Dosa-dosa 4 Calon Pemilik Baru Chelsea: Ada yang Lebih Parah dari Abramovich!
INDOSPORT.COM – Berikut dosa-dosa dari keempat calon pemilik baru Chelsea, di mana ternyata ada yang lebih parah dari Roman Abramovich.
Sebagaimana diketahui, Chelsea ‘dipaksa’ berpindah tangan sesaat sebelum Roman Abramovich dikenai sanksi oleh pemerintah Inggris.
Taipan asal Rusia ini dikenai sanksi karena dosanya di masa lampau yang terkuak dalam dokumen bocoran yang didapatkan Anggota Parlemen Inggris, Chris Bryant.
Dalam dokumen yang bocor itu, Chris Bryant menyebutkan bahwa Abramovich terlibat korupsi dan aksi suap agar punya pengaruh politik.
Selain itu pemerintah Inggris mengenainya sanksi karena statusnya sebagai oligarki, yang dekat dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Sebagai catatan, Putin dikecam karena melancarkan invasi ke Ukraina seiring adanya konflik geopolitik di antara dua negara tersebut.
Tak pelak kondisi ini membuat Abramovich memilih melepas Chelsea, agar klub kesayangannya itu tak dikenai sanksi.
Namun tetap saja, Chelsea harus menerima sanksi karena berstatus aset Abramovich. Sanksi ini pun membuat The Blues tak bisa bergerak bebas sebagai klub.
Karenanya, agar Chelsea tak terus-terusan dipayungi sanksi, Abramovich pun harus segera melepas klubnya itu ke pemilik baru.
Sejauh ini sudah ada empat kandidat kuat yang tersaring, di mana sebagian besar calonnya merupakan gabungan usaha atau konsorsium.
Tak disangka, keempat calon ini ternyata punya dosa-dosa kelam yang sejatinya bisa merusak citra Chelsea. Bahkan, ada dosanya yang lebih parah ketimbang Abramovich.
Berikut rangkuman dosa para calon pemilik baru Chelsea.
1. 1. Keluarga Ricketts
Dari keempat calon yang ada, seluruh pendukung Chelsea sepakat bahwa Keluarga Ricketts yang memiliki dosa yang paling sulit diampuni.
Dosa pertama adalah mengenai pernyataan para Keluarga Ricketts yang diketahui pernah memberikan komentar rasis.
Joe Ricketts, selaku kepala Keluarga Ricketts, pernah menyatakan ketidaksukaannya terhadap Islam dalam sebuah Email yang bocor ke publik.
Lalu Todd Rickets selaku anak dari Joe, pernah menyatakan bahwa virus Covid-19 sebagai ‘Kung Flu’ yang melahirkan sentimen di kalangan penduduk Asia.
Tak cukup sampai di situ, Pete Ricketts, anak Joe lainnya yang juga Gubernur Nebraska, pernah menyebut kaum kulit hitam dengan sebutan ‘Anda Orang’ atau ‘You People’.
Tindakan rasis itu ternyata tak hanya satu dosa Keluarga Ricketts. Dalam kacamata olahraga, keluarga konglomerat ini punya dosa terhadap klub bisbol yang mereka kuasai, Chicago Cubs.
Tom Ricketts, selaku pemilik Chicago Cubs, dianggap berorientasi kepada profit. Sehingga klub bisbol itu tak pernah berprestasi sejak 2016 silam.
Orientasi profit ini terlihat dari melonjaknya harga tiket dan dijualnya para pemain bintang. Selain itu, gaji para pemain Chicago Cubs di bawah rata-rata gaji klub Liga Bisbol (MLB) lainnya.
Tindakan Keluarga Ricketts baik dalam hal sosial maupun olahraga ini nyatanya lebih parah dari tindak tanduk Abramovich yang beberapa kali bebas dari tuduhan miring.
2. 2. Konsorsium Sir Martin Broughton
Konsorsium Sir Martin Broughton juga menjadi salah satu calon pemilik Chelsea yang punya dosa di masa silam dan baru terkuak belakangan ini.
