Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 131 Jiwa, Ketum PSSI Iwan Bule Tanggapi Tuntutan Mundur
INDOSPORT.COM - Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan menjawab perihal adanya tuntutan mundur yang digaungkan publik buntut terjadinya Tragedi Kanjuruhan.
Pasalnya, kerusuhan yang terjadi seusai Derby Jatim antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya itu menjadi kisah paling kelam dalam sepak bola Indonesia.
Yaitu dengan timbulnya ratusan korban jika baik yang luka-luka maupun meninggal dunia, sebagai imbas dari penanganan pihak keamanan saat terjadi kerusuhan pasca laga.
"Bentuk tanggung jawab saya adalah sekarang. Kalau tidak tanggung jawab, ya saya masih ada di Jakarta," ujar figur yang karib disapa Iwan Bule itu saat menjawab tuntutan mundur dari publik, Selasa (04/10/22).
Dalam kesempatan itu, Iwan Bule turut serta bersama manajemen Arema FC yang diwakili Muchammad Ali Rifki, untuk berkunjung ke sejumlah rumah duka.
Para rombongan mengunjungi tiga rumah duka Tragedi Kanjuruhan. Dua diantaranya terletak di kawasan Sumpil dan Bumiayu Kota Malang, serta satu lagi di Pakis, Kabupaten Malang.
"Ini merupakan bentuk duka cita dari kami. Khususnya saya sebagai ketua umum federasi sepak bola," purnawirawan polisi itu membeberkan.
"Yang jelas, ini sudah terjadi. Maka dari itu, mari kita doakan semoga keluarga yang kehilangan ayah, ibunya, atau anaknya bisa diterima di sisi Tuhan," katanya.
Pihaknya pun menggaransi bahwa kasus ini akan diungkap sejelas-jelasnya. Kendati dari sisi PSSI, pengusutan kasus ini berada di ranah sepak bola.
"Untuk keamanan, itu bukan ranah kami. Biar pihak yang berwenang yang melakukan investigasi untuk mengetahui apa yang benar-benar terjadi di stadion," ujarnya.
1. Korban Tragedi Kanjuruhan Tembus 131 Jiwa
Sehubungan dengan itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengumumkan bahwa korban yang meninggal dunia dari Tragedi Kanjuruhan bertambah.
Sebelumnya, korban meninggal dunia mencapai 125 orang sejak Minggu (02/10/22) dini hari. Lalu pada Selasa (04/10/22) hingga pukul 10:00 WIB, korban meninggal dunia bertambah menjadi 131 orang.
Dari data yang diterima INDOSPORT, jumlah 131 korban meninggal dunia itu terdata di 10 rumah sakit. RS Wafa Husada di Kepanjen mencatat paling banyak dengan jumlah 54 korban.
RSUD Kanjuruhan di Kepanjen mencatat 21 korban, lalu RSU Syaiful Anwar di Kota Malang (20), RS Teja Husada Kepanjen (15), RSI Gondang Legi (4), RS Hasta Husada (2), RSB Hasta Brata Kota Batu (2), RS Ben Mari (1), RS Salsabila (1) dan RST Soepraon (1).
Sementara jumlah 9 korban meninggal dunia sisanya terkonfirmasi oleh pihak keluarga yang langsung dibawa pulang dari TKP (Tempat Kejadian Perkara) yakni Stadion Kanjuruhan Malang.
2. Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD Bentuk Tim Pencari Fakta
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD membentuk tim pencari fakta Tragedi Stadion Kanjuruhan pada konferensi pers, Senin (03/20/22).
Dalam konferensi pers tersebut, Mahfud MD mengutarakan beberapa tugas pokok dari tim pencari fakta.
Pengumuman hasil rapat rakorsus, Mahfud MD didampingi oleh Menteri Dalam Negeri, Menteri Kesehatan, Panglima TNI, Sekjen PSSI hingga KONI.
“Pemerintah sangat terpukul dengan peristiwa yang terjadi di Stadion Kanjuruhan, Malang yang menjatuhkan hingga 125 korban,” tutur Mahfud dalam sesi konferensi pers.
Dalam keterangannya Mahfud MD juga berharap agar korban jiwa dari tragedi Kanjuruhan ini tidak bertambah kedepannya.
Baca selengkapnya: Tragedi Stadion Kanjuruhan, Mahfud MD Bentuk Tim Pencari Fakta