Mengenal Todd Boehly, Pimpinan Konsorsium yang Resmi Jadi Pemilik Baru Chelsea
INDOSPORT.COM – Mengenal Todd Boehly, pengusaha asal Amerika Serikat sekaligus pimpinan konsorsium yang kini jadi pemilik baru Chelsea.
Beberapa waktu ke belakang, nama Todd Boehly menjadi perbincangan seiring pengumuman Chelsea bahwa konsorsium yang dipimpinnya menjadi pemilik baru pengganti Roman Abramovich.
Dalam rilis resmi klub, baik di laman resmi hingga media sosialnya, Chelsea mengumumkan bahwa konsorsium Todd Boehly telah menandatangani kesepakatan sebagai pemilik baru.
“Chelsea Football Club dapat mengonfirmasi bahwa persyaratan telah disetujui untuk grup kepemilikan baru, yang dipimpin oleh Todd Boehly, Clearlake Capital, Mark Walter dan Hansjoerg Wyss, untuk mengakuisisi klub,” bunyi rilis resmi Chelsea.
Dari total investasi yang diajukan konsorsium Todd Boehly, total 2,5 miliar poundsterling akan digunakan untuk membeli saham klub dan hasil tersebut akan disimpan ke rekening bank Inggris yang dibekukan.
Dana tersebut akan disumbangkan untuk tujuan amal sebagaimana yang dikonfirmasi oleh pemilik sebelumnya, Roman Abramovich.
Selain itu, konsorsium Todd Boehly akan memberikan 1,75 miliar poundsterling dalam investasi untuk kepentingan klub seperti investasi di Stamford Bridge, akademi, tim wanita dan Kingsmeadow serta melanjutkan pendanaan untuk Chelsea Foundation.
Sedangkan untuk proses penjualan Chelsea sendiri diharapkan akan rampung pada akhir Mei ini, sesuai aturan yang berlaku di Liga Inggris dan pemerintah Inggris.
Lalu, siapakah sosok Todd Boehly tersebut? Bagaimana rekam jejaknya hingga akan jadi cpemilik baru Chelsea pengganti Roman Abramovich?
1. Profil Singkat Todd Boehly
Todd Boehly merupakan pengusaha asal Amerika Serikat. Ia merupakan investor sekaligus seorang dermawan dan pendiri dari sebuah perusahaan investasi swasta bernama Eldridge Industries.
Tak hanya berstatus pendiri, Todd Boehly merupakan CEO sekaligus ketua Eldridge Industries. Rekam jejaknya di bidang keuangan bermula sejak ia bekerja di Citibank dan CS First Boston.
Setelah itu dirinya bergabung Guggenheim Partners, di mana dari perusahaan tersebut dirinya memulai bisnis investasi kredit perusahaan, sehingga kini menjadi Presiden di perusahaan itu.
Bisnis investasi Todd Boehly ini merambah ke berbagai sektor. Dari Real Estate, asuransi kesehatan, teknologi, industri makanan, media hingga olahraga.
Dari investasinya ini, pria berdarah Jerman tersebut memiliki kekayaan bersih mencapai 4,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp65 triliun.
Kekayaan bersih yang ia miliki itu sejatinya tak cukup untuk membeli Chelsea. Karenanya ia membentuk konsorsium yang berisikan beberapa nama biliuner serta perusahaan investasi terkemuka.
Berbicara soal akuisisi Chelsea, Todd Boehly sendiri diketahui pernah mencoba mengakuisisi The Blues pada 2019 silam dari tangan Abramovich.
Namun, usahanya menemui kegagalan setelah Abramovich menolak tawaran senilai 3 miliar dolar AS atau sekitar Rp43 triliun.
Usaha tersebut pun berbuah hasil pada 2022, tepatnya pada 6 Mei waktu setempat, di mana Chelsea mengumumkan bahwa Todd Boehly telah menandatangani perjanjian sebagai pemilik baru.
Pertanyaan pun mengemuka. Akankah Todd Boehly bisa seperti Abramovich? Mengingat hampir seluruh pemilik asal Amerika Serikat di Liga Inggris terkesan pelit.
Untuk menjawabnya, perlu melihat sepak terjang Todd Boehly di bidang olahraga, di mana ia ternyata memegang saham di beberapa Franchise ternama.
2. Pemilik LA Dogders, LA Lakers, dan Tim Esports
Sepak terjang Todd Boehly di olahraga dapat dilihat dari keputusannya memiliki 20 persen saham LA Dodgers, sebuah tim bisbol tersukses di Amerika Serikat.
Selain itu, dirinya juga merupakan pemilik saham di tim basket ternama, Los Angeles Lakers. 27 Persen saham tim basket papan atas itu ia akuisisi pada 2021 lalu bersama Mark Walter.
Tak cukup sampai di situ, Todd Boehly juga berstatus pemilik tim basket wanita NBA, Los Angeles Sparks dan tim Esports bernama Cloud9.
Meski berstatus pebisnis, Todd Boehly ternyata orang yang gila olahraga. Ia paham dengan seluk beluk olahraga dan menjalankan tim olahraganya mengandalkan data.
Hal ini ditunjukkannya di LA Dodgers, di mana ia mendatangkan pemain berdasarkan data, alih-alih menggunakan nama besar pemain tersebut.
Penggunaan data ini mirip dengan konsep Fenway Sports Group (FSG) yang tak lain pemilik Liverpool. Tak mengherankan jika The Reds bisa mendatangkan pemain yang cocok dengan permainannya dengan harga murah.
Hal ini berbeda jauh dengan konsep Abramovich, yang selalu mendatangkan pemain bintang dengan harga mahal tanpa adanya penggunaan data.