Nestapa Karier Terry Cooke, Bakat Hebat Class of 92 yang Tak Pernah Diinginkan Manchester United
INDOSPORT. COM - Dia ada dalam sejarah besar Class of '92. Namun Terry Cooke harus menerima kenyataan bahwa Manchester United tak pernah benar-benar menginginkan keberadaannya.
Tengoklah sebuah foto legendaris di bawah. Terpajang potret ceria dari aktor-aktor penting Class of '92 yang merupakan tim muda tersukses milik Manchester United.
Berjejer delapan pria yang kalau diurutkan mulai sebelah kiri ialah Eric Harrison (pelatih; memegang botol sampanye), kemudian Ryan Giggs, Nicky Butt, David Beckham, Gary Neville, Phil Neville, Paul Scholes dan yang ujung kanan Terry Cooke.
Class of '92 merupakan generasi pemain-pemain akademi Manchester United yang menjuarai FA Cup Youth pada tahun 1992. Kala prestasi tersebut diraih, umur skuat akademi Setan Merah Class of '92 masih 18 tahun.
Kembali membahas potret legendaris Class of '92 yang kami pajang tadi, isinya dihiasi oleh wajah tujuh pemain. Nama-namanya pun sudah kami jabarkan satu per satu.
Kalian pasti tidak asing dengan enam nama pertama. Namun khusus nama terakhir alias pria yang berdiri di pojok kanan, rasanya kalian kurang familiar.
Wajar, sebab Terry Cooke menjadi satu-satunya pemain dalam foto tersebut yang tidak pernah mencapai ketenaran.
Ketika enam rekannya, Ryan Giggs, Nicky Butt, David Beckham, Gary Neville, Phil Neville, dan Paul Scholes pada kemudian hari berhasil mengambil peran krusial di skuat senior Man United, meraih banyak gelar juara, termasuk treble winners musim 1998/99, nasib Terry Cooke malah dipenuhi kata nestapa.
1. Mempesona di Tim Junior Manchester United
Terry Cooke bukanlah anak asli kota Manchester seperti kebanyakan pemain jebolan akademi Manchester United. Ia melalui masa pertumbuhannya di Solihull, Midlands Barat, kawasan yang berjarak 89 mil dari pusat Manchester.
Masa kecil Terry Cooke bukanlah seorang bocah penggemar Manchester United. Ia justru merupakan fans setia dari klub Liga Inggris lainnya, Birmingham City.
Awalnya Terry Cooke hanya gemar bermain sepak bola untuk sekolahnya. Namun ketika Terry Cooke menginjak usia 14 tahun, tepatnya pada 1991, bakat olah bola Terry Cooke dilirik Setan Merah.
Tanpa banyak basa-basi, Terry Cooke setuju untuk masuk ke akademi sepak bola Manchester United yang mana masih di tahun 1991, mereka juga baru merekrut David Beckham. Sejak itulah Terry Cooke bertemu dengan para anggota Class of '92 lainnya.
Terry Cooke memang tak terlibat banyak dalam keberhasilan Manchester United U-18 menjuarai FA Youth Cup 1992. Peran Terry Cooke baru benar-benar krusial ketika gelar juara serupa diraih Manchester United U-18 tiga tahun berikutnya.
Bertemu Tottenham Hotspur U-18 dalam final FA Youth Cup 1995 yang berlangsung dua leg, Terry Cooke selalu berhasil mencetak gol, baik leg pertama maupun leg kedua. Terry Cooke sukses pula menjalankan tugasnya mengeksekusi titik putih ketika penentuan pemenang laga harus berlanjut ke babak adu penalti.
Terry Cooke jadi aktor utama keberhasilan Manchester United U-18 yang dikapteni Phill Neville mengangkat trofi FA Youth Cup 1995. Tak heran kalau selepas prestasi manis tersebut, Terry Cooke bersama Phil Neville mendapat kesempatan promosi ke skuat senior Manchester United, menyusul Ryan Giggs, Paul Scholes, David Beckham, Nicky Butt, dan Gary Neville yang sudah lebih dulu naik kelas.
Pesona Terry Cooke sendiri tenar akan keahliannya berperan sebagai gelandang sayap kanan. Tubuhnya yang mungil membuat Terry Cooke mampu berlari cepat, bergerak lincah menyisir sisi sayap.
