7 Pemain yang Pernah Bela Chelsea dan AC Milan Sebelum Aubameyang, Ampas Semua?
INDOSPORT.COM - Pierre-Emerick Aubameyang menjadi salah satu sorotan utama saat Chelsea berjumpa dengan AC Milan di macthday ketiga fase grup Liga Champions 2022-2023, Kamis (6/10/22) dini hari WIB.
Ia sempat dibesarkan oleh akademi I Rossoneri sebelum kini berbaju The Blues di usianya yang sudah 33 tahun.
Mengingat baik Chelsea maupun AC Milan adalah dua klub raksasa di Eropa dan total kedua tim telah memenangi 9 trofi Liga Champions, pastinya mereka diperkuat oleh pemain-pemain top.
Layaknya Aubameyang, tidak jarang ada yang berksempatan untuk membela keduanya namun sayang belum pernah kisah sukses terdengar dari mereka.
Andai bergelimang trofi di Chelsea, maka kariernya di AC Milan akan dikenang hampa dan begitu pula sebaliknya. Atau malah kiprah mereka di Stamford Bridge maupun San Siro sama-sama layak terlupakan.
1. Alex
Domingos Alexandre Rodrigo Dias da Costa atau yang lebih akrab disapa sebagai Alex mungkin bukan nama yang populer saat ini namun sebenarnya ia adalah salah satu bek terbaik Chelsea di era modern.
Selama 5 tahun masa baktinya untuk Si Biru, total ada 4 trofi yang ia raih termasuk Liga Champions dan Liga Inggris. Setelahnya ia sempat mampir ke Paris Saint-Germain selama dua tahun.
AC Milan kemudian jadi persinggahan terakhirnya sebelum pensiun di 2016. Alex sempat tampil 48 kali ,namun karena saat itu klub tengah mengalami penurunan, tidak ada trofi yang ia dapatkan.
2. Alexandre Pato
AC Milan punya kegemaran akan pemain asal Brasil dan Alexandre Pato adalah salah satunya. Bahkan sang striker adalah salah satu anak emas publik San Siro terutama di awal-awal kedatangannya.
Datang dari Internacional di usia 18 tahun pada awal 2007-2008 , Pato sudah bisa mendulang 9 gol dari 20 penampilan saja. Setelahnya di tiga musim beruntun ia mampu mengemas dua digit gol dan diprediksi akan jadi bintang besar.
1. Ada Essien, Higuain, dan Torres
Sayang berbagai cedera kemudian menghacurkan kariernya. Sang peraih Golden Boy Award edisi 2009 tersebut terakhir kali bermain lebih dalam 20 partai pada 2010/2011, berbuah trofi Liga Italia, sebelum AC Milan lepas pada Januari 2013.
Setelahnya Pato mudik ke Brasil bersama Corinthians dan Sao Paulo sebelum membuat keputusan mengejutkan untuk kembali merumput di Eropa untuk Chelsea sebagai pinjaman pada Januari 2016.
Punya harapan untuk dipermanenkan, ia hanya bermain dua kali dengan sumbangan sebiji gol. Kini Pato berada di Amerika Serikat membela Orlando City setelah menyempatkan diri ke Spanyol, Cina, dan Brasil lagi.
3. Michael Essien
Salah satu pemain terbesar era modern Chelsea dengan lebih dari 250 penampilan dengan 8 trofi termasuk satu Liga Champions dan dua Liga Inggris. Itulah Michael Essien.
Reputasi pemain yang dijuluki sebagai The Bison tersebut membuat AC Milan tertarik untuk merekrutnya di 2014 meski saat itu sudah mulai menurun di usia 32 tahun.
Essien hanya bertahan di kota mode selama setengan musim usai memainkan 22 laga tanpa raihan trofi. Setelanya gelandang bertahan internasional Ghana itu berpetualang ke Yunani, Indonesia, dan bahkan Azerbaijan.
4. Gonzalo Higuain
Bersama Real Madrid, Napoli, dan Juventus, ketajamannya adalah salah satu yang terbaik di dunia namun kala membela AC Milan dan Chelsea, Gonzalo Higuain justru tampak melempem.
Wajar karena kedua klub tersebut mulai ia bela di saat kariernya mulai menurun. Dimulai dari peminjaman ke AC Milan dari Juventus di 2018.
El Pipita hanya bertahan enam bulan dengan torehan 8 gol dari 22 penampilan. Ia kemudian langsung menunu Chelsea dimana ia sempat mengemas 5 gol dari 18 game.
5. Fernando Torres
Mirip seperti Higuain, Fernando Torres pun tidak berada di puncak karier saat memutuskan berseragam Chelsea dan AC Milan.
Hanya saja untuk The Blues (2011-2015), El Nino masih punya sukses yang relatif oke dengan 45 gol, 35 assist, 172 penampilan dan tiga trofi. Berbeda dengan I Rossoneri yang hanya kebagian sebuah gol dari 10 laga saja.
AC Milan sempat mempermanenkan Torres yang awalnya hanya disewa pada Desember 2014 namun entah kenapa ia justru langsung dikirim ke Atletico Madrid dan tidak pernah kembali lagi setelahnya.
2. Crespo dan Shevchenko
6. Hernan Crespo
Hernan Crespo adalah salah satu pembelian pertama Chelsea di era kepemilikan Roman Abramovich seharga 26 juta Euro pada 2004 dan saat itu pamornya masih merupakan salah satu striker top dunia.
Kendati demikian kariernya tidak bersinar di ibu kota Inggris. Crespo sering bolak balik ke Italia sebagai pinjaman ke Inter Milan dan juga AC Milan.
7. Andriy Shevchenko
Kunci sukses dominasi AC Milan di Italia dan Eropa pada awal dekade 2000. Andriy Shevchenko di masa jayanya adalah striker dengan insting gol tinggi.
Di periode pertamanya bersama Merah-Hitam, pria yang akrab disapa Sheva tersebut mengemas 173 gol hanya dari 296 laga. Hasilnya lima trofi mayor plus satu anugerah Ballon d'Or mampu ia kantongi.
Setelah tujuh musim bersama, Shevchenko kemudian memutuskan untuk menerima tawaran Chelsea di 2006/2007. AC Milan awalnya menolak namun sodoran 30 juta Pounds plus peminjaman Crespo sebagai pelicin membuat mereka luluh.
Tahun pertama bersama London Biru, predator dari Ukraina itu masih bisa bermain 51 kali dan bikin 14 gol. Namun statiknya merosot di 2007/2008.
Kemudian di 2008/2009 Shevchenko coba menemukan sentuhannya lagi degan pulang ke ke pelukan AC Milan namun hanya ada 2 gol dari 26 laga yang lahir dari kakinya.
Merasa sang superstar sudah lewati masa puncak, Chelsea kemudian memilih untuk melepas permanen di 2009/2010. Andriy Schevchenko memutuskan untuk balik kampun untuk bereuni dengan klub profesional pertamanya yakni Dynamo Kiev sebelum gantung sepatu satru dekade lalu.