Bung Towel Bongkar 'Manuver Busuk' Sekjen PSSI, Sudah Kumpulkan Voters di Jakarta
INDOSPORT.COM - Pengamat sepak bola, Tommy Welly alias Bung Towel menguak 'manuver busuk' yang dilakukan oleh Sekjen PSSI Yunus Nusi jelang Kongres Luar Biasa.
Tepat ketika timnas Indonesia mengawali perjuangan di Piala AFF 2022, menghadapi Kamboja di Gelora Bung Karno pada Jumat (23/12/22), ada 'pengkhianatan' di tubuh PSSI.
Tak lain adalah aksi Yunus Nusi bersama salah satu Exco PSSI yang mengumpulkan voter asal Sumatra di FX Sudirman, untuk mengarahkan agar memilih calon tertentu.
Pasalnya, dalam waktu dekat, PSSI akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), salah satunya untuk memilih Ketua PSSI baru.
"Di tengah perjuangan timnas Indonesia di Piala AFF tahun ini, di balik itu ternyata ada manuver busuk yang dilakukan oleh Sekjen PSSI dan salah satu Exco PSSI," kata Bung Towel.
"Saya sharing karena saya dapat informasi A1. Di hari yang sama (Timnas Indonesia vs Kamboja), di FX Senayan, Sekjen PSSI dan salah satu Exco mengumpulkan para voter."
"Ia melakukan manuver di belakang tanpa diketahui Ketua Umum, padahal secara organisasi, Sekjen itu diangkat dan diberhentikan oleh Ketua Umum."
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bung Towel, Exco PSSI inisial JR (yang kemudian terungkap adalah Juni Rachman) berperan mengumpulkan voter asal Asprov Sumatera.
"Exco PSSI inisial JR mengumpulkan para voter dari kalangan Asprov, khususnya Asprov dari Sumatera," ungkapnya.
"Tentu saja motifnya adalah menggiring mereka, mengarahkan mereka untuk ke kongres biasa dan KLB nanti," lanjut komentator sepak bola tersebut.
1. Internal PSSI Tidak Solid, Alarm Bahaya
Bung Towel blak-blakan mengungkap informasi yang ia dapatkan tentang aksi 'pengkhianatan' di tubuh PSSI oleh Yunus Nusi, melalui kanal Youtube miliknya.
Menurutnya, PSSI memang dalam situasi terdesak untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB), karena ada dua faktor utama.
Pertama, karena rekomendasi dari TGIPF yang meminta bahwa Liga 1 tidak boleh bergulir jika tidak digelar Kongres PSSI.
Kedua, karena perpecahan di tubuh PSSI sendiri, ada beberapa Exco yang sudah berpaling, dan mulai mencari celah untuk dapat memiliki jabatan di KLB mendatang.
"Saya menganggap bahwa memang di antara para Exco sudah tidak solid, alias sudah ada yang balik kanan, coba mencari penyelamatan diri," bongkar Bung Towel.
Hal ini sangat disesalkan, karena PSSI adalah induk sepak bola Indonesia, tapi di dalamnya justru sarat kepentingan pribadi.
Bung Towel berharap PSSI mengambil tindakan agar 'pengkhianatan' di tubuh PSSI bisa ditanggulangi, dan tidak ada pihak yang menyetir KLB 2023 nanti.
"Saya mendorong Komite Etik PSSI harus turun tangan terkait perilaku ini, supaya tidak terjadi lagi perilaku-perilaku yang buruk seperti ini," harap Bung Towel.
"Kemudian, menurut saya Ketua Umum harus ambil tindakan terhadap Sekjen PSSI dan Exco PSSI yang terlibat di kasak-kusuk manuver busuk," tuntas pria 51 tahun itu.
Pemberantasan 'pengkhianat' di tubuh PSSI tentu akan bermuara pada kompetisi sepak bola nasional, khususnya Liga 1, dan masa depan Timnas Indonesia yang lebih baik.