Jelang Timnas Indonesia vs Curacao, Nama Marc Klok Tarik Perhatian Eks Bintang Everton
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia dan Curacao yang akan beduel dalam agenda FIFA Matchday, Sabtu (24/9/22), rupanya punya banyak kesamaan.
Salah satunya adalah maraknya penggunaan pemain naturalisasi dari Belanda seperti Marc Klok (timnas Indonesia) dan Cuco Martina (Curacao).
Baik Indonesia dan Curacao memang masih punya hubungan erat dengan Belanda karena pengaruh kolonialisme alias penjajahan di masa lalu.
Akhinya ketiga negara kini punya hubungan yang unik dengan banyak asimilasi budaya dan orang-orangnya.
Beberapa pemain sepak bola yang lahir dan besar di Belanda kemudian banyak yang meniti karier internasional bersama negara bekas koloni tanah air mereka.
Contohnya Cuco Martina. Ia mulai membela Curacao sejak 2011 karena memang darah Curacao memang mengalir dalam nadinya dan kini bahkan menjadi kapten tim.
Bek kanan kelahiran Rotterdam 32 tahun lalu yang sempat berlaga di Liga Inggris untuk Southampton dan Everton itu bahkan kini menjabat sebagai kapten tim La Pantera Azul.
Sedangkan Marc Klok memang tidak punya garis keturunan Indonesia namun setelah lima tahun berturut-turut tinggal di Zamrud Khatulistiwa, hak menjadi WNI bisa ia dapatkan.
Debutnya bersama timnas Indonesia baru didapat tahun ini dan sang gelandang berusia 29 tahun dengan cepat menyatu dengan skema racikan pelatih Shin Tae-yong.
Bintang Persib Bandung tersebut sudah menyarangkan satu gol untuk Tim Garuda di laga kontra Kuwait pada ajang Kualifikasi Piala Asia 2023.
1. Genjot Prestasi
Banyaknya pemain keturunan dan naturalisasi di tim kedua negara jadi salah satu sorotan jelang duel timnas Indonesia vs Curacao.
Cuco Martina sadar akan itu dan ia pun cukup tahu soal fenomena ini. Ia bahkan sempat mendengar soal Marc Klok.
"Saya mendengar ada pemain dari Belanda, (namanya) Klok, tapi saya tidak begitu kenal. Di Belanda saya punya banyak teman yang memberi tahu saya banyak informasi soal Indonesia," beber Martina kepada Antara.
Baik Indonesia maupun Curacao saat ini tengah berusaha menggenjot prestasi masing-masing dengan jalan pemanggilan pemain naturalisasi dan keturunan.
Meski kadang cara ini masih menuai pro dan kontra namun terbukti jika dipetakan dengan benar maka hasil positif bisa didapat.
Pada 2003,Curacao sempat terdampar di peringkat ke-188 FIFA namun kini sudah menembus 100 besar dan bahkan sempat bertengger di tangga 68.
Sementara itu timnas Indonesia mungkin belum bisa menyamai peringkat mereka namun prestasi tetap ada. Kelolosan ke Piala Asia 2023 setelah absen 15 tahun adalah bukti nyata.
2. Gebuk Thailand, Malaysia Tebar Ancaman ke Timnas Indonesia Jelang Piala AFF 2022
Mengingat Piala AFF 2022 sudah semakin dekat, timnas Indonesia seharusnya sudah mulai bisa mempetakan siapa saja lawan terberat mereka.
Saudara serumpun sekaligus rival berat, Malaysia, patut diperhitungkan mengingat mereka menunjukkan progres apik bersama pelatih baru mereka yakni Kim Pan-gon.
Terbaru mereka baru saja menumbangkan Thailand di ajang King's Cup 2022 pada Kamis (22/09/22) lalu lewat adu penalti.
Harimau Malaya unggul 3-5 atas The War Elephants yang bermain di hadapan publiknya sendiri di Chiang Mai Stadium dan terpaksa gugur dari turnamen gelaran mereka sendiri.
Meskipun Thailand tidak memanggil semua pemain terbaiknya namun Malaysia masih tetap patut diapresiasi karena lawannya tetap berstatus raja Asia Tenggara dengan enam titel Piala AFF.
Baca selengkapnya: Gebuk Thailand, Malaysia Jadi Ancaman Terbesar Timnas Indonesia di Piala AFF 2022?