Liga 1 Berduka! Satu Suporter PSS Sleman Meninggal Dunia Imbas Kerusuhan di Yogyakarta
INDOSPORT.COM - Klub Liga 1 Indonesia, PSS Sleman, tengah berkabung usai salah satu fans mereka Tri Fajar Firmansyah meninggal dunia lantaran menjadi korban kerusuhan antar oknum suporter di Yogyakarta belum lama ini.
Melalui akun instagram PSS Sleman @pssleman pada Selasa (02/08/22), klub yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo tersebut mengumumkan kabar meninggalnya Tri Fajar Firmansyah.
Menurut informasi, mendiang merupakan tukang parkir yang bekerja di daerah Babarsari, Sleman, Yogyakarta.
Tri Fajar Firmansyah diduga menjadi korban salah sasaran buntut kerusuhan antar oknum suporter yang terjadi di Yogyakarta belum lama ini.
Sebelum meninggal, Tri Fajar Firmansyah sempat menjalani perawatan intensif lantaran mengalami retak di kepala.
Kemudian, pada Selasa (02/08/22) Tri Fajar Firmansyah dinyatakan meninggal dunia. Salah satu warganet menulis jika jenazah Tri Fajar Firmansyah bakal disemayamkan di Jl. Babarsari TB 13 no 3, Glendongan, Tambakbayan RT013/001, Caturtunggal, Depok, Sleman.
Diketahui jika akhir bulan lalu tepatnya pada tanggal 25 Juli 2022, terjadi kerusuhan antar oknum suporter di beberapa titik di Yogyakarta.
Dalam rekaman video yang beredar di sosial media, kericuhan yang melibatkan oknum suporter beratribut Persis Solo itu terjadi Jalan Gejayan dan kawasan Jombor, Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
Tampak sekelompok oknum suporter tersebut berlari-lari di jalan raya dan melakukan pengejaran hingga ke gang yang ada di sekitar jalan raya.
Insiden tersebut sempat memantik reaksi keras dari bos Persis Solo, Kevin Nugroho yang mengancam bakal meninggalkan Laskar Sambernyawa jika kejadian tersebut berulang.
1. Kerusuhan Suporter di Yogya
Tak hanya Kevin Nugroho, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga kecewa berat dengan tingkah laku rombongan suporter Persis yang nekat berangkat ke Magelang, melalui wilayah Yogyakarta.
Padahal, dalam koordinasi sebelum pertandingan Persis Solo melawan Dewa United, seluruh suporter yang ingin ke Stadion Moch. Soebroto, Magelang, diminta tak melalui Yogyakarta.
Gibran merekomendasikan rombongan melewati jalur Selo, Boyolali. Jalur tersebut dinilai lebih dekat ke Magelang dan tak ada titik rawan bentrok.
Namun, faktanya masih ada segerombolan oknum yang melewati wilayah Yogyakarta. Kericuhan pun pecah di beberapa titik Kota Pelajar.
"Saya memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Yogyakarta yang mungkin kemarin merasa tidak nyaman atas kejadian itu," kata Gibran Rakabuming Raka, Rabu (27/7/22).
Selain itu, Gibran Rakabuming Raka juga memastikan pihaknya bersama Persis Solo akan bertanggung jawab penuh atas kerusakan yang diakibatkan oleh bentrokan tersebut.
"Saya bertanggung jawab penuh apabila ada kerusakan atau hal-hal lain. Saya sudah koordinasi sama manajemen Persis, dengan Kevin (petinggi Persis, Kevin Nugroho) juga," kata Gibran Rakabuming.
"Kemarin sudah kami identifikasi ada beberapa tempat atau warung mengalami kerusakan kecil. Semua itu menjadi tanggung jawab kami juga. Yang jelas kami memohon maaf atas ketidaknyamanannya," lanjut Gibran.
Gibran pun masih menunggu jika ada laporan lain tentang kerusakan akibat kegaduhan suporter itu, namun belum terdata oleh manajemen Persis Solo.
"Dari manajemen (Persis) sudah siap. Kalau ada yang rusak-rusak lagi solakan lapor saja, kami siap bertanggung jawab. Kemarin sudah kami data, kerusakan-kerusakan kecil saja," tegas Gibran.
2. Liga 1: Minta Maaf ke Warga Jogja, Gibran Kantongi Identitas Suporter Pembuat Onar
Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meminta maaf atas kegaduhan yang dilakukan para oknum suporter klub Liga 1 Indonesia, Persis Solo, Senin (25/7/22). Identitas pembuat onar pun sudah dikantongi.
Gibran kecewa berat dengan tingkah laku rombongan suporter Persis yang nekat berangkat ke Magelang, melalui wilayah Yogyakarta.
Padahal, dalam koordinasi sebelum pertandingan Persis Solo melawan Dewa United, seluruh suporter yang ingin ke Stadion Moch. Soebroto, Magelang, diminta tak melalui Yogyakarta.
Gibran merekomendasikan rombongan melewati jalur Selo, Boyolali. Jalur tersebut dinilai lebih dekat ke Magelang dan tak ada titik rawan bentrok.
Namun, faktanya masih ada segerombolan oknum yang melewati wilayah Yogyakarta. Kericuhan pun pecah di beberapa titik Kota Pelajar.