Bedah Formasi Lini Tengah Real Madrid Jika Kedatangan Jude Bellingham
INDOSPORT.COM – Berikut bedah formasi lini tengah raksasa Liga Spanyol (La Liga), Real Madrid, jika kedatangan Jude Bellingham dari Borussia Dortmund.
Sudah bukan rahasia lagi apabila Jude Bellingham dikait-kaitkan dengan sejumlah tim besar Eropa, seperti Real Madrid, Liverpool, Manchester United, Manchester City, hingga Chelsea.
Lini tengah Real Madrid mulai keropos sejak banyak pemain emasnya di zaman Zinedine Zidane dimakan usia dan sudah hengkang.
Sebut saja James Rodriguez, Mateo Kovacic, Isco, dan yang terbaru Casemiro yang sudah angkat koper dari markas El Real, Santiago Barnebeu.
Sementara itu, Toni Kroos, Marco Asensio, dan Luka Modric sudah lapuk dimakan usia yang seiring berjalannya waktu mulai menua.
Kini mengingat usianya yang sudah tak lagi muda, peran Modric di skuad Los Blancos pun mulai dibatasi sembari menjaga pria asal Kroasia itu diterpa cedera.
Oleh sebab itu, peran Modric perlahan mulai dibebankan ke pemain muda yakni Eduardo Camavinga yang diboyong dari AS Monaco musim panas kemarin.
Camavinga sedang diduetkan oleh Ancelotti dengan Aurelien Tochouameni untuk jadi peran pengganti dari Toni Kroos dan Luka Modric di lini tengah.
Langkah regenerasi Real Madrid tersebut tampaknya belum cukup dan kabarnya bakal menyeret gelandang muda berbakat Borussia Dortmund, Jude Bellingham.
Berikut bedah formasi lini tengah Real Madrid jika nantinya kedatangan Jude Bellingham.
1. Real Madrid Sungguh Beruntung Bila Dapatkan Bellingham
Jude Bellingham memang masih berusia 19 tahun, tetapi saat berada di atas lapangan, pria asal Inggris tersebut merupakan salah satu pengambil keputusan terbaik di Borussia Dortmund.
Kemampuannya untuk membawa bola di usia belia bisa dibilang sungguh luar biasa yang mana dribble yang Jude Bellingham lakukan bukanlah keputusan sembarangan tanpa alasan.
Dengan gaya yang penuh perhitungan dan efisien, gelandang asal Inggris tersebut mempunyai pemikiran untuk bisa mengalahkan pemain lawan yang dihadapinya.
Bellingham juga bukanlah pemain yang memiliki dribble yang baik saja sebab ia juga seorang pemain yang bisa menyesuaikan dengan taktik pelatih Dortmund.
Dia memposisikan dirinya secara taktis untuk menerima bola dan mendorong timnya ke depan. Tidak mengherankan bahwa, menurut FBref, Bellingham berada di 5% teratas untuk gelandang dalam menerima operan progresif berbahaya di dalam dan di sekitar kotak penalti.
Dari operan progresif tersebut, Bellingham memiliki pilihan untuk mengoper kepada lawan atau melakukan percobaan tembakan yang pastinya bakal menjadi poin plus bagi Real Madrid.
Gelandang yang Ada Di Mana-Mana
Kemampuan Bellingham dalam melakukan pressing juga terbilang baik di tengah zaman modern ini yang mana sepak bola memainkan strategi pressing.
Menjadi presser yang mencolok di Jerman adalah sesuatu yang luar biasa, tetapi bukan hanya di bagian depan yang mana Bellingham mencoba untuk memenangkan bola. Dia membuat 2,5 blok di area pertahanan per gim.
Sudah jelas Los Blancos bakal untung besar untuk mendapatkan aset investasi pemain seperti Jude Bellingham.
Apalagi usianya masih 19 tahun, ia bakal menjadi pengganti jangka panjang trio Casemiro, Luka Modric, dan Toni Kroos.
2. Formasi Terbaik Lini Tengah Real Madrid
Lini tengah terbaik Real Madrid sebenarnya bisa dibilang masih dipegang oleh Toni Kroos dan Luka Modric mengingat kemampuan passing, mentalitas, dan jam terbang tinggi keduanya tak perlu diragukan lagi.
Namun, jika harus mengesampingkan Luka Modric dan Toni Kroos untuk alasan regenerasi, tentu El Real sudah memiliki Aurelien Tchouameni dan Edouardo Camavinga di sektor tengah.
Namun, mereka masih belum menemukan satu keping potongan puzzle untuk melengkapi regenerasi lini tengah Real Madrid dari Casemiro, Kroos, dan Modric. Bellingham sendiri tampaknya bisa menjadi jawaban sang raja Liga Champions.
Berikut ini perbandingan akurasi passing Tchouameni, Camavinga, dan Bellingham pada musim ini: Aurelien Tchouameni (90,5%), Edoardo Camavinga (92,9%), Jude Bellingham (81%).
Kurang lebih Real Madrid bisa memanfaatkan kemampuan positioning Bellingham mengingat ia adalah salah satu gelandang yang menerima operan progresif berbahaya di kotak penalti.
Hal ini bisa dimanfaatkan dari akurasi passing Tchouameni dan Camavinga yang terbilang tinggi. Meski demikian, ada sisi negatif di balik berlabuhnya Bellingham ke Santiago Barnebeu.
Sisi negatif tersebut, yaitu pria berusia 19 tahun tersebut bisa kehilangan waktu bermain reguler yang biasanya didapatkan di Dortmund.
Namun, poin positifnya adalah ia bisa mendapat masukan dari salah dua gelandang luar biasa Real Madrid yang sudah makan banyak asam garam, Toni Kroos dan Luka Modric.