x

Freddy Adu Pesepak Bola Paling Apes di Muka Bumi, Termasuk Gagal Jadi Titisan Pele

Kamis, 16 Juni 2022 16:52 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Freddy Adu, mantan DC United yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Pele. Foto: Instagram@freddy_adu

INDOSPORT.COM - Mengingat dan mengenal lebih dekat Freddy Adu, mantan titisan Pele yang sudah jadi sensasi sejak usia 14 tahun.

Dunia sepak bola selama ini sudah mengenal banyak wonderkid berbakat yang kerap disandingkan dengan para megabintang sepak bola dunia.

Baca Juga

Satu dari sekian wonderkid itu adalah Freddy Adu, ketika ia masih berusia sangat muda. Akan tetapi, perjalanan kariernya sebagai pesepak bola terbilang mengecewakan.

Padahal, kemunculannya di DC United saat berusia 14 tahun sempat membawa sensasi tersendiri di kancah sepak bola Amerika Serikat (AS).

Pada 3 April, Freddy Adu melakoni pertandingan pertamanya melawan DC United pada musim 2004, melawan San Jose Earthquakes sebagai pemain pengganti di babak kedua.

Baca Juga

Hal ini pun membuatnya menjadi atlet termuda yang pernah tampil di industri sepak bola AS. Namun sepak terjang mengesankan the next Pele ini tidak berhenti di situ saja.

Pada usia yang sama, ia juga menjadi pencetak gol termuda sepanjang sejarah sepak bola profesional AS berkat gol melawan New Jersey MetroStars, yang kini berubah jadi New York Red Bulls.

Seluruh kehebatan ini pun pada akhirnya membawa Freddy Adu menjadi the next Pele, sebutan yang dilabelkan padanya oleh publik.

Baca Juga

Pasalnya, baik Freddy Adu maupun Pele sama-sama menunjukkan kemampuan luar biasa meski masih berusia sangat muda.

Dibanding-bandingkan dengan seorang legenda sepak bola hebat tentu sebuah kebanggaan tersendiri bagi para pemain muda.


1. Perjalanan Karier Freddy Adu

Freddy Adu, mantan DC United yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Pele. Foto: Instagram@freddy_adu.

Namun di sisi lain hal tersebut bisa jadi beban yang sangat berat, seperti apa yang terjadi pada Freddy Adu.

Setelah menjalani trial yang gagal di Manchester United dan bermain di Portugal bersama Benfica, takdir membawa pemain kelahiran Ghana ini berkelana ke berbagai tempat.

Baca Juga

Journeyman, mungkin istilah dalam bahasa Inggris yang tepat untuk mendeskripsikan perjalanannya setelah meredup sebagai anak emas di industri epak bola Amerika.

Dari tahun ke tahun, ia terus merantau ke banyak klub di beberapa penjuru dunia. Sayangnya, selama itu pula ia gagal mengisi CV-nya dengan penghargaan-penghargaan bergengsi.

Selain itu, kebanyakan klub yang ia singgahi hanya berstatus gurem atau bahkan antah-berantah bagi sebagian penikmat sepak bola.

Baca Juga

Terakhir, ia tercatat sebagai pemain di klub Swedia, Osterlen FF. Akan tetapi, kariernya bersama tim ini juga berakhir pahit karena pemutusan kontrak.

Usut punya usut, ia dinilai tidak fit untuk ikut berkompetisi di Ettan, kompetisi kasta ketiga sepak bola Swedia.

Dalam artikel yang dimuat oleh SBI Soccer pada 2021, masa singkat Freddy Adu di Osterlen FF diakhiri setelah empat bulan saja.

Baca Juga

Menurut wakil ketua klub saat itu, Filip Lidgren, Freddy Adu tidak mampu menunjukkan komitmen yang bisa memuaskan manajemen Osterlen FF.

Hal itu pun juga didukung oleh manajer tim yakni Agim Sopi. 

 

2. Karier yang Makin Memburuk

Freddy Adu, mantan DC United yang sempat disebut-sebut sebagai titisan Pele. Foto: Instagram@freddy_adu.

“Kami punya kesepakatan dengannya, bahwa ia diberi kesempatan untuk membuktikan diri,” ucapnya kepada outlet Swedia, Ystads Allehanda.

“Tetapi dari apa yang telah kami lihat, dia tidak mampu bersaing. Dia memiliki kemampuan sepak bola yang hebat, tetapi fisik dan mentalnya hilang,” tambahnya lagi.

Baca Juga

Pada kesempatan yang sama, Filip Lindgren juga mengakui bahwa Freddy Adu sangat kecewa dengan keputusan klub.

Akan tetapi apa mau dikata, kondisi fisiknya dianggap tidak cukup baik oleh Osterlen FF sehingga harus melangkah ke pintu keluar klub.

“Dia jelas kecewa. Dia adalah pria yang sangat baik dalam segala hal, dan saya yakin dia akan menjadi pemain hebat,” jelas Filip Lindgren.

Baca Juga

“Tetapi dia tidak memiliki fisik yang dibutuhkan. Kami sebenarnya sedikit terkejut melihat betapa tidak siapnya dia ketika dia datang ke sini,” kenangnya lagi.

Namun di sisi lain, pengakuan berbeda justru disampaikan oleh Freddy Adu, yang menyebut ada konflik internal di klub..

“Ada semacam perebutan kekuasaan yang terjadi di klub,” ujarnya kepada outlet Swedia Sportbladet dalam sebuah pernyataan tertulis.

Baca Juga

“Pelatih (Agim Sopi) mengatakan bahwa saya dilepas tanpa persetujuannya, yang dia tidak suka. Saya juga pernah begini sebelumnya namun tidak pernah berakhir bahagia. Harusnya cepat diselesaikan,” ujarnya.

Freddy Adu hanya satu contoh dari sekian bakat yang berakhir tidak bahagia. Kisah yang ia alami pun membuktikan bahwa predikat ‘titisan’ terkadang membawa petaka bagi para pemain muda.

Freddy AduBola InternasionalDC UnitedOne Football

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom