Media Asing Soroti Tewasnya Dua Bobotoh di Piala Presiden 2022
INDOSPORT.COM – Meninggalnya dua bobotoh dalam laga Persebaya Surabaya vs Persib Bandung di Piala Presiden 2022 mendapat sorotan dari media asing.
Seperti dilansir dari akun twitter resmi media Asia Tenggara, SEA Today News, disebutkan bahwa laga Piala Presiden 2022 antara Persebaya Surabaya vs Persib Bandung di Piala Presiden 2022 memakan korban jiwa.
Dua bobotoh yang meninggal saat menyaksikan laga Persebaya vs Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api ini dikonformasi bernama Ahmad Solihin dan Sopiana Yusuf.
Penyebabnya ialah karena dua pendukung Persib Bandung ini berdesak-desakan saat akan masuk dalam stadion untuk masuk menyaksikan laga Persib Bandung vs Persebaya Surabaya
Hal ini kemudian membuat gelaran Piala Presiden 2022 berubah drastis dari mulanya bisa disaksikan langsung menjadi tanpa penonton.
Reaksi dari media mancanegara ini tentu membuat Piala Presiden 2022 kembali menjadi sorotan.
Apalagi, perhelatan sepak bola kali ini merupakan yang pertama, selepas Liga 1 2021/2022 digelar tanpa penonton karena pandemi Covid-19.
Selain itu, pertandingan juga digelar dengan sistem bubble demi menjaga kesehatan para pemain dari paparan virus corona.
Hal ini sempat diungkapkan oleh Ketua Organizing Committee (OC) Piala Presiden 2022, Ahmad Hadian Lukita beberapa waktu lalu.
"Masih koordinasi dengan kepolisian, saya tetap lanjut tapi dgn treatment yg berbeda. Kalau soal ada penonton atau tidak, kita serahkan semuanya ke keamanan," ucap Lukita ketika dihubungi pewarta.
1. Piala Presiden 2022 Direncanakan Tanpa Penonton
"Bisa saja (tanpa penonton), pokoknya kita ikut aja rekomendasi dari kepolisian," tambah Lukita.
Selain munculnya reaksi dari organizing committee Piala Presiden 2022, para supporter dan penonton kemudian memberikan reaksi.
Tragedi meninggalnya dua suporter Persib Bandung yang hendak menonton langsung pertandingan tim kesayangan mereka kontra Persebaya Surabaya di stadion Gelora Bandung Lautan Api tempo hari mengundang reaksi berantai dari publik.
Salah satunya adalah tuntutan agar Indosiar sebagai pemegang hak siar ajang Piala Presiden 2022 tidak lagi menuntut agar pertandingan digelar larut malam.
Diduga Indosiar sengaja ingin agar laga Persib vs Persebaya dimainkan usai pukul 20.30 WIB mengingat mereka punya program lain dengan rating tinggi untuk ditayangkan lebih dulu.
Stasiun televisi raksasa tanah air tersebut tidak perlu takut kehilangan penonton untuk laga Maung Bandung kontra Bajul Ijo karena partai ini partai besar yang nyaris tidak mungkin kehilangan peminat hanya karena jam tayang yang kurang wajar.
Dengan membiarkan pertandingan dimainkan pada malam hari, Indosiar dianggap sudah membiarkan sejumlah kelalaian dan ketidaknyamanan.
Kemudian, ketua umum The Jakmania yakni Diky Soemarno menyayangkan insiden yang terjadi di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) itu.
Ia pun menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam dan menjadi perwakilan kelompoknya berharap agar tragedi serupa tidak akan terulang lagi di masa depan.
Diky menyorot nama Piala Presiden yang membawa-bawa gelar orang nomor satu di Indonesia sehingga seharusnya kompetisi ini berjalan tanpa cacat da cela.
2. Kasus Insiden Piala Presiden 2022 di GBLA
Ahmad dan Sopiana harus meregang nyawa karena pengamanan yang gagal melakukan pentertiban suporter di GBLA.
Banyaknya suporter yang memaksa masuk tanpa tiket membuat pintu masuk stadion jadi tidak kondusif dan akhirnya banyak yang terhimpit.
Kini Persib Bandung dan GBLA pun katanya terancam kehilang hak menjadi salah satu tuan rumah Piala Presiden 2022.
Baca Selengkapnya: 4 Insiden Mirip Tragedi Stadion GBLA di Sepak Bola Dunia, dari Heysel hingga Hillsborough