x

3 Hal Positif yang Bisa Dipetik dari Tersingkirnya Chelsea oleh Real Madrid di Liga Champions

Rabu, 13 April 2022 21:24 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
Skuat Chelsea merayakan gol ke gawang Real Madrid di leg kedua perempat final Liga Champions 2021/22 (13/04/22). (Foto: REUTERS/Susana Vera)

INDOSPORT.COM – Berikut tiga hal positif yang bisa dipetik oleh Chelsea pasca perjuangan heroiknya harus dipatahkan oleh Real Madrid.

Chelsea berhasil membalaskan kekalahan di leg pertama Liga Champions 2021/22 atas Real Madrid pada leg kedua, Rabu (13/04/22) dengan kemenangan 3-2. Sayangnya, kemenangan ini tak membawa The Blues lolos ke semifinal.

Baca Juga

Chelsea bermain dominan di leg kedua kontra Real Madrid dengan menekan sejak menit pertama. Bahkan, gol cepat didapat The Blues lewat Mason Mount pada menit ke-15. Gol cepat itu bertahan hingga babak pertama usai.

Di babak kedua, Chelsea berhasil mencetak dua gol tambahan, dan bahkan tiga gol, lewat Antonio Rudiger, Marcos Alonso dan Timo Werner.

Sayang, gol dari Marcos Alonso itu harus dianulir oleh wasit, sehingga dua gol dari Rudiger dan Werner itu membuat Chelsea sementara unggul agregat 4-3 atas Real Madrid.

Baca Juga

Memasuki 10 menit terakhir waktu normal, Real Madrid mulai menghentak dan mampu memperkecil kedudukan sekaligus menyamakan agregat lewat Rodrygo di menit ke-80.

Gol itu pun memaksa laga untuk dilanjutkan ke babak Extra Time, di mana Real Madrid berhasil mencetak gol penentu kelolosan lewat Karim Benzema di menit ke-96.

Di sisa waktu yang ada, Chelsea tak bisa mencetak gol tambahan dan harus menerima gagal lolos ke semifinal kendati mampu menang 3-2 atas Real Madrid di Santiago Bernabeu.

Baca Juga

Di balik kekalahan agregat yang menyakitkan ini, terdapat tiga hal positif yang bisa dipetik oleh Chelsea dalam menyambut musim-musim berikutnya. Apa saja hal positif itu?


1. 1. Tuchel Pelatih yang Tepat untuk Chelsea

Pelatih Chelsea, Thomas Tuchel kala berselebrasi di laga kontra Real Madrid (13/04/22). (Foto: Reuters/Paul Childs)

Jika ada satu hal paling positif di laga leg kedua perempat final Liga Champions 2021/22 Real Madrid vs Chelsea maka jawabannya adalah Thomas Tuchel.

Tuchel sekali lagi membuktikan bahwa Chelsea tak salah memilihnya, usai membawa The Blues menjuarai Liga Champions musim lalu.

Baca Juga

Berkaca pada kesulitan yang ia alami sejak awal tahun 2022, Tuchel mampu tetap fokus dan berhasil menyulap Chelsea dalam waktu singkat.

Sebutkan pelatih mana yang bisa bertahan seperti Tuchel? Klubnya disanksi, klubnya tak punya pemilik, pemainnya berkutat dengan cedera, dihadapkan pada jadwal padat dan belakangan digosipkan dirinya digugat cerai istrinya.

Dengan kondisi seperti itu, tentu sulit bagi seorang pelatih menahan semua cobaan tersebut. Namun, Tuchel berhasil mengatasinya dan puncaknya ditunjukkan di laga leg kedua kontra Real Madrid.

Baca Juga

Dengan bakal berpindahnya kepemilikan dari Roman Abramovich yang gemar memecat pelatih ke tangan pemilik baru, maka pemilik baru wajib mempertahankan Tuchel dengan kontrak jangka panjang.

Tak cukup sampai di situ, pemilik baru Chelsea juga wajib memberinya pemain kesukaannya di bursa transfer. Karena mendatangkan Romelu Lukaku dan Saul Niguez merupakan sebuah penghinaan atas kerja keras Tuchel.


2. 2. Chelsea Butuh Regenerasi di Sektor Tengah

Kekecewaan pemain Chelsea usai disingkirkan Real Madrid di perempat final Liga Champions (REUTERS/Susana Vera)

Dari dua leg laga kontra Real Madrid, lini tengah Chelsea yang musim lalu sangat solid, seakan hilang taji di musim ini.

Selain Mateo Kovacic, hampir seluruh pemain di lini tengah Chelsea bak ayam sayur, terutama N’Golo Kante dan Jorginho.

Baca Juga

Hadirnya Saul Niguez tak banyak membantu lini tengah Chelsea yang memang seperti ‘kehabisan bensin’, terutama saat menghadapi lawan yang bermain pragmatis dan mengandalkan serangan balik.

Selain itu, lini tengah Chelsea kerap membuat kesalahan, seperti halnya Jorginho saat melawan Manchester United dan N’Golo Kante saat melawan Real Madrid dua kali musim ini.

Dengan kenyataan tersebut, para calon pemilik baru Chelsea setidaknya bisa mulai meraba-raba apa yang harus diperbaiki dari tim barunya itu.

Baca Juga

Melihat laga melawan Real Madrid di leg kedua, Chelsea terbilang sempurna, dan hanya membutuhkan perbaikan di lini tengah dan hadirnya pemain kreatif.

Bursa transfer musim panas 2022 pun akan menjadi waktu yang tepat bagi calon pemilik baru Chelsea untuk merombak skuatnya, tentunya dengan campur tangan Tuchel.


3. 3. Mental Juara Itu Masih Jadi DNA Chelsea

Para pemain Chelsea merayakan gol di laga kontra Southampton (09/04/22). (Foto: REUTERS/Peter Nicholls)

Leg kedua kontra Real Madrid membuktikan bahwa mental juara yang ditanamkan Roman Abramovich selama 19 tahun telah menjadi DNA Chelsea.

Untuk membalikkan keadaan tertinggal 1-3 di kandang lawan bukanlah perkara mudah. Permainan Chelsea di Santiago Bernabeu merupakan penampilan khas juara.

Baca Juga

Dengan kata lain, pemilik baru Chelsea tak perlu repot-repot menanamkan ideologi pemenang kembali, mengingat mereka hanya akan meneruskan perjuangan Abramovich.

Hanya saja, mental juara yang dimiliki Chelsea ini harus dibarengi dengan investasi yang tepat, tak lagi menghambur-hamburkan uang seperti sebelumnya.

Baca Juga

Perlu adanya strategi di bursa transfer, dan perlu adanya struktur yang baik di jajaran manajemen, terutama di sektor tim Scouting, seperti perubahan yang ditunjukkan oleh Liverpool di bawah era Jurgen Klopp.

Dengan perubahan strategis ini, mental juara Chelsea akan terus terasah dan akan terus berlanjut hingga menjadi tim yang menjadi wajah sepak bola Inggris di kemudian hari.

Real MadridChelseaLiga ChampionsThomas TuchelSepak Bola

Berita Terkini

- xem bóng đá trực tuyến - 90phut - cakhia - mitom