x

Ada Titisan Lionel Messi, 3 Wonderkid Top yang Gagal Membuktikan Kehebatannya di AC Milan

Sabtu, 15 Oktober 2022 17:27 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor:
Alen Halilovic

INDOSPORT. COM - Sejumlah wonderkid top pernah begitu gagal membuktikan kehebatannya kala menjalani karier bersama tim raksasa Liga Italia, AC Milan.

Jagat sepak bola mengenal istilah wonderkid sebagai sebutan untuk melabeli kiprah pemain-pemain berusia muda dengan talenta menjajikan.

Setiap musimnya, selalu muncul nama-nama wonderkid baru yang kualitas bakatnya mampu mengundang decak kagum pentas lapangan hijau.

Baca Juga

Namun, tidak semua wonderkid pada kemudian hari benar-benar berhasil mengembangkan talenta yang dimilikinya secara maksimal.

Ada saja wonderkid yang ketika diberi sorotan tinggi merasa sangat terbebani, sehingga performanya di atas lapangan malah menimbulkan kekecewaan.

Seperti halnya kisah beberapa wonderkid top yang dulu pernah mendapat kesempatan dari salah satu tim raksasa Liga Italia, AC Milan.

Mereka tak bisa menampilkan kinerja menawan, hingga akhirnya layak dikatakan gagal, sekaligus didepak dari skuat Rossoneri.

Lantas, siapa saja para wonderkid top yang rekam jejak kariernya gagal bersinar saat berseragam AC Milan? Simak ulasan INDOSPORT berikut!


1. 1. Hachim Mastour

Hachim Mastour

Hachim Mastour dulu dikenal sebagai salah satu wonderkid yang digadang-gadang punya masa depan cerah karena memiliki talenta sepak bola menjanjikan.

Reputasi Mastour selaku wonderkid, terkenal saat dirinya menjalani masa junior di akademi sepak bola milik AC Milan.

Banyak video-video yang tersebar di dunia maya, memperlihatkan kebolehan Mastour dalam teknik mengolah bola.

Bahkan Mastour pernah satu frame dengan wonderkid lainnya yang kini sudah menjadi bintang besar sepak bola, yaitu Neymar.

Namun, berjalannya waktu membuktikan langsung bahwa label wonderkid Mastour tidak benar-benar berkembang secara maksimal.

Sempat dipinjamkan Milan ke Malaga dan PEC Zwolle, karier Mastour ternyata mandek, bahkan jauh dari kata memuaskan.

Manajemen Milan pun habis kesabaran menunggu sinar Mastour, hingga sang pemain didepak dari San Siro pada musim panas 2018.

Mastour sendiri kini baru berusia 24 tahun, tapi ia sudah tersisih dari level tertinggi pentas sepak bola Eropa.

Saat ini ia bermain untuk klub asal Maroko, Nahdat Zemamra, dan sebelumnya sempat beberapa kali menganggur akibat tak ada tim yang mau memakai jasanya

Baca Juga

2. Adel Taarabt

Adel Taarabt pada laga saat berseragam Tottenham Hotspur pada tahun 2007–2010.

Kualitas Adel Taarabt di masa mudanya pernah diberi label sebagai wonderkid top dan digadang-gadang punya masa depan cerah.

Taarabt sering menunjukkan kualitas teknik olah bola memukau, terutama dalam segi menggiring bola serta menggocek lawan.

Sempat lama mengembara di klub-klub Liga Inggris, seperti Tottenham Hotspur, QPR, dan Fulham, Taarabt akhirnya memberanikan diri merantau ke Liga Italia pada musim dingin 2014.

AC Milan mengajak Taarabt bergabung, berharap bakat hebat sang pemain dapat benar-benar berkembang maksimal di San Siro.

Datang dengan status pemain pinjaman dari QPR, Taarabt hanya bermain 16 kali, menyumbangkan total empat gol dan dua buah assists.

Torehan tersebut tidak membuat manajemen Milan puas, sehingga kontrak permanen yang hendak diberikan kepada Taarabt dibatalkan.

Taarabt yang gagal menunjukkan kehebatannya sepanjang memperkuat Rossoneri, lantas dikembalikan kepada QPR begitu musim 2013/14 rampung.

Namun, nasib Taarabt setelah gagal di Milan, sejatinya masih agak lebih baik dibanding nama sebelumnya, yaitu Hachim Mastour.

Ketika Mastour kesulitan mendapat peminat, Taarabt diketahui masih sempat bermain di level tertinggi Eropa bersama tim raksasa Liga Portugal, Benfica.

Sedari 2015 sampai 2022, Taarabt mengabdi kepada Benfica, mencatatkan total 129 penampilan, dua gol, 14 assists, dan mempersembahkan satu gelar juara Liga Portugal di musim 2018/19.

Karier Taarabt sendiri yang sudah berusia 33 tahun, saat ini dijalani bersama klub Liga Uni Emirat Arab, Al-Nasr SC.

Ia baru gabung Al-Nasr SC pada bursa transfer musim panas 2022 kemarin, setelah kontraknya di Benfica habis dan tak diperpanjang.


2. 3. Alen Halilovic

Alen Halilovic saat memperkuat AC Milan.

Reputasi masa remaja Alen Halilovic begitu fenomenal, karena ia menjadi wonderkid yang sekaligus disebut-sebut sebagai titisan megabintang Lionel Messi.

Karier level juniornya melejit ketika ia dibina oleh akademi sepak bola La Masia milik raksasa Liga Spanyol, Barcelona.

Namun Halilovic kesulitan menembus tim utama Barca, sehingga ia akhirnya resmi dijual ke klub Liga Jerman, Hamburger SV, pada musim panas 2016.

Baca Juga

Karier Halilovic dua tahun kemudian, diminati oleh raksasa Liga Italia, AC Milan, yang berhasil mengangkut jasanya secara gratis.

Datang dengan status free transfer, Halilovic ternyata tetap saja menemui kegagalan untuk mencapai sinarnya secara maksimal.

Sempat dipinjamkan Milan kepada Standard Liege (Belgia), Heerenveen (Belanda), Halilovic kemudian benar-benar dilepas Milan pada 5 Oktober 2020.

Selepas dibuang Milan, Halilovic sempat mengembara ke Liga Inggris bersama dua tim kasta bawah, yakni Birmingham City dan Reading.

Pemain yang kini berusia 26 tahun itu, diketahui sudah tak di Inggris lagi sejak musim panas 2022, lantaran memilih pulang kampung ke negara asalnya, Kroasia, dengan membela HNK Rijeka.

AC MilanLiga ItaliaWonderkid

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom