Qatar Punya Syarat Khusus untuk Fans Homoseksual Jika Ingin Nonton Langsung Piala Dunia 2022
INDOSPORT.COM – Tuan Rumah Piala Dunia 2022, Qatar, memberikan syarat khusus untuk fans LGBT jika ingin menonton langsung pagelaran tersebut.
Negara Qatar sendiri aslinya sempat diprotes karena terkenal sebagai negara yang banyak anti-nya, sebut saja dari anti alkohol, anti LGBT, anti kumpul kebo dan mungkin masih banyak lagi.
Sebelumnya, manajer Liga Inggris (Premier League), Thomas Tuchel dan Jurgen Klopp, protes dengan penyelenggaraan Piala Dunia 2022 itu.
Kedua manajer tersebut mencemaskan para pemainnya sebelum Piala Dunia dimulai dan setelah ajang itu berakhir sebab para pemain dapat terpengaruh secara fisik dan psikis.
“Itu sungguh tidak masuk akal,” kata Tuchel di konferensi press pada hari Jumat, “para pemain sudah sangat fokus pada Piala Dunia yang merupakan hal yang baik karena mereka dalam kondisi prima dan menjaga diri mereka sendiri.” kata Jurgen Klopp dilansir dari Espn.
Meski demikian, hal itu bisa berdampak buru sebab para pemain juga bakal fokus ke Piala Dunia menjelang dimulainya kompetisi akbar tersebut.
Hal tersebut bisa saja memengaruhi penampilan mereka sebelum ajang setiap empat tahun sekali itu dimulai.
Setelah itu, para pemain juga berpotensi terkena dampak secara emosional dan fisik lagi saat mereka kembali ke dalam skuad dengan keadaan terkuras.
Kesuksesan dan kekecewaan besar juga dapat menguras mental para pemain tersebut. Hal ini lantas dikhawatirkan oleh kedua manajer itu karena tim Liga Inggris bakal memasuki pekan sibuk dalam Boxing Day.
Beralih ke LGBT, para fans yang mendukung aksi tersebut bakal semringah mengingat Qatar akan ‘mengizinkan’ mereka untuk nonton Piala Dunia secara langsung.
1. Hormati Budaya Qatar
Homoseksual dianggap sebagai tindakan kriminal di Qatar. Oleh sebab itu, mereka yang melanggar aturan tersebut bakal dijatuhi hukuman penjara ataupun hukuman mati dalam beberapa kasus.
Namun, dilansir dari SBS News panitia acara Piala Dunia Qatar 2022 mengatakan bahwa fans LBTIQ+ tidak akan mendapatkan diskriminasi selama turnamen berlangsung.
Fatma Al-Nuaimi selaku Executive Director of Communications for the Supreme Committee for Delivery & Legacy mengklaim bahwa tak ada insiden diskriminasi yang terjadi selama Qatar menjadi tuan rumah untuk acara internasional.
“Kami senantiasa meyakinkan semua orang bahwa mereka disambut,” kata Al-Nuaimi.
“Semua orang bisa kemari, menikmati pertandingan, dan mendukung tim terlepas apa pun latar belakang, agama, dan gender mereka.”
Hal senada juga dilontarkan oleh Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, ketika ditanyai mengenai hak-hak penggemar bola dari komunitas LGBTIQ+.
“Kami menyambut semua orang, tetapi kami juga mengharapkan dan ingin orang-orang menghormati budaya kami.”
Hal ini mengisyaratkan bahwa para penggemar yang menganut LGBTIQ+ boleh saja ke Qatar, tetapi ada syarat khusus, yaitu menghormati budaya setempat.
Hal ini mengindikasikan bahwa mereka tidak boleh terang-terangan menunjukkan orientasi mereka baik secara tindakan maupun tulisan ke publik. Itulah bentuk menghormati budaya setempat.
2. Teknologi Offside Semiotomatis Bakal Dipakai
Di sisi lain, FIFA secara resmi mengumumkan bahwa teknologi offside semi-otomatis akan digunakan pada pagelaran Piala Dunia 2022 yang diselenggarakan di Qatar nanti.
Dilansir dari Sky Sports, Presiden FIFA, Gianni Infantino, mengatakan bahwa teknologi canggih ini telah diteliti selama tiga tahun dan diuji melalui pengujian khusus.
“Teknologi offside semi-otomatis adalah evolusi dari system VAR yang telah diterapkan di seluruh dunia,” ucap Gianni Infantino.
“Teknologi ini adalah puncak dari tiga tahun penelitian dan pengujian khusus untuk memberikan yang terbaik bagi tim, pemain, dan penggemar yang akan menuju ke Qatar akhir tahun ini.” sambungnya.
Sebelumnya, teknologi ini telah berhasil diuji pada pagelaran FIFA Arab Cup 2021 dan Piala Dunia antar klub tahun lalu.
Baca selengkapnya: Canggih! Teknologi Offside Semi-Otomatis Akan Digunakan pada Piala Dunia 2022 Qatar