x

3 Kerugian yang Timbul Jika Shin Tae-yong Benar Tak Lagi Latih Timnas Indonesia Senior

Sabtu, 11 Juni 2022 16:36 WIB
Editor: Juni Adi
Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia. Foto: Arif Rahman/Soicaumienbac.cc

INDOSPORT.COM - PSSI berencana untuk membebastugaskan Shin Tae-yong dari jabatan pelatih kepala Timnas Indonesia senior, dan fokus menangani Timnas Indonesia U-19. Hal itu bisa menimbulkan kerugian.

Timnas Indonesia sukses membuat bangga masyarakat Tanah Air, stelah mereka mampu meraih kemenangan atas Kuwait di babak Kualifikasi Piala Asia 2023.

Baca Juga

Skuat Garuda menang 2-1 atas Kuwait di Stadion Jaber Al-Ahmad International, Rabu (08/06/22), dalam laga perdana Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023.

Kuwait yang sejatinya menjadi tuan rumah Grup A, menunjukan taji lebih dahulu di menit ke-41. Mereka unggul 1-0 melalui gol Yousef Nasser.

Namun tiga menit berselang, Timnas Indonesia menyamakan kedudukan melalui gol penalti Marc Klok di menit ke-44.

Baca Juga

Skor 1-1 bertahan hingga babak pertama usai. Memasuki babak kedua, permainan tidak berubah, dimana Kuwait masih mendominasi jalannya pertandingan.

Akan tetapi Timnas Indonesia justru tampil lebih efektif di babak kedua. Mereka bahkan berbalik unggul 2-1 melalui gol Rachmat Irianto di menit ke-47.

Gol Irianto menjadi yang terakhir pada laga ini, walau beberapa peluang emas tercipta. 

Baca Juga

Hasil ini tentu mengejutkan banyak pihak, lantaran Timnas Indonesia selalu kesulitan meraih kemenangan saat berhadapan dengan tim-tim dari Timur Tengah.

Terakhir kali Timnas Indonesia menang atas Kuwait pada 1980 atau 42 tahun silam. Kala itu bermain di ajang Turnamen Kemerdekaan yang berlangsung di Malaysia, Timnas Indonesia menang 2-1 atas Kuwait.

Kemenangan ini sangat membuat publik Tanah Air bangga terhadap para perjuangan para pemain Timnas Indonesia. 

Tak terkecuali pelatih Shin Tae-yong. Pria asal Korea Selatan ini menjai salah satu sosok yang banyak dipuji atas keberhasilan Timnas Indonesia kalahkan Kuwait.

Sebab publik menilai Shin Tae-yong mampu meracik strategi dengan baik sehingga bisa meraih tiga poin perdana di Grup A Kualifikasi Piala Asia 2022.

Sayangnya sebelum Shin Tae-yong membawa Timnas Indonesia menang atas Kuwait, dirinya justru sempat diterpa isu miring dimana posisinya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia terancam.

Pasalnya, beberapa waktu lalu pihak PSSI menyebut Shin Tae-yong terancam tidak lagi melatih Timnas Indonesia senior serta U-23, dan hanya fokus melatih Timnas Indonesia U-19.

Kepada pewarta di Gedung Kemenpora, Jakarta, Ketua PSSI, Mochamad Iriawan menyebut bahwa kebijakan tersebut dipertimbangkan oleh PSSI lantaran melihat Shin Tae-yong kesulitan menangani tiga jenjang tim nasional.

"Menurut saya, sekarang dia keteteran dengan tiga kelompok umur tersebut. Jadi kami akan merekomendasikan Shin hanya memegang timnas untuk Piala Dunia U-20," ujar pria yang akrab disapa Iwan Bule itu.

Meski demikian, Iriawan menegaskan bahwa PSSI masih akan meminta kesediaan Shin Tae-yong sebelum meresmikan rencana tersebut.

PSSI memberikan waktu bagi Shin untuk menyelesaikan Kualifikasi Piala Asia 2023 di Kuwait bersama timnas Indonesia sebelum berdiskusi mengenai penugasan barunya.

Sayangnya, wacana itu langsung mendapat respon negatif dari publik. Banyak masyarakat yang tidak setuju, karena bisa menimbulkan kerugian. Apa saja itu?


1. Kembali Membangun Komposisi Tim

Skuat timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Kuwait, Rabu (8/6/22).

Wacana PSSI untuk membebastugaskan Shin Tae-yong dari jabatan pelatih utam Timnas Indonesia, bisa berdampak banyak terhadap performa tim.

Salah satunya adalah Timnas Indonesia harus kembali membangun kerangka tim. Sebagai mana diketahui, dalam sepak bola adalah hal yang lumrah jika pemain mengalami bongkar pasang setelah adanya pergantian pelatih.

Hal itu yang bisa dialami oleh Timnas Indonesia jika Shin Tae-yong sudah tak lagi melatih tim senior. 

