Bawa AS Roma ke Final UEFA Conference League, Jose Mourinho Malah Teringat Momen Menyayat Hati
INDOSPORT.COM - Jose Mourinho baru saja mengantarkan AS Roma melaju ke babak final UEFA Conference League, setelah berhasil membekuk Leicester di markas mereka sendiri yakni San Siro.
Gol tunggal Tammy Abraham menjadi penentu lolosnya I Giallorossi. Selanjutnya mereka akan berhadapan dengan wakil Belanda Feyenoord di Air Albania Stadium.
Dengan berhasilnya menembus final UECL, Jose Mourinho kini menjadi satu-satunya pelatih yang membawa empat klub berbeda masuk final di kompetisi Eropa.
Momen harunya pun sempat tertangkap oleh kamera. Ya, Jose sempat menangis saat mengetahui ia sukses membawa Roma menggapai partai puncak UECL.
Namun The Special One ternyata teringat momen emosional saat menukangi Tottenham Hotspur. Ia dipecat oleh manajemen sebelum dirinya menemani anak asuhnya di final Piala Carabao 2021 silam.
Kontoversi itu pun Jose singgung setelah laga kontra Leicester City. Kepada Sky Sports eks Manchester United membeberkan kegelisahannya termasuk alasannya menangis.
"Saya meneteskan air mata karena emosi saya, untuk semua orang yang mencintai klub ini. Ini adalah klub raksasa tanpa ruang trofi dalam kaitannya dengan dimensi sosial klub. Ini bukan trofi, ini hanya final. Ini sangat berarti untuk mereka" ungkap Mou.
"Saya pikir saya juga bisa mengatakan bahwa setiap klub yang saya latih, saya mencapai final. Saya tidak bisa mengatakan saya memainkan final (Saat di Tottenham) dengan mereka semua tetapi saya mencapai final dengan mereka semua." tambahnya.
Sebelum melakoni partai final UECL Jose Mourinho dan anak asuhnya masih harus bertempur di Liga Italia. Tercatat masih ada tiga pertandingan yang akan menentukan nasib mereka.
Saat ini I Giallorossi masih berada di posisi ke-5 dengan raihan 59 poin. Berbeda 10 poin dengan Juventus yang tepat diatasnya dan memiliki poin yang sama dengan Lazio yang berada dibawahnya.
1. Kisah Mourinho di Tottenham Hotpur
Jose Mourinho diumumkan sebagai pelatih Tottenham Hotspur menggantikan Mauricio Pochettino pada 20 November 2019. Saat itu Mourinho diberikan kontrak hingga musim 2022/2023 berakhir.
Menurunya performa Tottenham usai jadi runner up Liga Champions 2018/2019 disebut sebagai dalang mengapa Pochettino tak lagi dipercaya memimpin The Lilywhites.
Di musim pertama, manajemen tak banyak memberikan target pada Jose Mourinho. Namun ia berhasil membawa Tottenham duduk di posisi keenam di akhir musim.
Mourinho memegang Tottenham sejak awal musim pada 2020/2021. Ia pun mendatangkan beberapa tambahan pemain seperti Sergio Reguilon dan Gareth Bale yang datang dengan status pinjaman dari Real Madrid.
Di tengah ketatnya Liga Inggris, Mourinho mulai menunjukkan tangan dinginnya di awal kompetisi musim 2020/2021. Tottenham mampu bertengger di puncak klasemen Liga Inggris sejak pekan kesembilan hingga pekan ke-12.
Namun di bulan Desember, Tottenham terlempar dari puncak setelah kalah dalam duel melawan Liverpool dan Leicester City yang sama-sama jadi pesaing di papan atas saat itu.
Pada pekan ke-19, Tottenham ada di posisi kelima. Tottenham lalu terlempar dari persaingan gelar juara saat menelan lima kekalahan dalam enam laga beruntun.
Liverpool, Brighton, Chelsea, Manchester City, dan West Ham United bergantian menaklukkan Tottenham. The Lilywhites hanya mampu menang lawan West Bromwich Albion di periode itu, setelah itu Jose dan Spurs terus mengalami penurunan.
Setelah berbagai pertimbangan Spurs pun memecat sang arsitek padahal masih menyisakan enam pekan. Tottenham juga lolos ke final Piala Carabao saat itu.
Kejadian tersebut memang sedikit menjadi perbincangan fans karena manajemen Spurs, tak memberi kesempatan Mou untuk menjalani laga finalnya.
2. Rekor Jose Mourinho di Panggung Eropa
Pesta kemenangan AS Roma dibarengi rekor luar biasa Jose Mourinho. Dia menjadi satu-satunya pelatih yang mampu mencapai final kompetisi Eropa dengan empat klub yang berbeda.
Seperti diketahui, Jose Mourinho merupakan salah satu pelatih yang terbilang sukses di kancah Eropa. Perjalanannya dimulai saat menukangi FC Porto.
Setelahnya kiprah pelatih berjuluk The Special One ini berlanjut bersama tim-tim lainnya, seperti Inter Milan dan Manchester United.
Jika dihitung dengan AS Roma, tercatat Mourinho telah lima kali merasakan final di kompetisi Eropa, terlepas dari UEFA Super Cup atau Piala Super UEFA.
Rekor Mourinho di final Eropa pun cukup mentereng bersama tiga klub tersebut, yakni selalu menang dalam empat kali final kompetisi benua biru selain UEFA Super Cup.
Baca selengkapnya: Mengintip Rekor Mourinho di Final Kompetisi Eropa, AS Roma Auto Juara UEFA Conference League?