4 Fakta yang Lahir dari Kemenangan Inter Milan Atas Barcelona di Liga Champions
INDOSPORT.COM - Berikut sejumlah fakta menarik yang lahir dari pertandingan Inter Milan vs Barcelona di Liga Champions (Champions League).
Inter Milan sukses meraih kemenangan saat menjamu Barcelona di matchday ketiga Grup C Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza, Rabu (10/05/22) dinihari WIB.
Tuan rumah berhasil mengatasi perlawanan Barcelona dengan skor akhir 1-0. Hakan Calhanoglu jadi pahlawan kemenangan, berkat gol tunggalnya.
Padahal Barcelona tampil lebih dominan di sepanjang babak pertama. Akan tetapi rapatnya barisan pertahanan Inter Milan, membuat sulit tim tamu mencetak gol.
Bahkan pada menit ke-18 Robert Lewandowski harus melakukan percobaan tendangan jarak jauh, saking sulitnya melakukan fenetrasi ke gawang Inter Milan.
Sementara itu Inter Milan mengandalkan serangan balik tapi sangat efektif. Buktinya, mereka punya kesempatan mencetak gol di menit ke-23.
Bek tengah Barcelona Eric Garcia melakukan handball di kotak terlarang. Namun setelah pengecekan VAR, Inter justru dianggap offside lebih dulu, sehingga handball tadi tidak sah.
Kebuntunan sempat pecah di menit ke-28. Berawal dari serangan balik cepat, Joaquin Correa berhasil mengecoh kiper dan mencetak gol.
Akan tetapi gol harus dianulir wasit, karena sang pemain sudah dalam posisi offside. Inter Milan akhirnya benar-benar mencetak gol jelang babak pertama usai.
Menit ke-45+2, Calhanoglu mengambil inisiatif tendangan mendatar dari luar kotak penalti untuk menaklukkan kiper Marc-Andre Ter Stegen.
Di babak kedua, Barcelona bermain lebih efektif. Kontro bola mereka juga lebih tersusun dan sabar, untuk membongkar pertahanan Inter Milan.
Hasilnya beberapa kali ancaman mereka tebar ke gawang Inter Milan. Seperti peluang dari Ousmane Dembele.
Penyerang asal Prancis itu melepaskan tendangan keras ke arah gawang, tapi masih membentur mistar menit ke-60.
Menit ke-68 Barcelona sempat menyamakan kedudukan jadi 1-1. Sayang, gol Pedri dari kemelut di depan gawang lawan harus dianulir, karena bola terlebih dahulu mengenai tangan Ansu Fati dilihat dari tayangan VAR.
Sampai laga berakhir, Barcelona tetap tidak mampu menjebol gawang Inter Milan yang rapat dan disiplin itu, meski sudah mendapatkan tambahan waktu delapan menit.
Kemenangan ini membuat Inter Milan naik ke posisi ke-2 klasemen Liga Champions Grup C dengan koleksi 6 poin, sedangkan Barcelona turun ke posisi ke-3. Usai pertandingan, terdapat sejumlah fakta menarik:
1. Kemenangan Ketiga Inter Milan
Inter Milan dan Barcelona sudah bertemu sebanyak 15 kali setelah pertandingan ini. Namun rekornya mereka tidak begitu bagus.
Ini jadi kemenangan ketiga Inter Milan setiap kali berjumpa Barcelona di Liga Champions.
Terakhir kali Inter menang atas Barcelona terjadi pada semifinal leg pertama Liga Champions 2009/2010. Inter menang 3-1 ddi tempat yang sama.
Sisanya, Inter lebih sering kalah atau paling baik seri. Alhasil, kemenangan ini membuat rekor pertemuan dengan Barcelona tetap aman-aman saja.
Inter Milan Putus Tren Buruk
Kemenangan atas Barcelona dengan skor akhir 1-0, membuat Inter Milan sukses mengakhiri tren buruk di belakangan ini.
Sebelum pertandingan melawan Barcelona ini, Inter Milan tak mampu meraih kemenangan dalam dua pertandingan terakhir di kompetisi domestik.
Mereka kalah 3-1 dari Udinese dan kalah 2-1 dari AS Roma. Kendati mampu hapus tren negatif, Inter tidak boleh tutup mata bahwa aspek serangan belum sebagus yang mereka kira. Khususnya ketika masuk di babak kedua.
Intensitas serangan yang sama seperti di babak pertama tidak lagi tampak di babak kedua, sehingga Barcelona mampu mengembangkan permainan.
Jika itu tidak dibenai, maka Inter Milan sulit bangkit di Liga Italia.
2. Barcelona Kendor di Liga Champions
Sementara itu, Barcelona tampak sangat rapuh setiap kali bermain di Liga Champions. Empat gol sudah bersarang ke gawang mereka dari hanya tiga laga. Dua laga di antaranya berakhir dengan kekalahan.
Bandingkan saja dengan di Liga Spanyol. Dari tujuh laga yang sudah dijalankan atau dua kali lipat lebih banyak, gawang Barcelona baru bobol sekali.
Ini menunjukkan betapa pertahanan Barcelona sedang bermasalah. Mereka beruntung bisa melihat kelemahan itu di Liga Champions untuk segera diamankan
Pertahanan Inter Milan yang Solid
Pertahanan mereka rapat dan disiplin. Barcelona yang dominan dengan bola tak bisa berbuat apa-apa menghadapi sepak bola klasik Italia yang piawai bertahan.
Namun, Inter tidak berniat untuk bertahan selama 90 menit. Cara mereka menyerang lewat transisi positif menunjukkan sepak bola modern Italia. Inter menebar ancaman berlebih untuk pertahanan Barcelona.
Meski tak sering memegang bola, serangan-serangan yang dibangun Inter lewat transisi positif jauh lebih berbahaya daripada Barcelona. Masalahnya adalah efisiensi mencetak gol saat sudah mencapai kotak penalti yang masih minim.