Liga 1 Sudah Terhenti 10 Hari, Yoyok Sukawi Jelaskan Rencana PSIS Semarang
INDOSPORT.COM - Chief Executive Officer (CEO) PSIS Semarang, Yoyok Sukawi, memastikan timnya tak punya rencana libur ketika Liga 1 2022/2023 terhenti sementara karena Tragedi Kanjuruhan. Selama sepuluh hari ini, tim Mahesa Jenar kerja keras melakukan pembenahan.
PSIS awalnya diunggulkan untuk masuk papan atas Liga 1. Hal itu berkaitan dengan perekrutan beberapa nama besar, seperti Carlos Fortes, Taisei Marukawa, Alie Sesay hingga Wawan Febrianto.
Dari deretan nama itu, PSIS bahkan sampai menebus Wawan dari Borneo FC dengan nominal tak sedikit. Wawan pun kini menjadi andalan lini serang PSIS.
Hanya saja, prestasi PSIS belum sesuai harapan. Dalam sepuluh laga awal Liga 1 2022/2023, PSIS baru mendapatkan 11 poin dan berada di peringkat ke-13. Mereka hanya selisih dua poin dari Bhayangkara FC yang ada di zona degradasi.
Makanya, selama Liga 1 diliburkan imbas dari Tragedi Kanjuruhan, PSIS meniadakan libur. Yoyok Sukawi mengatakan para pemain kerja keras untuk berbenah.
"Selama masa dihentikannya liga yang sekarang sudah berjalan sepuluh hari, kami terus melakukan latihan rutin dan kami berusaha memperbaiki semua kekurangan yang pada awal musim kita jalani," kata Yoyok Sukawi, Rabu (12/10/22).
Pembenahan bisa berjalan dengan bagus karena waktunya cukup panjang. Tim pelatih berbenah semua aspek dalam latihan, mulai dari fisik, teknik dan taktik.
Selain itu, ada hal yang tak kalah penting. Setelah perekrutan dua tenaga medis baru, PSIS juga kerja keras untuk memulihkan deretan pemain yang masih cedera.
"PSIS sekarang menggenjot fisik, teknik dan juga semangat bertempur, sekaligus mengembalikan performa dan menyembuhkan pemain-pemain yang cedera," jelas Yoyok Sukawi.
Yoyok meyakini masa jeda Liga 1 ini akan membuat PSIS lebih tangguh. Dengan begitu, hasil yang selama ini kurang maksimal bisa lebih diperbaiki lagi.
"Kita manfaatkan libur ini untuk menyiapkan tim lebih baik, sehingga ketika nanti liga digulirkan, kita sudah siap dan kita akan lebih siap dari awal musim," tutur pria yang juga anggota komite eksekutif PSSI ini.
1. Pembenahan Menyeluruh
Selain membenahi kekuatan tim, PSIS pun juga berharap pembenahan seluruh elemen sepak bola nasional dilakukan. Tragedi Kanjuruhan menjadi pukulan telak bagi Indonesia.
Dengan adanya penghentian sementara kompetisi Liga 1, ada waktu bagi stakeholder sepak bola untuk memahami lebih jauh tentang sepak bola.
"Kami sebagai pemilik klub Liga 1 punya harapan besar kepada pemerintah dan juga federasi, pihak kepolisian, suporter dan seluruh masyarakat yang terlibat di dalam sepak bola, untuk lebih mengedepankan fair play, aturan-aturan, keselamatan dan kenyamanan," ucap Yoyok Sukawi.
Yoyok berharap ke depannya tak akan ada lagi Tragedi Kanjuruhan yang memakan korban hingga 132 jiwa atau paling banyak dalam sejarah sepak bola nasional.
Tragedi ini juga menjadi salah satu peristiwa paling mengerikan di dunia, dengan jumlah korban terbanyak kedua setelah Tragedi Estadio Nacional, Peru, yang memakan 328 korban jiwa pada tahun 1964 lalu.
"Harapan kami kejadian Kanjuruhan menjadikan awal dari kebangkitan sepak bola indonesia, menjadi lebih nyaman ditonton, lebih asik dan lebih aman serta tentu saja memberikan kebahagian kepada seluruh masyarakat di Indonesia," harap Yoyok Sukawi.
Sejauh ini, PSIS belum menemui kendala berarti di setiap partai Liga 1 di Stadion Jatidiri, Semarang. Meski dipadati suporter, termasuk juga dari tim tamu, laga di Semarang selalu berjalan aman.
PSIS pun tak henti-hentinya mengkampanyekan agar sepak bola menjadi tontonan yang bisa dinikmati semua kalangan. Maka tak heran ketika kini Stadion Jatidiri banyak dihadiri suporter yang membawa anak dan istrinya.
2. PSIS Semarang Umumkan 2 Rekrutan Medis
PSIS Semarang mengumumkan dua rekrutan anyar untuk mengisi staf medis di Liga 1 Indonesia 2022-2023. Setelah berpisah dengan dokter Mufida Rizqiyani Husna, klub sudah menemukan pengganti.
Dua nama yang gabung dalam staf medis PSIS adalah Ariyanto Budiarto selaku dokter tim dan Olivia Widyarini Dharmowijono sebagai dokter spesialis gizi.
Keputusan untuk merekrut dua dokter baru ini dilakukan usai manajemen PSIS bersama staf pelatih menyambangi Rumah Sakit Wongso Negoro, Semarang, Rabu (5/10/22).
"Mulai hari ini (Rabu) dokter tim dan dokter spesialis gizi akan membuatkan program serta breakdown untuk acuan pola makan pemain sehari-hari," kata CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi.
Dokter tim ini tak hanya akan bergabung dengan tim ketika ada skuat PSIS Semarang yang cedera atau ketika pertandingan Liga 1 saja.
Baca Selengkapnya: Liga 1: Dokter Cantik Sudah Pamit, PSIS Semarang Umumkan 2 Rekrutan Medis