Korban 'Main Mata' di Piala AFF U-19, Timnas Indonesia Senasib dengan Italia dan Aljazair
INDOSPORT.COM - Timnas Indonesia diduga baru saja menjadi korban praktik pengaturan skor usai mereka gagal lolos dari fase frup Piala AFF U-19 2022, namun mereka bukan yang pertama.
'Sepak bola gajah' punya sejarah yang sama panjangnya dengan olahraga itu sendiri dan sejumlah skandal sudah terjadi di berbagai belahan dunia dan level kompetisi. Aljazair dan Italia adalah dua negara yang pernah merasakan pahitnya merasa dicurangi.
Aljazair sempat membuat kejutan besar kala mereka beraksi di Piala Dunia 1982. Meteka sukses mengalahkan Jerman Barat yang saat itu berstatus juara EURO 1980 dengan skor 2-1 di laga pembuka babak grup.
Di laga kedua The Desert Warriors sempat terpeleset dan takluk 3-2 dari Austria namun kemudian bangkit di matchday ketiga dengan menggebuk Chile juga dengan skor 3-2.
Pada masa itu kemenangan dalam pertandingan masih berbuah 2 poin alih-alih 3 seperti sekarang dan Aljazair optimis bisa lolos ke fase grup selanjutnya.
Sayangnya Austria yang sama-sama punya 4 poin justru kalah 1-0 dari Jerman Barat sehingga membuat Der Panzer juga kini memiliki nilai 4.
Alhasil Aljazair batal melaju lebih jauh usai kalah dalam selisih gol dari Austria dan Jerman Barat.
Kecurigaan adanya pengaturan skor bisa dimaklumi mengingat laga Austria vs Jerman Barat digelar sehari setelah Aljazair mengalahkan Chile.
Publik Aljazair jelas kecewa namun karma rupanya membalas dendam mereka. Langkah Austria di Piala Dunia 1982 berhenti di fase grup kedua sementara Jerman kalah di final dari Italia 3-1.
1. Italia Apes Dua Kali
Sementara itu Italia jauh lebih apes lagi ketimbang Aljazair apalagi hanya timnas Indonesia U-19.
Gli Azzurri diyakini telah dijegal dengan cara ilegal pada Piala Dunia 2002 dan EURO 2004.
Di 16 besar Piala Dunia 2002, Italia berjumpa dengan Korea Selatan yang bertindak sebagai tuan rumah dan kalah 2-1 melalui perpanjangan waktu.
Banyak keputusan wasit yang layak dipertanyakan kala itu seperti penalti untuk Taeguk Warriors di menit-menit awal, dua kartu kuning Francesco Totti, hingga golden goal yang dianulir.
Dua tahun kemudian Italia bahkan sudah gugur sejak fase grup EURO 2004 usai kabarnya Denmark dan Swedia 'main mata' untuk melaju bersama.
Situasinya mirip dengan isu kongkalikong Austria dan Jerman Barat untuk menyingkirkan Aljazair. Italia, Denmark, dan Swedia punya poin identik 5 kala menyelesaikan partai ketiga fase grup.
Namun De Rød-Hvide dan Blågult bisa lolos karena unggul selisih gol usai bermain imbang 2-2 di partai terakhir.
Hingga kini belum ada yang bisa membuktikan jika dua negara skandinavia itu memang bersekutu untuk menjatuhkan Italia namun yang jelas bantahan sama-sama dikeluarkan mereka.
Rivalitas sengit yang dipunya Denmark dan Swedia disebut jadi faktor utama kenapa gosip pengaturan skor untuk merugikan Italia adalah sebuah kemustahilan namun yang jelas tidak yang tahu kebenaran hakiki hingga kini.
Maka dari itu timnas Indonesia U-19 boleh dikatakan senasib dengan Italia maupun Aljazair. Kita hanya bisa berharap semoga ke depannya praktik curang seperti pengaturan skor tidak akan ada lagi di sepak bola dan olahraga manapun juga.
2. Thailand Bangga ke Semifinal Piala AFF 2022
Sukses melaju ke fase knock-out Piala AFF U-19 2022 berkat hasil imbang 1-1 melawan Vietnam disyukuri betul oleh Thailand.
Meski diterpa isu jika laga pada Minggu (10/07/22) lalu itu diwarnai pengaturan skor yang berujung pada tereliminasinya Timnas Indonesia, namun mereka tidak peduli.
Pelatih dari Thailand, Salvador Garcia, menegaskan jika timnya jelas mengincar kemenangan kala jumpa Vietnam di Stadion Madya, Jakarta, tadi malam.
Hanya saja The Golden Star Warriors adalah kesebelasan yang tangguh dan Garcia cukup puas dengan skor 1-1. Dia menyoroti bagaimana anak-anak asuhnya menunjukkan determinasi tinggi dalam bermain, sehingga membuat mereka bisa unggul lebih dulu.
Baca selengkapnya: Piala AFF U-19: Terlibat Isu Pengaturan Skor yang Rugikan Timnas Indonesia, Thailand: Kami Senang!