x

5 Pelatih yang Jadi Calon Dipecat Lebih Awal di Liga Inggris Musim Ini, Ada Nama Besar

Senin, 1 Agustus 2022 13:05 WIB
Editor: Juni Adi
Logo Liga Inggris / Premier League

INDOSPORT.COM - Dengan bergulirnya Liga Inggris (Premier League) musim ini, para pelatih yang juga harus siap dihantui oleh ancaman pemecatan.

Kompetisi sepak bola Liga Inggris musim 2022/2023 akan segera dimulai akhir pekan ini, pada Sabtu (06/08/22) dinihari WIB.

Baca Juga

Total sebanyak 10 pertandingan akan digelar sepanjang Sabtu (06/08/22) hingga Minggu (07/08/22) malam WIB.

Tak ada big match di pekan perdana, khususnya antar tim papan atas. Sebagai gantinya, para tim kuat akan berhadapan dengan tim kuda hitam di setiap musimnya.

Manchester City sang kampiun Liga Inggris musim lalu, akan melakoni duel sengit melawan salah satu tim kuat asal London, West Ham United, Minggu (07/08/22).

Baca Juga

Musim lalu, West Ham tampil mengejutkan dengan finis di tempat ke-7, dan menggagalkan beberapa tim besar meraih tiga poin.

Musim ini, kiprah West Ham diprediksi akan tetap tampil mengejutkan dan menyulitkan tim besar, termasuk Manchester City di laga perdana nanti.

Sementara Liverpool, sang pemenang Community Shield musim ini usai menumbangkan Manchester City 3-1, akan berhadapan melawan tim promosi Fulham.

Baca Juga

Kemenangan di pekan kemarin atas Man City, bisa jadi modal positi anak asuh Jurgen Klopp meraih hasil sempurna akhir pekan nanti.

Sedangkan Manchester United, yang merupakan salah satu tim paling dinantikan kiprahnya musim baru ini, akan menjamu Brighton & Hove Albion di Old Trafford pada pekan perdana.

Selain sengitnya perebutan gelar Liga Inggris musim depan, fenomena pemecatan pelatih juga menjadi daya tarik musim ini. 

Sebab, dari total 17 tim lalu yang bertahan tidak menjamin posisi sang pelatih akan aman di musim baru ini.

Pemecatan sewaktu-waktu akan menghantui mereka bahkan meski kompetisi baru berjalan beberapa pekan ke depan. Siapa saja calon pelatih yang terancam dipecat di Liga Inggris?


1. Ralph Hasenhuttl (Southampton)

Ekspresi gusar pelatih Everton, Frank Lampard usai Tottenham Hotspur mencetak gol (08/03/22). (Foto: REUTERS/David Klein)

Musim lalu, performa Southampton sangat buruk di tangan Ralph Hasenhuttl. Bagaimana tidak, tim ini pernah memegang rekor negatif saat dua kali pernah dibantai 0-9 oleh dua lawan berbeda, dalam jarak 15 bulan.

Selain itu, Ralph Hasenhuttl juga tak mampu memberikan dampak signifikan untuk Southampton menjadi tim yang lebih kuat. 

Baca Juga

Sejak ia menjadi pelatih tahun 2018, Southampton jadi tim yang paling sering kebobolan. 

Southampton jadi tim paling rendah keempat di liga yang selisih golnya minus sampai -24.

Catatan tersebut membuat publik khususnya pendukung Southampton merasa heran, sang pelatih tetap dipertahankan bahkan hingga musim baru ini dimulai.

Baca Juga

Banyak yang memprediksi bahwa masa depannya karier pelatih asal Austria itu di Southampton akan berakhir lebih awal musim depan, mengingat Soton akan dimenghadapi tim-tim kuat.

Southampton harus menghadapi Leeds United, Leicester City, Manchester United, dan Chelsea di awal-awal Liga Inggris. Jika minim poin sempurna, bukan tidak mungkin ia segera dipecat.

Jesse Marsch (Leeds United)

Selanjutnya ada pelatih Leeds United, Jesse Marsch. Nasibnya bisa diujung tanduk, mengingat ia terancam tak bisa meraih banyak poin sempurna di awal Liga Inggris. 

