetak Ramadan Sananta di menit ke-70. Serta, sumbangan dua gol dari Wiljan Pluim pada menit 75, dan 77.
Kemenangan itu lantas membuat Bernardo Tavares merasa sangat senang dengan permainan yang ditunjukkan oleh para penggawa PSM, meski tanpa empat pemain andalannya.
Bahkan, Bernardo Tavares tetap tidak luput untuk mengkritisi perlakuan Timnas yang dianggap lebih mengistimewakan Persija Jakarta dan Persib Bandung.
1. Tavares Pertanyakan Keadilan
Empat pemain yang dimaksud sebelumnya absen dalam beberapa laga penting terakhir PSM adalah Yakob Sayuri, Safrudin Tahar, Dzaky Asraf, dan Sultan Zaky.
Khusus Dzaky Asraf dan Sultan Zaky adalah dua pemain yang mengikuti pemanggilan untuk mengikuti pemusatan latihan (TC) Timnas.
Sementara Yakob Sayuri dan Safrudin Tahar mendapatkan larangan bermain karena sebelumnya menerima akumulasi kartu.
PSM Makassar sendiri mendapat bagian untuk melepas 2 pemainnya untuk mengikuti TC Timnas Indonesia U-20. Sementara Persib kejatahan melepas 3 pemain, dan Persija Jakarta 9 pemain.
Namun, Persib belum melepas seluruh pemain yang diminta Timnas Indonesia U-20. Serta, Persija baru mengirimkan lima pemain.
Keadaan itu lantas menjadi fokus perhatian dari Bernardo Tavares. Pelatih PSM tersebut mempertanyakan keadilan, mengingat dirinya rela melepas seluruh pemain PSM yang diminta.
“Di sini kami memberikan pemain kami ke Timnas pada saat Timnas melakukan pemanggilan namun tim lain tidak memberikan pemain-pemain mereka, apakah aturan sama diterapkan di satu klub dan yang lain tidak?”
Tavarez juga turut mengkritisi sistem TC yang selalu diterapkan Timnas Indonesia. “Satu dampak yang saya berikan contoh perihal training camp yang terlalu lama dan mereka tidak mendapatkan menit yang kompetitif dan tidak bisa bermain seperti Edgard Amping dan Rafli Asrul,”
“Saat di awal-awal liga mereka lebih lama di timnas ketimbang di klub sendiri dan ini berdampak pada saat kita latihan dan bertanding,” tambahnya dikutip dari laman resmi PSM Makassar.
“Jika mereka di timnas mereka hanya latihan, lari, training camp, mereka tidak mendapatkan hal-hal ini sebagai bagian dari pertandingan,” pungkas pelatih PSM Makassar di Liga 1, Bernardo Tavares.
Sumber: Laman Resmi PSM Makassar