PSSI Akan Segera Gelar KLB, Bos Persib Bandung Kaget: Mungkin Ada Desakan
INDOSPORT.COM - Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, buka suara mengenai keputusan PSSI yang akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Sebagai informasi, sebelumnya Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan memastikan PSSI akan mempercepat Kongres Luar Biasa (KLB). Percepatan KLB ini didapat, setelah PSSI melakukan Rapat Komite Eksekutif, Jumat (28/10/22) malam.
Exco PSSI, memang menggelar emergency meeting di Kantor PSSI. Dalam rapat ini, dihadiri 12 anggota Exco PSSI termasuk Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI. Setelah menggelar rapat tersebut, Mochamad Iriawan menegaskan PSSI sepakat menggelar Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurut Umuh, pihaknya sempat terkejut saat mendapat kabar dari Ketum PSSI terkait percepatan KLB. Meski demikian, pihaknya menghormati keputusan tersebut.
"Disampaikan untuk KLB, ya saya juga terkejut. Tapi, mungkin untuk mempercepat atau mungkin ada desakan-desakan akhirnya Pak Iwan ambil keputusan seperti itu," kata Umuh, Sabtu (29/10/22).
Rencananya menurut Umuh, pada Senin (31/10/22) klub akan dikirim surat oleh PSSI terkait KLB. Meski demikian, dia belum mengetahui pasti isi surat yang akan dikirim tersebut.
"Dan malah nanti Senin pun klub akan dikirim surat. Isinya saya tidak tahu, apa itu undangan untuk pertemuan di Jakarta atau apa," ucap Umuh.
Pria yang akrab disapa Pak Haji ini berharap, dengan keputusan tersebut sepak bola Indonesia bisa lebih baik dan permasalahan yang terjadi saat ini terutama usai Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, bisa segera selesai.
"Memang KLB keputusan dari sana harus ada perubahan. Jika Pak Iwan tidak ikut lagi di situ, maka mohon maaf semuanya pun (Exco) harus berhenti di situ, bubarkan dulu, jangan sekali-kali ikut mencalonkan lagi," ungkapnya.
"Tapi mungkin ada beberapa Exco yang bisa saja masuk, tapi nama yang sudah banyak pengalaman (sudah lama) ya jangan. Karena sepak bola itu bukan untuk mata pencaharian sehari-hari. Harus benar-benar orang berusaha dan yang memang mengerti disitu dan punya loyalitas yang tinggi," tegasnya.
1. Tanggapan Dede Yusuf
Sementara itu, sebelumnya Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Dede Yusuf Effendi, juga memberikan komentar mengenai keputusan PSSI yang akan menggelar Kongres Luar Biasa (LIB).
Dede Yusuf menuturkan, beberapa anggota Exco PSSI ini sudah bicara kepadanya dan merasa lega dengan rencana digelarnya KLB. Karena, mereka cukup terbebani dengan kondisi yang terjadi di sepak bola Indonesia usai Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang.
"Memang kan kalau Kongres Luar Biasa PSSI ini diikuti oleh klub-klub, sudah pasti lah. Dari klub diikuti dan ada beberapa kawan-kawan di Exco ini mengatakan, mereka cukup lega. Karena, beban sekali dengan kondisi kemarin itu sangat berat," kata Dede Yusuf di Bandung, Sabtu (29/10/22).
"Dengan adanya KLB itu sangat lega dan siapapun penggantinya, ya yang berkepentingan pasti," tegas Dede Yusuf.
Mengenai kandidat yang akan mengisi posisi Ketua Umum PSSI, Dede Yusuf menuturkan, siapapun yang menjadi Ketum dan mengisi posisi lainnya di PSSI, diharapkan bisa membuat sepak bola Indonesia semakin baik. Selain itu, Dede Yusuf enggan menyebutkan nama yang berpeluang maju sebagai calon Ketua Umum PSSI, namun yang pasti kandidatnya orang yang sudah biasa terjun di sepak bola.
"Kalau pun tahu gak mungkin saya bicarakan saat ini, harus secara resmi. Tetapi, kawan-kawan tahu lah kira-kira orang-orang yang terjun di olahraga atau di sepak bola, mungkin pasti nama-nama itu akan muncul," jelasnya.
Pemerintah menurut Dede Yusuf, tidak dapat intervensi terkait agenda KLB, termasuk menentukan nama-nama calon Ketua Umum PSSI. Hanya saja, pihaknya berharap siapapun yang menjabat sebagai Ketua Umum, sepak bola Indonesia bisa semakin baik.
"Pasti nama-nama yang sudah ada di dunia persepakbolaan gak mungkin enggak. Bagi kami, itu gak bisa ikut campur, ya kan. Poinnya bisakah melakukan perubahan menjadi lebih baik, begitu," ucapnya.
"Kalau saya di DPR kan melihat dari sisi legislasinya, aturannya. Siapapun yang dipilih silakan saja, itu kan internal mereka. Mau muncul dari pemilik klub pun, muncul dari siapapun silakan saja, tetapi pasti berkepentingan di dunia sepak bola," ujarnya.
"Kita harapannya ada perbaikan. Kunci perbaikan bagi saya adalah SOP atau peraturan pemerintah tentang pelaksanaan sepak bola," jelasnya.