Laga Melawan Bhayangkara FC Resmi Ditunda, Ini Respons PSIS Atas Tragedi Kanjuruhan
INDOSPORT.COM - Laga PSIS Semarang vs Bhayangkara FC dalam lanjutan Liga 1 yang sedianya digelar di Stadion Jatidiri, Semarang, pada Minggu (02/10/22) resmi ditunda. Hal ini sebagai buntut atas tragedi Kanjuruhan yang menewaskan lebih dari 100 orang.
Panpel PSIS langsung bergerak usai PT Liga Indonesia Baru (LIB) mengumumkan penundaan Liga 1 selama sepekan. Rapat dilakukan beberapa jam sebelum kick off laga yang sedianya dimulai pukul 20.30 WIB.
Dari hasil rapat yang dipimpin Edrizal selaku match commisioner, akhirnya disepakati bahwa laga pekan kesebelas Liga 1 resmi ditunda sampai batas waktu yang belum ditentukan.
"Berdasarkan emergency meeting yang dilakukan perangkat pertandingan dengan dipimpin match commisioner Bapak Edrizal dengan berdasarkan rilis resmi dari PT. Liga Indonesia Baru mengenai penundaan kompetisi selama sepekan, maka diputuskan pertandingan antara PSIS menghadapi Bhayangkara FC ditunda," kata ketua panpel PSIS, Danur Rispriyanto dalam rilis resminya, Minggu (2/10/22) sore.
Penundaan ini dirasa merupakan keputusan tepat disaat sepak bola Indonesia sedang berduka. Kejadian yang membuat lebih dari 127 nyawa melayang merupakan tragedi terburuk sepanjang masa di sepak bola nasional.
Bahkan dalam sejarah sepak bola dunia, jumlah korban meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan hanya kalah dari tragedi 24 Mei 1964 di Peru.
Kala itu, ada 328 orang yang melayang dalam kejadian sepak bola di Estadio Nacional, Lima, Peru. Kejadian di Peru hampir mirip dengan apa yang ada di Kanjuruhan.
Suporter Peru kecewa dengan keputusan wasit saat laga melawan Argentina. Petugas keamanan menembakkan gas air mata setelah suporter Peru menyerbu lapangan. Akhirnya ada banyak suporter yang meninggal karena sesak nafas.
Dari data resmi sampai Minggu pagi, tercatat korban jiwa sudah menyentuh angka 130 orang. Angka ini disebut-sebut terus menaik karena pendataan secara resmi terus dilakukan.
1. Belasungkawa PSIS
Chief Executive Officer (CEO) PSIS, Yoyok Sukawi, mengucapkan belasungkawa atas kejadian di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (1/10/22).
"Atas nama keluarga besar PSIS, kami mengucapkan turut berbela sungkawa terhadap keluarga korban yang gugur di Stadion Kanjuruhan pada peristiwa Sabtu malam," tutur Yoyok Sukawi.
"Semoga keluarga korban yang ditinggalkan diberi ketabahan dan keikhlasan," imbuh pria yang juga ketua umum Asprov PSSI Jawa Tengah ini.
Lebih lanjut, PSIS merasa terpukul dengan kejadian usai laga Arema FC melawan Persebaya Surabaya. PSIS berharap tragedi itu menjadi kabar duka terakhir di sepak bola Indonesia.
Sudah terlalu banyak tragedi di sepak bola nasional yang membuat nyawa seseorang harus melayang.
"Jangan sampai air mata duka kembali jatuh di dunia sepak bola Tanah Air. Sudah banyak korban dan tidak ada kejadian-kejadian seperti di Malang kedepannya," ujar Yoyok Sukawi.
2. Ratusan Suporter Meninggal
Sebelumnya, tragedi usai laga pekan kesebelas Liga 1 2022/2023, antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (01/10/22) malam, begitu mengagetkan. Sepanjang laga, tampak puluhan ribu suporter yang datang bisa tertib menyaksikan jalannya laga.
Namun situasi berubah usai pertandingan dimenangi Persebaya dengan skor 3-2. Kekecewaan karena kalah dari sang rival dilampiaskan suporter dengan amarah.
Mereka memanjat pagar dan memasuki area lapangan. Petugas keamanan yang kewalahan pada akhirnya menembakkan gas air mata untuk memecah konsentrasi massa.
Tembakan gas air mata ini yang membuat suasana semakin tak kondusif. Para suporter berusaha keluar dari stadion karena efek gas yang membuat sesak nafas.
Akhirnya, kejadian yang tak pernah diduga ini terjadi. Dari data resmi pada Minggu pagi, sudah ada 130 orang yang yang dinyatakan meninggal dunia. Sementara suporter yang luka ringan hingga luka berat mencapai 191 orang.