Massimo Oddo, 'Tukang Cukur dari Berlin' yang Dapat Kesempatan Kedua di AC Milan
INDOSPORT.COM - Klub Liga Italia (Serie A), AC Milan, pernah memiliki pemain bernama Massimo Oddo yang berjuluk The Barber of Berlin alias Tukang Cukur dari Berlin.
Tidak cuma sekali, sosok kelahiran 14 Juni 1976 ini pernah berseragam Rossoneri selama dua periode (1993-1999 dan 2007-2012).
Namun sayang, sepak terjangnya bersama tim merah-hitam selama dua kali kesempatan itu tidak terlalu mentereng.
Bahkan, di periode pertamanya, Massimo Oddo sering pergi sebagai pemain pinjaman ke sesama tim Italia: Fiorenzuola, Monza, Calcio Prato, dan Lecco.
Tidak banyak yang bisa ia lakukan pada waktu itu sebagai pemain muda AC Milan yang sedang meniti karier di Liga Italia.
Berhubung tidak terpakai di AC Milan, Massimo Oddo kemudian hijrah ke Napoli pada 1999 dan turut membawa tim ini meraih tiket promosi ke Serie A setelah menjadi juara Serie B 1999-2000.
Kariernya setelah dari Napoli pun berangsur-angsur membaik, termasuk meraih kesuksesan bersama Verona dan dilirik oleh Lazio.
Di Lazio inilah ia bisa merasakan bagaimana tampil di ajang Liga Champions dan Liga Europa. Kisahnya bersama Le Aquile ditutup dengan satu gelar Coppa Italia pada musim 2003-2004.
Seperti sudah digariskan Tuhan, takdir pun membawa Massimo Oddo kembali ke pelukan AC Milan pada 2007.
Kali, ini ia mendapat kesempatan memperbaiki kariernya yang dulu tidak seberapa saat pertama kali bergabung ke raksasa sepak bola Liga Italia tersebut.
1. Kesempatan Kedua di AC Milan
Nasib mujur ternyata menaungi Massimo Oddo yang berhasil ‘menghias’ CV-nya dengan gelar-gelar juara yang ia peroleh bersama AC Milan selama periode kedua.
Bersama Rossoneri kali ini ia menggondol masing-masing satu gelar Liga Italia, Piala Super Italia, Liga Champions, Piala Dunia Antarklub, dan Piala Super Eropa.
Trofi-trofi berharga tersebut ia kumpulkan di AC Milan dalam kurun waktu 2006 sampai 2012 - tahun terakhir ia berseragam Rossoneri.
Hanya saja, selama periode keduanya bersama AC Milan, Massimo Oddo sempat pula dikirim sebagai pemain pinjaman.
Pasalnya, saat itu Massimo Oddo harus bersaing dengan Gianluca Zambrotta, dan bahkan setelah pulang dari Bayern Munchen pun ia kembali diuji dengan kehadiran Ignazio Abate untuk posisi bek kanan.
Setelah melakoni masa peminjaman di Lecce pada 2011-2012, Massimo Oddo memutuskan gantung sepatu.
Ia kemudian terjun ke dunia kepelatihan dan menangani sejumlah klub Liga Italia seperti Pescara, Udinese, Crotone, Perugia, dan Padova.
Bersama Padova, sosok yang kini berusia 46 tahun ini berhasil mempersembahkan satu gelar Coppa Italia Serie C.
Namun sayang, kontraknya di klub ini diputus dengan kesepakatan bersama usai Padova gagal meraih tiket promosi ke Serie B.
Saat ini, Massimo Oddo diketahui belum menerima tawaran melatih klub mana pun.
2. Dijuluki The Barber of Berlin
Selain dikenal dengan sepak terjangnya bersama AC Milan dan klub-klub Liga Italia, Massimo Oddo juga memiliki julukan The Barber of Berlin.
Tentu saja, sebutan Tukang Cukur dari Berlin ini tidak muncul begitu saja tanpa sebab. Semua dimulai dari ajang Piala Dunia 2006, di mana ia mendadak jadi ‘haristylist rekan-rekannya di Timnas Italia.
Kepada Coppa90, Massimo Oddo pun membeberkan asal muasal julukan itu. Gennaro Gattuso-lah yang pertama memergokinya jago merapikan rambut sendiri tanpa bantuan barber.
“Saya sedang merapikan rambut saya sendiri dan seseorang melihatnya. Saya rasa Rino Gattuso,” ucapnya.
Gennar Gattuso pun meminta Massima Oddo memotong rambutnya tanpa memedulikan aspek-aspek estetika. Baginya, permintaan tersebut tidak lebih dari sekadar ‘iseng’ yang ternyata berkelanjutan.
Di Timnas Italia, Massima Oddo sempat memotong rambut rekan-rekannya yang gondrong menjadi pendek, termasuk Gianluigi Buffon.
Bahkan, ia sempat membuat taruhan dengan Mauro Camoranesi yang enggan jadi ‘kliennya’ selama Piala Dunia 2006 berlangsung.
Taruhannya, jika Timnas Italia berhasil memenangkan Piala Dunia 2006, Mauro Camoranesi pun harus mau memotong rambutnya.
Ternyata, Italia berhasil tampil sebagai pemenang dan Massima Oddo akhirnya punya kesempatan memotong rambut Mauro Camoranesi di tengah lapangan.
Sejak saat itu, Massimo Oddo dikenal sebagai The Barber of Berlin, sesuai dengan venue pertandingan final Piala Dunia 2006 yang digelar di Olympiastadion, Berlin, Jerman.
Sumber: Daily Star