x

3 Dosa Barcelona Usai Kalah dari Real Madrid di Duel El Clasico Liga Spanyol

Senin, 17 Oktober 2022 11:50 WIB
Penulis: Antonius Wahyu Indrajati | Editor: Prio Hari Kristanto
Berikut tiga dosa di balik kekalahan Barcelona atas Real Madrid, dalam laga bertajuk El Clasico di Liga Spanyol (LaLiga), Minggu (16/10/22).(Foto: REUTERS/Albert Gea)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga dosa di balik kekalahan Barcelona atas Real Madrid, dalam laga bertajuk El Clasico di Liga Spanyol (LaLiga), Minggu (16/10/22).

Barcelona berangkat ke Camp Nou dengan kepercayaan diri, sebagai pemuncak klasemen Liga Spanyol 2022/23.

Baca Juga

Kembali diperkuat Jules Kounde yang pulih dari cederanya, Xavi berkeyakinan bisa menundukkan Real Madrid di kandangnya sendiri.

Sayangnya, harapan itu pupus ketika Karim Benzema mencetak gol pembuka untuk keunggulan Real Madrid pada menit ke-12.

Gol tersebut terjadi setelah Karim Benzema mampu memanfaatkan bola liar seusai tendangan dari Vinicius mampu ditepis Ter Stegen.

Baca Juga

Pada momen itu, Vinicius berhasil lepas dari jebakan off-side dan menggunakan kecepatannya, ia mampu mengeliminasi bek kanan Barcelona.

Kombinasi Jules Kounde dan Eric Garcia sebagai bek tengah tampaknya tak berjalan dengan baik. Pasalnya, mereka tak mampu membendung gol kedua dari Valverde.

Barcelona tampak kesulitan untuk menembus blok rendah dari Real Madrid, sehingga Xavi masih mengandalkan umpan silang yang disertai umpan-umpan pendek.

Baca Juga

Gol untuk Barcelona baru tercipta pada menit ke-83 oleh Ferran Torres, sebelum Rodrygo mampu mengakhiri laga dengan skor 3-1 setelah mencetak gol lewat penalti.

Dengan hasil tersebut, berikut INDOSPORT akan mengulas tiga biang kerok alias dosa kekalahan Barcelona atas Real Madrid di Liga Spanyol.


1. 1. Eric Gracia Kewalahan Halau Tembakan Madrid

Sergi Roberto, pemain Barcelona.

Pemain berusia 21 tahun, Eric Gracia mendapatkan tugas untuk mengamankan lini belakang sebagai bek tengah bersama Jules Kounde.

Hanya saja, ketika ia diberi peran untuk mengamankan lini belakang, Eric Gracia kerap meninggalkan tempatnya guna membangun serangan.

Baca Juga

Sayangnya, hal tersebut yang membuat Real Madrid mampu mencetak gol. Pasalnya, ia justru meninggalkan ruang yang kemudian dimanfaatkan oleh penyerang Ancelotti.

Bermain sebagai bek tengah, Eric Gracia sama sekali tidak mampu mengadang ataupun menyapu tembakan dari para pemain Real Madrid.

Kesalahan lainnya adalah, Xavi Hernandez terus memainkan Eric Gracia hingga pertandingan melawan Real Madrid usai.

Baca Juga

2. Sergi Roberto 'Diasapi' Vinicius Jr

Pemain veteran berusia 30 tahun, Sergi Roberto tampil dengan mengecewakan ketika bermain sebagai bek kanan. Memainkan Sergi Roberto sebagai bek kanan melawan Real Madrid, telah menjadi bumerang bagi Xavi Hernandez.

Pasalnya, Sergi Roberto tak mampu mengimbangi kecepatan dari Vinicius dan terlambat dalam menutup ruang tembaknya.

Baca Juga

Bek kanan berusia 30 tahun itu tak mampu melakukan sapuan atau tekel untuk menghentikan kecepatan Vinicius. Sama seperti kasus Eric Gracia, Xavi Hernandez lagi-lagi melakukan kesalahan dengan terus memainkan Sergi Roberto.


2. 3. Ousmane Dembele Kok Jadi Sayap Kiri?

Ousmane Dembele saat laga Liga Champions antara Inter Milan vs Barcelona

Pemain berusia 25 tahun, Ousmane Dembele sejatinya merupakan penyerang sayap kanan. Tetapi, ketika melawan Real Madrid ia justru ditempatkan di sayap kiri.

Akibatnya Dembele tidak mampu memberikan kontribusi apapun pada pertandingan melawan Real Madrid.

Baca Juga

Dembele juga terlihat kewalahan ketika bermain sebagai penyerang sayap kiri. Ia hanya sekali melepaskan tembakan, itu pun tidak mengarah ke gawang.

Alhasil, Ousmane Dembele memilih untuk mengembalikan bola ke belakang karena tak mampu menembus blok rendah dari Real Madrid.

Berkat keputusannya untuk mengembalikan bola ke belakang, wajar jika pada pertandingan tersebut ia melakukan umpan sebanyak 23 kali dengan akurasi sebesar 91 persen.

Baca Juga

Berdasarkan catatan dari Whoscored, selama pertandingan Barcelona sama sekali tidak melakukan tembakan dari sisi kiri.

Sementara Barcelona cenderung melakukan tembakan dari sisi tengah dengan rata-rata sebanyak 83 persen.

Lebih lanjut, Ousmane Dembele hanya memberikan catatan harapan memberikan assist (xA) sebesar 0.11 dalam 73 menit.

Baca Juga

Hal tersebut berarti Dembele hampir tidak pernah menghadirkan peluang bagi Barcelona untuk mencetak gol.

Sayangnya, keputusan untuk menarik Ousmane Dembela terlambat dilakukan oleh Xavi, karena Ansu Fati yang menggantikannya bermain jauh lebih apik untuk Barcelona di El Clasico Liga Spanyol kontra Real Madrid.

Real MadridBarcelonaLaLiga SpanyolEl ClasicoLiga SpanyolTRIVIA

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom