Minim Kontribusi, Harga Pasar 3 Bintang AC Milan Ini Alami Penurunan Drastis!
INDOSPORT.COM – Melihat tiga pemain AC Milan yang kurang berkontribusi sepanjang musim 21/22 dan membuat harga pasar mereka menurun drastis saat ini. Siapa sajakah bintang tersebut?
AC Milan sepanjang musim 21/22 ini memang tampil sangat impresif, terbukti skuat arahan Stefano Pioli tersebut jadi salah satu kandidat kuat juara Serie A Liga Italia.
Hingga pekan ke-36, AC Milan masih berada di peringkat kedua klasemen sementara Liga Italia dengan perolehan 77 poin.
Skuat Rossoneri hanya terpaut satu angka dari Inter Milan sebagai pemuncak. Namun peluang AC Milan mengkudeta sang rival sekota sangat besar, lantaran Ibrahimovic cs masih menyisakan satu partai sisa.
Pencapaian AC Milan yang mampu bertengger di papan atas klasemen Liga Italia bahkan berpeluang menjadi juara, sejatinya jadi kejutan terbesar mengingat skuat yang mereka miliki tidak terlalu mentereng ketimbang Inter Milan ataupun Juventus.
Bahkan, AC Milan lebih banyak mengandalkan pemain muda di musim 21/22 ini seperti Pierre Kalulu (21 tahun), Sandro Tonali (21 tahun) hingga Rafael Leao (22 tahun).
Selain itu, pengalaman dari beberapa pemain senior sekelas Simon Kjaer (33 tahun), Olivier Giroud (35 tahun) dan Zlatan Ibrahimovic (40 tahun), membuat permainan AC Milan kian solid di tiap laga.
Gemilangnya penampilan AC Milan, membuat sejumlah pemain yang awalnya tidak terlalu mencolok kini sukses jadi bintang baru Serie A Liga Italia bahkan harga pasarnya jadi melejit tinggi.
Akan tetapi, ada juga beberapa pemain AC Milan yang sangat jarang berkontribusi buat penampilan Rossoneri sepanjang musim 21/22 ini.
Imbasnya, market value mereka pun jadi merosot tajam dan alami penurunan drastis jelang bursa transfer musim panas nanti.
Lantas siapa sajakah mereka? Berikut INDOSPORT coba merangkum serta mengulas:
1. Ismael Bennacer
Nama pertama adalah Ismael Bennacer. Pemain asal Aljazair ini memang kurang begitu bersinar di bersama AC Milan sepanjang musim 21/22.
Total hingga pekan ke-36, Ismael Bennacer baru mencetak 2 gol serta memberikan satu assist dari 28 pertandingan di Liga Italia.
Bertugas sebagai gelandang bertahan, memang jumlah gol Ismael Bennacer tidak terlalu dianggap penting.
Namun di musim ini, eks bintang Empoli itu lebih banyak turun sebagai pemain cadangan ketimbang starter.
Hal tersebut yang membuat market valuenya turun, dari yang awalnya 38 juta euro pada 2021 silam kini menjadi 30 juta euro atau alami depresiasi sebesar 8 juta euro dalam setahun.
Faktor kepergian Hakan Calhanoglu di awal musim tampaknya jadi faktor mengapa Ismael Bennacer jadi sulit bersinar bersama AC Milan musim ini.
Pasalnya dengan hilangnya Hakan Calhanoglu, membuat Franck Kessie yang jadi tandem holding midfielder Ismael Bennacer, harus bermain lebih menyerang.
Duetnya bersama Sandro Tonali pun dianggap kurang cocok, sehingga pelatih lebih memilih memainkan trio Kessie, Diaz serta Tonali di lini tengah AC Milan.
Ante Rebic
Berikutnya adalah Ante Rebic. Penampilan pemain asal Kroasia ini juga tak seimpresif seperti musim lalu, di mana Ante Rebic mampu lesakkan 11 gol dan memberikan 7 assists dari 27 laga pada 20/21.
Sementara di musim ini, mantan penggawa Eintracht Frankfurt itu hanya bisa cetak dua gol dan memberikan dua assists dari total 22 pertandingan di Serie A.
2. Faktor Cedera
Faktor cedera serta kedatangan Olivier Giroud yang mampu jadi jawaban di lini depan AC Milan, membuat menit bermain serta kran gol Ante Rebic berkurang drastis.
Buruknya penampilan Ante Rebic di musim 21/22 ini juga membuat market valuenya berkurang. Dilansir dari laman Transfermarkt, diketahui bahwa nilai pasar Rebic per Maret 2022 adalah 22 juta euro.
Jumlah tersebut turun sekitar lima juta euro dari tahun 2021 lalu, di mana saat itu Rebic memiliki market value mencapai 27 juta euro.
Tiemoue Bakayoko
Terakhir adalah Tiemoue Bakayoko. Didatangkan dengan status pinjaman dari Chelsea, kehadiran Tiemoue Bakayoko diharapkan bisa jadi pelapis Franck Kessie serta bermain lebih baik ketimbang Ismael Bennacer.
Akan tetapi sepanjang musim 21/22, pemain berusia 27 tahun itu lebih banyak berada di bangku cadangan bahkan kerap berkutat dengan meja perawatan akibat cedera.
Tercatat, Tiemoue Bakayoko baru bermain sebanyak 17 pertandingan buat AC Milan di semua kompetisi musim ini, tanpa mampu menorehkan gol maupun assists.
Berbanding terbalik dengan catatannya di musim lalu saat masih memperkuat Napoli, di mana Tiemoue Bakayoko bermain dalam 44 laga semua ajang serta menorehkan 2 gol dan 2 assists.
Menurunnya performa Tiemoue Bakayoko, membuat market valuenya juga alami perubahan. Dari 16 juta euro per 2021 kemarin, kini turun menjadi 13 juta euro.