Momen-momen Bersama Tim Senior Manchester United
Terry Cooke rasanya tak akan pernah lupa momen yang tercipta pada tanggal 16 September 1995. Hari itu, Manchester United memainkan laga pekan ke-6 Liga Inggris 1995/96 menjamu Bolton di Old Trafford.
Pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson, mempercayakan Terry Cooke tampil mengisi sisi sayap kanan penyerangan sejak menit awal. Terry Cooke tampil sebagai starter bersama sejumlah jebolan Class of '92 lainnya, yakni Phil Neville, Nicky Butt, Paul Scholes, David Beckham, dan Ryan Giggs.
Menariknya, Terry Cooke tak tahu sama sekali kalau dirinya bakal bermain di laga itu. Terry Cooke baru mendapat informasi langsung dari Ferguson tentang debutnya sejam sebelum pertandingan berlangsung.
Orang tua Terry Cooke malah tahu lebih dulu perihal rencana debut sang anak dua minggu sebelumnya. Tak heran bila debut Terry Cooke disaksikan langsung Ayah dan Ibunya yang hadir ke tribune Old Trafford.
"Ferguson menatapku dan berkata 'Cookie, kamu di sebelah kanan. Pergilah dan nikmati pertandinganya'," kata Terry Cooke sembari mengulang pernyataan Ferguson.
Ferguson sadar kalau Bolton bukanlah lawan yang sepadan, sehingga dia berani menurunkan pasukan mudanya. Sebelum jumpa Man United, Bolton sudah menderita tiga kekalahan, sekali imbang, dan cuma sekali menang. Beda dengan Man United yang lima pekan pertama Liga Inggris 1995/96 meraih empat kemenangan beruntun dan hanya kalah di laga pembuka.
Terry Cooke dan rekan-rekan setimnya pun langsung mengurung pertahanan Bolton begitu peluit kick-off ditiupkan. Laga baru berjalan 14 menit, Paul Scholes membuka keunggulan Manchester United.
20 menit berselang, Manchester United menggandakan skor melalui gol Ryan Giggs. Terry Cooke berjasa bersaja besar atas lahirnya gol Giggs tersebut.
Berawal dari skema serangan balik, Terry Cooke melakukan pergerakan menawan menekan sisi kiri pertahanan Bolton. Ia menerima umpan pendek Scholes, kemudian meneruskannya dengan operan back-heel ke pemain Man United lainnya.
Naluri Terry Cooke langsung berlari maju membuka ruang ke sepertiga akhir lapangan. Bola yang lantas dipegang kembali oleh Scholes, dikirimkan secara matang kepada Terry Cooke yang sedang melaju cepat.
Terry Cooke dapat mengontrol bola dengan baik, lalu menggiringnya ke samping kotak penalti. Setelahnya, Terry Cooke melepaskan umpan menyilang ke tiang jauh yang memudahkan Giggs merobek jala gawang Bolton.
"Ryan Giggs pencetak gol tetapi dia berutang segalanya kepada pemain lincah penuh trik di sayap lain: Terry Cooke. Memulai gerakan dengan sedikit back-flick, dari sana Cooke menerobos pertahanan Bolton menggunakan kecepatannya serta umpan silang yang luar biasa...2-0 untuk United," kata komentator pertandingan menyambut gol Giggs.
Aksi Terry Cooke dalam laga melawan Bolton tersaji sampai menit ke-74. Ferguson menari Terry Cooke keluar digantikan pemain muda lainnya, Simon Davies.
Hasil laga sendiri kemudian berakhir 3-0 untuk kemenangan Setan Merah. Satu gol tambahan memunculkan Scholes lagi di papan skor yang memanfaatkan umpan Giggs.
2. Tak Pernah Diinginkan Manchester United
Setelah debut mengesankan, Terry Cooke beberapa kali mendapat kesempatan main. Total ada tiga laga lagi yang dimainkannya, sebelum Manchester United meminjamkannya ke Sunderland yang mentas di Divisi Championship (kasta kedua Liga Inggris) pada bursa transfer musim dingin 1996.
Kontrak Terry Cooke bersama Sunderland cuma sebentar, satu bulan saja. Ia tampil enam kali tanpa sumbangsih satu gol pun.
Pihak Sunderland ingin mempermanenkan status Terry Cooke begitu masa peminjaman sang pemain berakhir. Namun Manchester United memaksa Terry Cooke untuk pulang.