Dosa tersebut dibuka tabirnya oleh Mark Farmaner, seorang aktivis asal Inggris yang bergerak untuk membantu negara Burma.
Dalam kicauannya di Twitter, Mark Farmaner mengungkapkan bahwa Sir Martin Broughton pernah bekerjasama dengan militer Burma dalam membuat pabrik.
Dalam kerjasamanya ini, Sir Martin Broughton mempekerjakan masyarakat dengan upah di bawah standar sehingga memenuhi definisi kemiskinan ekstrem versi PBB.
Saat itu, Sir Martin Broughton bekerjasama dengan militer yang menguasai Burma selama beberapa dekade. Dalam penguasaan ini, militer kerap melakukan perang dan memerangi etnis minoritas bahkan memperkosa anak-anak.
Nah, di balik tindak tanduk militer Burma itu, ada sosok Sir Martin Broughton yang membiayainya, sehingga membuatnya harus menyewa tim untuk membersihkan namanya.
Kenyataannya, tindakan ini terbilang keji dan bisa saja merusak citra Chelsea yang selama ini aktif di bidang sosial untuk membantu kemiskinan selama di bawah kekuasaan Abramovich.
3. 3. Stephen Pagliuca
Stephen Pagliuca merupakan salah satu calon pemilik Chelsea yang diketahui juga merupakan pemilik Boston Celtics dan Atalanta.
Meski punya klub olahraga yang tergolong sukses, nyatanya Stephen Pagliuca punya dosa besar di bidang bisnis yang ia geluti.
Hal ini terungkap beberapa hari ke belakang, di mana salah mantan Menteri di Inggris, Lord Peter Hain meminta agar Stephen Pagliuca ditendang dari calon pemilik Chelsea.
Alasannya? Stephen Pagliuca dan perusahaan yang ia pimpin, Bain Capital berhubungan dnegn Bain & Company, sebuah perusahaan yang baru-baru inididakwa oleh Komisi Yudisial Afrika Selatan atas tindakan pelanggaran hukum seperti yang dilansir dari Daily Mail.
Lord Peter Hain kemudian membongkarkan, Bain & Company pernah bekerjasama dengan Presiden Jacob Zuma yang dikenal Presiden Korup di Afrika Selatan.
Kerjasama ini membuat Bain & Company melumpuhkan agen pemungut pajak dengan biaya 8 juta poundsterling (Rp150 miliar) dan terlibat dalam tindakan korup di Afrika Selatan.
Nyatanya, tindakan korup ini hampir sama dengan tuduhan yang dilepaskan Chris Bryant ke Abramovich, kendati belum terbukti.
4. 4. Konsorsium Todd Boehly
Dari keempat calon pemilik baru Chelsea, mungkin hanya konsorsium Todd Boehly saja yang terhindar dari berita miring.
Meski demikian, bukan berarti Todd Boehly terbebas dari dosa. Pasalnya, dirinya diketahui memiliki saham di sebuah perusahaan judi di Rusia yang masih beroperasi hingga saat ini seperti yang dilaporkan Daily Mail.
Sebagaimana diketahui, judi merupakan hal yang dilarang di sepak bola, terutama di Inggris. Banyak pemain dan bahkan orang di klub yang kerap kena hukuman akibat punya hubungan dengan judi atau berjudi.
Karenanya, Todd Boehly pun kini menjadi sorota. Meski begitu, dosa ini nampaknya tak begitu dipikirkan oleh para pendukung Chelsea.
Sehingga, konsorsium Todd Boehly mungkin menjadi satu-satunya pilihan terbaik dari yang tiga kandidat dengan rekam jejak buruk.
Terlebih, konglomerat asal Amerika Serikat itu punya catatan apik dalam menukangi tim olahraga. Salah satunya adalah tim bisbol, Los Angeles Dodgers.
Selain itu, ia juga punya saham minoritas di tim NBA, Los Angeles Lakers, di mana dua tim tersebut punya pamor mentereng di olahraga masing-masing.