Baca Juga

Faktornya adalah karena Leeds United musim ini harus kehilangan sejumlah bintang andalannya seperti Raphinha pindah ke Barcelona, dan Kalvin Philipps ke Manchester City.

Meski sukses menjual pemain andalannya dengan harga tinggi, tapi strategi transfer Leeds United berjalan buruk. Pasalnya, mereka kesulitan mendatangkan pemain incaran.

Hal ini jadi salah satu masalah mendasar yang akan menyulitkan tim di awal musim Liga Inggris. Jika gagal diatasi, Marsch sangat mungkin didepak Leeds sebelum pertengahan musim.

Frank Lampard (Everton)

Everton mempercayakan kepelatihan kepada legenda Chelsea, Frank Lampard musim lalu untuk membawa tim bangkit dan menghindari ancaman degradasi.

Awalnya Everton berhasil meraih sejumlah hasil positif bersama Lampard, namun jelang berakhirnya kompetisi mereka mulai tampil angin-anginan.

Beruntung bagi Everton lepas dari jerat degradasi karena tim-tim lain juga meraih hasil buruk, sehingga mereka bertahan di kasta tertinggi Liga Inggris pada akhir musim.

Musim ini, persiapan Everton bisa dibilang kurang maksimal, karena dalam empat pertandingan pramusim, mereka hanya bisa meraih dua kemenangan.

Itu pun diraihnya saat Everton melawan tim-tim kurang berkualitas seperti menang 4-2 atas Blackpool, dan 3-0 atas Dynamo Kyiv.

Sedangkan tiga laga lainnya berakhir dengan kekalahan melawan Arsenal 0-2 dan Minnesota United 0-4.

Catatan itu tentu membuat banyak pihak ragu Everton bisa bersaing di papan tengah bersama Frank Lampard. Apalagi di laga perdana mereka sudah ditantang tim besar, Chelsea.


2. Eddie Howe (Newcastle)

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kala berselebrasi di laga kontra Real Madrid (13/04/22). (Foto: Reuters/Paul Childs)

Selanjutnya ada Eddie Howe. Ia ditunjuk jadi pelatih Newcastle United pada November 2021 lalu, menggantikan Steve Bruce.

Mereka sempat dikaitkan dengan beberapa nama seperti Antonio Conte sampai Unai Emery. Pada akhirnya, pencarian Newcastle berhenti di mantan pelatih Bournemouth itu.

Baca Juga

Maklum saja Newcastle United mencari pelatih ternama, karena mereka saat ini menjadi salah satu klub kaya usai diakuisisi oleh konsorsium Arab Saudi, naungan Putra Mahkota, Pangeran Salman.

Dalam waktu singkat, Newcastle berhasil memperbaiki posisi dan lepas dari zona degradasi. Bahkan mereka bisa finis di peringkat ke-11 musim lalu.

Meski mampu membawa perubahan terhadap performa The Magpies, bukan berarti Eddie Howe aman dari ancaman pemecatan.

Baca Juga

Karena musim depan ekspektasi lebih tinggi karena sudah didukung pemain bagus yang diboyong musim panas ini.

Thomas Tuchel (Chelsea) 

Terakhir ada Thomas Tuchel. Pria asal Jerman pelatih Chelsea ini akan menjadi sorotan musim depan di Liga Inggris.

Pasalnya Chelsea bisa dikatakan kehilangan setengah kekuatannya, karena ditinggal beberapa pemain bintang dan konflik internal yang akhrinya mereka harus berpindah tangan dari milik Roman Abramovich ke pegusaha Todd Boehly.

Pemain bintang yang pergi ada Antonio Rudiger hingga Romelu Lukaku. Sementara mereka kesulitan mendatangkan pemain baru.

Baca Juga

Alhasil persiapan Chelsea di pramusim tampil kurang konsisten.

Dari empat pertadingan uji coba, mereka hanya mampu meraih dua kemenangan, dua kali menelan kekalahan. 

Musim lalu juga Chelsea gagal meraih trofi. Dua kesempatan di final, Piala FA dan Piala Liga Inggris harus kandas oleh Liverpool. 

Musim depan di Liga Inggris, Thomas Tuchel akan sanagt disorot bersama Chelsea untuk membawa perubahan tim.

ChelseaFrank LampardEvertonEddie HoweThomas TuchelLiga InggrisTRIVIABerita Liga InggrisOne Football

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom