Kian Pakem dengan 3-4-1-2, Bedah Formasi Inter Milan Andai Resmi Datangkan Paulo Dybala
INDOSPORT.COM – Bedah formasi yang bakal digunakan klub Liga Italia (Serie A), Inter Milan, dengan skema 3-4-1-2 andai resmi datangkan Paulo Dybala di bursa musim panas ini.
Sepanjang bursa transfer musim panas 22/23 ini, klub Liga Italia Inter Milan memang gencar dikabarkan bakal merekrut Paulo Dybala usai sang pemain enggan memperpanjang kontraknya bersama Juventus.
Dengan kehadiran Paulo Dybala yang tampil gemilang bersama Juventus dalam 7 musim terakhir, diprediksi dapat membuat lini depan Inter Milan bakal jadi salah satu yang berbahaya di Liga Italia.
Namun sayang, dalam beberapa pekan terakhir niatan Inter Milan untuk mendatangkan terlihat mulai mengendur terlebih setelah manajemen La Beneamata resmi mendatangkan Romelu Lukaku.
Hadirnya Romelu Lukaku membuat slot gaji skuat Inter Milan cukup penuh, sehingga klub harus melepas sejumlah bintang agar bisa memberi ruang buat Paulo Dybala.
Meski disebut sedang mengendurkan upaya untuk memboyong Paulo Dybala, namun pakar pakar transfer Italia, Alfredo Pedulla, meyakini bahwa Inter Milan bakal bisa segera meresmikan Dybala.
Hal yang mendasari pernyataan tersebut adalah ucapan Beppe Marotta. Di mana sang CEO mengaku tidak lagi berminat untuk memboyong Paulo Dybala.
Namun menurut Alfredo Pedulla, hal ini adalah sebuah kebohongan yang biasa dilakukan Beppe Marotta sebelum meresmikan saga transfer klubnya.
Andai Inter Milan sukses memboyong Paulo Dybala, maka akan perubahan taktik dalam skuat Simone Inzaghi musim depan.
Jika sepanjang musim lalu Inter Milan bermain dengan skema 3-5-2, maka kedatangan Paulo Dybala akan mengubah gaya bermain Nerazzurri menjadi 3-4-1-2.
Lantas seperti apakah formasi tersebut? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Lini Tengah Berubah
Bermain dengan menggunakan tiga bek, trio lini pertahanan Inter Milan diprediksi tak akan alami perubahan dari musim lalu.
Tiga bek yang terdiri dari Stefan de Vrij, Milan Skriniar serta Alessandro Bastoni. Andai Milan Skriniar resmi dijual ke PSG, maka akan ada opsi Federico Dimarco atau Danilo D'Ambrosi sebagai pengganti.
Selain itu, kedatangan Gleison Bremer dan Nikola Milenkovic yang terus dirumorkan sampai saat ini, juga sangat sempurna untuk menggantikan peran Milan Skriniar.
Perbedan mungkin terjadi di sektor penjaga gawang, di mana Samir Handanovic tampaknya bakal lebih banyak habiskan waktu di bangku cadangan usai kedatangan Andre Onana.
Kiper berusia 25 tahun tersebut didatangkan Inter Milan dari Ajax pada bursa transfer musim panas ini, dan diprediksi bakal langsung jadi pilihan utama Simone Inzaghi.
Beralih ke sektor gelandang, di mana Inter Milan bakal memainkan empat pemain dan sedikit berbeda dengan musim sebelumnya.
Jika di musim lalu Inter Milan bermain dengan lima gelandang, kali ini hanya ada ada empat yang terdiri dari Nicolo Barella, Marcelo Brozovic, Hakan Calhanoglu plus Kristjan Asllani.
Nicolo Barella dan Hakan Calhanoglu tetap seperti tugasnya musim lalu, yakni sebagai mezzala alias gelandang yang bermain melebar.
Sementara Marcelo Brozovic dan Kristjan Asllani yang baru didatangkan, bakal menempati pos gelandang bertahan yang bertugas memutus aliran bola lawan.
Dalam taktik ini, peran wide midfielder yang biasanya dimainkan Robin Gosens dan Denzel Dumfries akan hilang. Namun dua pemain tersebut masih bisa jadi kunci permainan saat perubahan taktik pada babak kedua.
2. Lukaku dan Lautaro Martinez Tumpuan
Terakhir di sektor penyerangan, tiga striker tampaknya bakal jadi tumpuan pelatih Inter Milan untuk mengarungi Liga Italia musim depan sekaligus mengakomodasi kehadiran Paulo Dybala.
Dalam skema tiga striker milik Inter Milan ini, duet Lautaro Martinez dan Romelu Lukaku masih akan tetap dimainkan bahkan jadi tumpuan.
Berkaca dari statistik impresif keduanya saat menjadi tandem di musim 2020/21 lalu, jelas Simone Inzaghi berharap bisa mengulang keajaiban saat Inter Milan raih scudetto dua tahun silam.
Sebagai pelengkap, Paulo Dybala yang berpotensi didatangkan musim panas ini, akan bermain di belakang keduanya dan berperan sebagai second striker.
Posisi ini sejatinya sangat ideal buat Paulo Dybala ketimbang menjadi winger ataupun striker utama. Pasalnya dengan bermain sebagai second striker, Dybala bakal memiliki banyak ruang untuk bergerak.
Opsinya saat mendapat bola pun jadi kian banyak. Tak hanya mengirim umpan, kemampuan long shot yang jadi senjata rahasianya pun bakal sering keluar di posisi ini.
Inter Milan sendiri sejatinya sudah mulai beradaptasi dengan skema 3-4-1-2. Tepatnya sepanjang pramusim ini, dimana Inter Milan sempat sukses pesta kemenangan 10-0 dan 4-1 lewat formasi ini.
Menariknya, posisi second striker yang ditempati Joaquin Correa sepanjang pramusim, mampu tampil impresif dan membantu Inter Milan mudah mencetak gol.
Dari fakta tersebut, tampaknya Inter Milan bakal semakin berbahaya andai resmi mendatangkan Paulo Dybala dan bermain dalam skema 3-4-1-2 milik Simone Inzaghi musim depan.