Padahal, skuad Timnas Indonesia saat ini sudah terbentuk dengan baik yang berdampak positif terhadap permainan di lapangan, karena para pemain sudah mengenal karakter satu sama lain dan sudah padu.

Hal itu bisa dilihat dari turnamen yang sudah mereka lalui yakni Piala AFF 2021 dan SEA Games 2021 lalu. Hasilnya, cukup memuaskan meski memang harus diiringi dengan kekecewaan.

Di Piala AFF 2021 lalu, Timnas Indonesia tampil apik dengan mampu menembus partai final, sayang di puncak kalah oleh Thailand.

Sedangkan di SEA Games 2021 lalu, Timnas Indonesia sukses merebut medali perunggu. Pemain-pemain Timnas Indonesia yang dibawa ke Kuwait juga mayoritas jebolan Piala AFF 2021 dan SEA Games 2021.

Itu artinya, Shin Tae-yong sudah mempunyai kerangka tim dan strategi tim untuk diterapkan ke Timnas Indonesia dengan pemain pilihannya.


2. Harus Adaptasi Lagi

Skuat timnas Indonesia dalam pertandingan Kualifikasi Piala Asia 2023 melawan Kuwait, Rabu (8/6/22).

Nasib Timnas Indonesia sebenarnya sudah menuju titik terang menuju pintu kesuksesan, setelah ditangani dua pelatih kelas dunia berbeda sejak 2017.

Pertama, Timnas Indonesia dilatih oleh Luis Milla. Legenda sepak bola Spanyol yang pernah bermain untuk Real Madrid dan Barcelona.

Kapasitasnya sebagai pelatih jempolan di Eropa karena pernah membawa Timnas Spanyol juara Euro U-20 2012 lalu, mampu meningkatkan kualitas Timnas Indonesia.

Di bawah asuhannya, Skuad Garuda tampil apik hingga mencapai final Piala AFF 2016 dan bermain cemerlang di SEA Games.

Meski belum memberikan prestasi, namun kehadiran Luis Milla dianggap sangat berjasa untuk membangkitkan kualitas permainan Timnas Indonesia, yang tampil beda dari era sebelumnya.

Sayang perbedaan ketua umum, membuat posisi Luis Milla tergusur. Mochamad Iriawan sebagai ketua PSSI yang baru, menggantikannya dengan Shin Tae-yong.

Mantan pelatih timnas Korea Selatan yang pernah membuat heboh di Piala Dunia 2018, karena memulangkan Jerman di babak penyisihan grup.

Riwayat kepelatihan yang mentereng membuat publik lagi-lagi gembira Timnas Indonesia dilatih pelatih kelas dunia lagi.

Tangan dingin Shin Tae-yong perlahan membuahkan hasil dimana permainan Timnas Indonesia sangat enak dilihat, dengan gaya operan-operan pendeknya.

Sayangnya, permainan Timnas Indonesia yang sudah terbentuk terancam berantakan lagi setelah Iwan Bule mewacanakan untuk menggesernya sebagai pelatih kepala Timnas Indonesia.

Yang dirugikan dengan keputusna itu tentu para pemain dan masa depan Timnas Indonesia, karena para pemain harus kembali beradaptasi dengan pemahaman dan gaya permainan pelatih baru, yang berdampak dengan seretnya prestasi Skuad Garuda.


3. Hilangnya Sosok Pintar Meracik Strategi

Shin Tae-yong, pelatih Timnas Indonesia. Foto: Arif Rahman/Soicaumienbac.cc

Kepergian Shin Tae-yong bisa juga menimbulkan hilangnya sosok yang amat pandai dalam meracik skema permainan. Terbukti dalam pertandingan yang dilakoni Timnas Indonesia, dirinya mampu membaca arah permainan.

Sehingga Shin Tae-yong tak ragu dalam mengambil keputusan ketika pertandingan sedang berlangsung.

Memasukan pemain baru dan mengembalikan gaya permainan Timnas Indonesia adalah salah satu poin positif yang dimiliki Shin Tae-yong. 

Kualitas Shin Tae-yong memang sudah tidak perlu diragukan. Kepintarannya dalam meracik strategi sudah dibuktikan ketika ia membawa Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia 2018 lalu.

Bersama Timnas Indonesia, dibawanya menembus final Piala AFF 2020 dengan permainan yang ciamik. Kombinasi pemain muda dan tua menjadikan Skuad Garuda saat ini kembali disegani.

Bahkan pelatih Thailand, Alexandre Polking pernah memuji kualitas Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong beberapa waktu lalu di gelaran SEA Games 2021 lalu.

"Indonesia memiliki banyak pemain muda dan sangat bisa berkembang. Saya yakin Indonesia memiliki masa depan yang cerah," ucap Polking.

"Indonesia sangat kuat secara fisik, mereka juga memiliki pelatih Shin Tae-yong yang berpengalaman. Saya pikir Thailand akan memiliki pertandingan yang sulit ke depannya," tambah Polking.

PSSITimnas IndonesiaTimnas Indonesia U-19Iwan BuleMochamad IriawanShin Tae-yong

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom