x

Anthony Gordon: The Next Rooney Milik Everton yang Bakal Gabung Chelsea

Kamis, 18 Agustus 2022 12:09 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Wonderkid Everton, Anthony Gordon, di laga kontra Aston Villa (13/08/22). (Foto: Reuters/Carl Recine)

INDOSPORT.COM – Mengenal dan mengupas kualitas Anthony Gordon, The Next Rooney milik Everton yang bakal bergabung raksasa Liga Inggris (Premier League), Chelsea.

Jagat bursa transfer musim panas dihebohkan dengan kabar bahwa Chelsea berupaya mendatangkan wonderkid Everton, Anthony Gordon.

Baca Juga

Kabar ini menyeruak usai Chelsea berhadapan dengan Tottenhan Hotspur di pekan kedua Liga Inggris 2022/23, Minggu (14/08/22).

Dalam kabar tersebut dilaporkan Chelsea telah melayangkan tawaran sebesar 40 juta poundsterling (Rp714 miliar) ke Everton untuk pemain berusia 21 tahun tersebut.

Namun, pihak Everton menolak tawaran itu. Dilaporkan The Toffees menghargai bintang mudanya itu dengan harga 50 juta poundsterling (Rp895 miliar).

Baca Juga

Chelsea pun tak patah arang dengan penolakan itu, kendati dalam tawaran barunya sebesar 45 juta poundsterling, The Blues kembali ditolak mentah-mentah Everton.

Everton sendiri tak ingin mengulang kesalahan menjual Anthony Gordon seperti saat mereka menjual Wayne Rooney di usia muda.

Sebagai informasi, Wayne Rooney merupakan jebolan Everton dan sempat menggebrak di awal-awal kesertaannya di tim utama, seperti halnya Anthony Gordon.

Baca Juga

Namun Everton gelap mata dan melepas Rooney usai mendapat tawaran menggiurkan Manchester United. Hal ini pun tak ingin diulangi The Toffees dalam kasus Gordon dan Chelsea.

Melihat kengototan Chelsea dan Everton itu, ada baiknya membuka tabir Anthony Gordon dan membedah kualitas yang ia miliki. Seperti apa sososk The Next Rooney tersebut?


1. Profil Anthony Gordon

Wonderkid Everton, Anthony Gordon, di laga kontra Chelsea (06/08/22). (Foto: Reuters/Molly Darlington)

Anthony Gordon merupakan pesepak bola asli Merseyside. Ia lahir di kota tersebut pada 24 Februari 2001 atau 21 tahun silam.

Di usia 11 tahun, Gordon bergabung dengan akademi Everton. Sejak saat itu, dirinya mampu menembus tim kelompok umur dan berhasil menembus tim utama dan melakukan debutnya di tahun 2017.

Debutnya bersama Everton terjadi di Liga Europa 2017/18, kala dirinya masuk di menit ke-88 saat The Toffees menang 3-0 atas Apollon Limassol.

Baca Juga

Usai debut itu, Gordon kembali ke tim muda Everton, dan kemudian bisa kembali ke tim utama lagi pada medio 2020 di pentas Liga Inggris 2019/20.

Ia berhasil melakoni debutnya di Liga Inggris pada Januari 2020 saat Everton bermain imbang 1-1 dengan West Ham United, di mana Gordon masuk sebagai pemain pengganti.

Prospeknya yang cerah pun membuat Everton memberinya kontrak baru pada 2020 dengan durasi 5 tahun, atau hingga tahun 2025.

Baca Juga

Sempat dipinjamkan 6 bulan ke Preston North Ends pada musim 2020/21, Gordon kembali ke Everton dan menjadi andalan di tim utama.

Tercatat sejak masuk ke tim utama Everton, Gordon telah mencatatkan 63 penampilan dengan torehan 4 gol dan 8 assist.

Torehan ini terbilang buruk, apalagi mengingat posisi yang ditempati Gordon adalah winger kiri dan juga penyerang tengah.

Baca Juga

Akan tetapi, mengapa Chelsea mati-matian mendekatinya? Bukankah The Blues masih punya Callum Hudson-Odoi yang berusia sama dan juga berposisi sama dengan Gordon?


2. Bikin Tuchel Jatuh Hati

Wonderkid Everton, Anthony Gordon, di laga kontra Aston Villa (13/08/22). (Foto: Reuters/Carl Recine)

Melihat materi pemain Chelsea, seharusnya The Blues tak melepaskan tawaran. Tapi mengapa mereka tetap ngotot mendatangkan Gordon dan berani menawarkan uang hampir 50 juta poundsterling untuk dirinya?

Usut punya usut, aktor di balik ketetarikan Chelsea terhadap Gordon adalah sang pelatih, Thomas Tuchel, yang melihatnya sebagai tambahan penting untuk Wing Back kanan.

Meski berposisi asli sebagai winger kiri dan penyerang, ternyata Tuchel berpendapat lain. Ia menganggap Gordon cocok bermain di posisi Wing Back kanan Chelsea.

Baca Juga

Pandangan Tuchel itu pun senada dengan kualitas yang dimiliki Gordon. Dilansir dari FBRef, catatannya ternyata lebih memungkinan dirinya menjadi Wing Back.

Gordon memiliki eksplosivitas di sisi sayap, terutama dalam melakukan penyerang lewat dribel dan juga permainan bertahan dengan Pressing-nya.

Gordon rata-rata melakukan dribel 1,72 kali per 90 menit dari 3,29 kali percobaan, atau rata-rata kesuksesan dribel sebesar 52,2 persen.

Baca Juga

Kemampuannya ini dibarengi dengan kemampuan melepaskan operan, di mana Gordon kerap melepaskan umpan silang ke kotak penalti, dengan rata-rata 0,37 percobaan.

Hal yang membuat Tuchel jatuh hati ke Gordon adalah kemampuannya dalam Pressing. Tercatat ia aktif melakukan Pressing di area lawan, dengan 23,28 kali tekanan dan kesuksesan sebesar 26,2 persen.

Hebatnya, 11,14 tekanan di antaranya dilakukan di area lapangan tengah, yang menandakan dirinya cocok menempati posisi Wing Back.

Baca Juga

Dengan hadirnya Gordon, Tuchel pun bisa memberikan posisi bek kanan tengah ke Reece James, untuk melengkapi trionya dengan Thiago Silva dan Kalidou Koulibaly.

Meski punya catatan apik, angka 50 juta poundsterling untuk seorang Gordon adalah hal yang tak bijak dari Chelsea. Apalagi masih ada opsi lainnya yang lebih murah dan mentereng.

ChelseaEvertonThomas TuchelIn Depth SportsprofilOne Football

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom