Tunjukkan Kepedulian, 2 Bintang Arema FC Ikut Rayakan Ulang Tahun Putra Korban Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Dua pemain Arema FC menunjukkan sikap dengan peduli terhadap pemulihan para korban dalam Tragedi Kanjuruhan Liga 1 Indonesia pada awal Oktober lalu.
Renshi Yamaguchi dan juga Kushedya Hari Yudo mendatangi peringatan ulang tahun putra dari dua korban dalam tragedi pada Sabtu (01/10/22) lalu itu.
Mereka memberi kejutan kepada M. Alfiansyah, yang berulang tahun ke-11 tahun di Sekolah Dasar Bareng 2 Kota Malang, Senin (28/11/22).
Alfi, merupakan anak yang harus menjadi yatim piatu setelah kedua orang tuanya menjadi bagian dalam 135 korban yang meninggal dunia imbas Tragedi Kanjuruhan.
Dan jelas, kondisi psikologis Alfi sangat membutuhkan perhatian. Hal itu lah yang lantas membuat Arema FC turut membantu pemulihannya.
Sebagai klub, Arema FC tentu masih punya tanggung jawab secara moral terhadap para keluarga korban yang terdampak tragedi.
"Jujur, kami merasa terharu sekaligus bahagia," ucap Manajer Arema FC Store, Tjiptadi Purnomo yang datang mewakili klub.
"Saya bilang ke Alfiansyah, selamat ulang tahun, tetap semangat, kita adalah keluarga," tambah dia.
Renshi yang datang bersama Yudo, ikut menghibur Alfi. Mereka terlihat bahagia dalam ulang tahun Alfi ke-11 tahun bersama teman-teman sekolahnya.
"Sangat senang bisa hadir langsung disini, menyampaikan ulang tahun. Saya senang melihat senyum mereka," tutur gelandang Arema FC asal Jepang tersebut.
1. Yatim Piatu
Apa yang menimpa Alfiansyah memang begitu memukul hati. Bagaimana tidak, Alfi harus kehilangan ayah dan ibunya sekaligus saat Tragedi Kanjuruhan.
Alfi pun harus merayakan hari ulang tahunnya sebagai yatim piatu. Kedua orang tuanya menjadi bagian dalam 135 korban yang meninggal dunia.
Padahal, Alfi bersama ayahnya bernama M. Yulianto (40 tahun) dan ibunya, Devi Ratna S (30 tahun) menyaksikan bersama-sama ke Stadion Kanjuruhan.
Sayang, insiden seusai Derby Jatim antara Arema FC versus Persebaya itu menyebabkan kedua orang tuanya meninggal dunia.
Alfi lantas menjadi satu-satunya yang selamat. Kini, bocah yatim piatu yang duduk di bangku sekolah dasar itu melanjutkan hidup sehari-sehari bersama sang paman.