Anehnya, Terry Cooke tak pernah benar-benar kembali memperkuat Manchester United. Ferguson malah memerintahkan Terry Cooke agar dipinjamkan ke Birmingham City.
Adapun pada akhir musim 1995/96, Manchester United keluar sebagai jawara Liga Inggris, dan Sunderland merajai Divisi Championship sekaligus mendapat tiket promosi. Miris bagi Terry Cooke, ia tak satupun mendapat medali juara dari kesuksesan dua tim yang sempat dibelanya sepanjang musim 1995/96.
"Setelah debut saya, saya pikir itu saja, saya berhasil," kata Terry Cooke kepada Manchester Evening News pada tahun 2014.
"Saya berada di skuad dan membuat beberapa penampilan lagi dan kemudian saya pergi ke Sunderland dengan status pinjaman. Saya bermain untuk dua tim pemenang kejuaraan di musim yang sama dan tidak pernah mendapat medali. Itu meringkas perjalanan karier saya. Itu sangat membuat frustrasi," tambahnya.
Karier Terry Cooke setahun lamanya menjalani masa peminjaman di Birmingham. Walau dia memang merupakan seorang penggemar Birmingham, Terry Cooke tetap tahu bahwa kariernya akan lebih baik jika dilalui bersama Manchester United.
Kontrak peminjaman di Birmingham rampung, Terry Cooke mendapati kenyataan kalau Manchester United merekrut dua pemain sayap kanan baru, Karel Poborsky dan Jordi Cruyff. Alhasil, pulang membela Manchester United, tak membuatnya bisa mendapatkan menit bermain bersama tim senior.
Musim 1997/98, Terry Cooke hanya diandalkan oleh tim reserve (U-23) Manchester United. Sebuah laga kontra Sheffield Wednesday, Terry Cooke tiba-tiba terjatuh meringis kesakitan memegangi kakinya.
Terry Cooke langsung mendapat perawatan. Tim medis menyatakan Terry Cooke tak dapat melanjutkan pertandingan dan harus ditandu untuk berjalan ke luar lapangan.
"Saya ditandu keluar, dan di ruang ganti, Alex Ferguson bertanya, apakah saya akan baik-baik saja untuk hari Sabtu, karena saya akan mulai di Liga Utama. Saya telah bermain dengan baik. Saya tidak tahu apa yang saya lakukan kepada lutut saya, saya pikir saya sudah memutarnya. Kemudian fisioterapis mengatakan saya tidak akan bermain selama sisa musim ini. Saya telah mematahkan ligamen cruciatum saya," tutur Terry Cooke.
Sembuh cedera ketika musim 1998/99 telah berjalan, Terry Cooke melihat rekannya sesama Class of '92, David Beckham, menjadi raja sayap kanan Manchester United. Miris, Terry Cooke kemudian didepak Man United lagi-lagi lewat jalur peminjaman, kali ini menuju klub Liga Wales, Wrexham.
Musim dingin 1999, Terry Cooke pindah masa peminjamannya ke klub tetangga Manchester United, yakni Manchester City. Waktu itu The Citizen belum sekuat sekarang, karena masih bermain di Divisi Championship.
Tampil mengesankan, Man City rela mengucurkan uang 1 juta poundsterling pada awal Maret 1999 untuk mempermanenkan status Terry Cooke. Titik inilah, Terry Cooke tak lagi menjadi bagian dari Manchester United.
Terry Cooke memang sudah benar-benar dibuang saat Man United meraih kejayaan treble winners 1998/99. Entah mengapa, Terry Cooke yang awalnya punya bakat menjanjikan, seakan tak pernah diinginkan kehadirannya di Manchester United.
Pasca meninggalkan Manchester United, karier Terry Cooke kian tak jelas. Sempat membela sejumlah klub kecil Liga Inggris, seperti Wigan Athletic, Sheffield Wednesday, dan Grimsby Town, karier Terry Cooke akhirnya merantau ke Amerika Serikat pada 2005 gabung klub Major League Soccer (MLS), Colorado Rapids.
Karier sepak bola Terry Cooke sendiri berujung keputusan pensiunnya pada 2011. Klub terakhir Terry Cooke sebelum pensiun adalah peserta Liga Azerbaijan, FK Qabala.