Liga Inggris: Undang Peminat Baru, Chelsea Diincar Investor Korea yang Pernah Dekati Pratama Arhan
INDOSPORT.COM - Rumor soal siapa yang akan jadi pemilik baru raksasa Liga Inggris, Chelsea, masih terus bergulir sampai saat ini. Yang terbaru, perusahaan asal Korea Selatan yang pernah mengincar Pratama Arhan mulai mengajukan diri.
Sejumlah individu tajir hingga perusahaan besar dari berbagai belahan dunia ramai-ramai diberitakan siap mengakusisi Chelsea dari tangan Roman Abramovich termasuk Korea Selatan.
Dilaporkan oleh media asal Hong Kong, RHTK, sebuah perusahaan bernama Hana Financial Investment dan C&P Sports siap menggabungkan kekuatan untuk mewujudkan proyek besar membeli Chelsea.
Hana Financial Investment memang sebuah perusahaan kaya dari Korsel yang bergerak di perbankan. Sepak bola bukan hal baru bagi mereka.
Mereka terlibat dalam pembangunan sepak bola Negeri Gingseng dengan menjadi sponsor liga dan juga tim nasional mereka.
Selain itu, Hana juga memiliki kesebelasan profesional mereka sendiri sejak 2019 usai memiliki saham mayoritas Daejeon Hana Citizen FC (DHFC) yang kini berkompetisi di kasta kedua Korsel.
DHFC pun menjelma menjadi salah satu klub paling berada di K-League 2 dan musim 2021 lalu sukses menembus play-off promosi kendati gagal naik kasta.
Belum lama ini nama DHFC sempat bergaung nyaring di Indonesia karena digosipkan ingin merektut Pratama Arhan sebelum sang pemain kini resmi berbaju Tokyo Verdy di Jepang.
Sementara itu C&P Sports adalah perusahaan konsultan olahraga yang berbasis di London dan Seoul. Mereka banyak bergerak untuk membantu klub-klub Eropa mendapat sponsor dari Korsel.
Kerja sama Kumho Tire dan Tottenham Hotspurs, Nexen Tire dan Manchester City, juga Hyundai Motors dan Atletico Madrid adalah contoh proyek sukses C&P Sports.
1. Siap Layangkan Tawaran Resmi
Akusisi Chelsea memang serius hendak dijajaki oleh Hana bersama C&P dan bukan hanya kabar angin belaka karena sudah ada pernyataan langsung dari orang dalam.
Kedua perusahaan menganggap jika saat ini adalah waktu yang tepat bagi Korea Selatan melebarkan sayap ke Liga Inggris mengikuti Thailand (Leicester City) dan China (Wolverhampton Wanderers dan Southampton).
"Kami sedang dalam proses pengajuan tawaran kami untuk membeli Chelsea," ujar Catalina Kim selaku CEO dari C&P pada Reuters.
"Ekonomi Korea Selatan sangat besar dan bagus namun belum ada yang perusahaan berinvestasi di Liga Inggris dengan mengakusisi klubnya,"
"Ini adalah fakta mengejutkan. Kami rasa ini adalah saatnya melakukan gebrakan dan Chelsea bisa menjadi awal yang bagus," tambahnya lagi.
Saat ini Chelsea memang sedang butuh pemilik baru untuk segera lepas dari 'beban' yang disebabkan oleh Abramovich.
Akibat dugaan keterlibatan sang triliuner Rusia dalam invasi negaranya ke Ukraina, Chelsea juga ikut ditekan oleh pemerintah Inggris.
Menyusul dibekukannya sejumlah aset Abramovich di Inggris, Chelsea kemudian dijatuhi sejumlah sanksi yang kebanyakan mengatur soal pengeluaran.
Salah satunya Chelsea dilarang untuk menjual tiket non-terusan stadion mereka, Stamford Bridge, begitu juga dengan pernak-pernik resmi mereka.
Aturan tersebut awalnya hanya berlaku di Liga Inggris namun Liga Champions isunya juga akan memberlakukannya. Maka dari itu Chelsea amat sangat butuh pemilik baru agar lepas dari deraan tersebut.
2. Liga Champions Ikut Boikot Chelsea?
Chelsea baru saja merayakan sukses mereka untuk lolos ke perempat-final Liga Champions 2021/2022 usai mengalahkan Lille dengan agregat 4-1 dalam dua leg babak 16 besar namun sebuah berita buruk merusak semuanya.
Dilaporkan oleh Sky Sports News, Chelsea isunya hendak dilarang oleh pemerintah Inggris untuk menggelar laga Liga Champions kandang dengan suporter mereka memenuhi tribun Stamford Bridge.
Kebijakan ini adalah buntut sanksi dari penguasa setempat terkait polemik kepemilikan Chelsea yang dipegang oleh Roman Abramovich.
Milayder asal Rusia tersebut dianggap punya andil dalam invasi negaranya di Ukraina dan hal ini kemudian membuat pemerintah Inggris membekukan sejumlah asetnya termasuk Chelsea.
Chelsea ditekan dari berbagai arah terutama finansial di mana salah satu sanksi yang dijatuhkan adalah pelarangan menjual tiket non-terusan lagi sebelum punya pemilik baru.
Baca selengkapnya: Makin Dimiskinkan! Chelsea Terancam Tak Bisa Pertahankan Trofi Liga Champions Tanpa Penonton