Ke Perempat Final Liga Champions, Thomas Tuchel Sesumbar Chelsea Jadi Tim Paling Ditakuti
INDOSPORT.COM – Delapan tim sudah memastikan posisi di perempat final Liga Champions, termasuk sang juara bertahan, Chelsea, yang juga melaju ke fase selanjutnya.
Tuchel nampaknya sedang dalam kepercayaan diri usai mengantar timnya lolos ke perempat final Liga Champions usai mengatasi perlawanan wakil Perancis, Lille.
Berkat keberhasilanya, Tuchel sampai berkata bahwa The Blues kini tidak perlu takut pada siapa pun yang akan jadi lawan mereka di Liga Champions.
Bahkan, dirinya sesumbar jika timnya saat ini telah berubah menjadi salah satu kontestan Liga Champions yang paling ditakuti calon lawan mereka.
Thomas Tuchel mengatakan dia ingin Chelsea menjadi tim yang semua orang ingin hindari, bahkan di babak perempat final Liga Champions mendatang.
Melansir kabar dari Tribalfootball, pelaih asal Jerman ini berharap kemampuan mereka saat ini dapat memberikan tekanan ke calon-calon lawanya nanti.
Thomas Tuchel menggambarkan kepercayaan dirinya saat ini, seakan-akan tidak ada tim lain yang ingin menghadapinya di babak perempat final mendatang.
"Saya ingin kami menjadi tim yang tidak ingin dilawan siapapun. Itulah peran yang ingin kami perlihatkan di babak delapan besar ini,” ucap Tuchel.
“Ini adalah langkah besar untuk melakukannya lagi dan lagi dan lagi dan itulah mengapa kami berjuang untuk empat tempat teratas di liga terberat mungkin di dunia saat ini dan kami bertarung sekarang di delapan tim terakhir Liga Champions lagi,” sambungnya.
"Jadi kami akan mengeluarkan yang terbaik dalam diri kami dan kami ingin menjadi tim yang tidak ingin dilawan oleh siapa pun. Mari kita lihat apa yang terjadi,” pungkasnya.
1. Tuchel Catatkan Rekor Luar Biasa di Liga Champions
Thomas Tuchel baru saja mencatatkan rekor prestisius setelah mengantarkan Chelsea menang atas tuan rumah Lille 2-1 pada leg kedua 16 besar Liga Champions 2021/2022.
Pelatih asal Jerman itu resmi mengambil alih rekor yang selama ini dipegang Zinedine Zidane dan pelatih Manchester City saat ini, Pep Guardiola.
Pada tahun lalu, ketika Tuchel juara bersama Chelsea, dia juga memecahkan rekor sebagai pelatih pertama yang berhasil membawa dua klub berbeda ke final secara beruntun.
Pasalanya sebelum ke final dengan Chelsea, Thomas Tuchel terlebih dahulu merasakan final Liga Champions bersama Paris Saint-Germain tahun sebelumnya.
Andai tahun ini, Tuchel berhasil membawa anak asuhnya tampil kembali ke babak final kompetisi antar klub paling bergengsi di Eropa, jelas akan memperpanjang catatan rekornya.
Rekor terbaru Tuchel, menurut William Hill menuliskan bahwa sang nakhoda The Blues kini menjadi satu dari tiga pelatih dalam sejarah Liga Champions yang setidaknya mengukir 30 kemenangan dalam 50 laga pertamanya.
Bahkan, Thomas Tuchel berada di posisi teratas daftar itu, menggeser Zinedine Zidane. Perinciannya, Tuchel mengantongi 32 kemenangan, Zidane 30, dan posisi ketiga ditempati Pep Guardiola dengan raihan 30 kemenangan.
Sementara dengan kemenagan yang didapat The Blues, mengantarkan klub asal London ini ke perempat final Liga Champions musim ini.
Chelsea mengikuti jejak dua tim Inggris lainnya yang lebih dulu lolos, yaitu Manchester City dan Liverpool, kedua tim ini berhasil menembus babak perempat final Liga Champions.
Hanya Manchester United yang menjadi satu-satunya wakil dari Liga Premier League yang gagal melangkah ke babak delapan besar, laju mereka terhadang wakil Spanyol, Atletico Madrid.
2. Chelsea Melaju, Manchester United Tenggelam
Berbeda dengan Chelsea yang melaju ke perempat final Liga Champions, nasib Manchester United musim ini sepertinya benar-benar apes.
Setelah gejolak pergantian pelatih, permasalahan pemain di luar lapangan, Setan Merah juga dihadapkan dengan kegagalan di kompetisi lokal dan Eropa.
Setelah tersingkir dari Piala FA dan Carabao Cup, The Red Devils kini harus merelakan nasib mereka usai tersingkir di fase 16 besar Liga Champions.
Dengan hasil ini, Manchester United terancam puasa gelar tahun ini.
Kans juara mereka saat ini tinggal di Liga Inggris, tapi melihat peta persaingan yang ada, sepertinya akan sulit bagi mereka untuk berjaya di pucuk takhta.
Baca Selengkapnya: Manchester United, Sudah Jatuh Tertimpa Tangga