Wasit Liga 1 Sering Buat Kontroversi, Joop Gall Minta Skuat PSM Lakukan Hal Ini
INDOSPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Joop Gall, meminta skuatnya bermain lebih cerdas sebab wasit BRI Liga 1 2021/22 masih sering membuat keputusan yang kontroversial.
Juru taktik asal negeri kincir angin ini mewanti-wanti anak asuhnya agar lebih sering memakai otak ketika beraksi di lapangan. Utamanya saat ingin melalukan pelanggaran.
Laga teranyar PSM Makassar di pekan 28 BRI Liga 1 2021/22 pun dijadikan contoh. Dia merasa khawatir setelah lima pemainnya dihadiahi kartu kuning oleh sang pengadil lapangan.
“Kami harus sangat berhati-hati saat berduel karena wasit telah memberi kartu kuning kepada salah satu bek kami (Erwin Gutawa),” ungkap Joop Gall di post match press conference, Selasa (01/03/22).
Akibatnya, pemilik lisensi UEFA Pro ini menarik Erwin Gutawa yang digantikan Hasim Kipuw di menit ke-65 demi menghindari kekurangan pemain di sisa laga.
Adapun pemain PSM Makassar lainnya yang dikartu kuning kontra PSS Sleman adalah Delvin Rumbino, Rasyid Bakri, Hilmansyah, dan juga Yakob Sayuri.
1. Pertanyakan Keputusan Wasit
Rupanya, Joop Gall pun mempertanyakan keputusan Sigit Budiyanto selaku wasit di laga PSM Makassar kontra PSS Sleman di pekan 28 BRI Liga 1 2021/22.
Pelatih sepakbola berusia 58 tahun ini mengaku bisa menerima lima anak asuhnya dihadiahi kartu kuning mengingat laga yang berjalan cukup ketat di Stadion Gelora Ngurah Rai, Denpasar.
Namun di sisi lain, ia juga sangat heran sebab hanya satu pemain Super Elja yang diganjar kartu kuning (Derry Rachman) di saat begitu banyak pelanggaran terjadi sepanjang laga.
“Lawan hampir tak ada sama sekali. Entah mengapa wasit menyimpan kartu kuningnya di dalam sakunya yang membuat mereka bebas melakukan duel dan pelanggaran,” keluh Joop Gall.
Sekadar informasi, ada 30 pelanggaran yang dibuat kedua tim dengan rincian 17 dari PSM Makassar dan 13 untuk PSS Sleman.
2. Kekhawatiran Joop Gall
Sebagai pelatih, Joop Gall tentunya sangat khawatir melihat skuatnya sering membuat pelanggaran dan dihadiahi kartu kuning oleh wasit-wasit di BRI Liga 1 2021/22.
Eks asisten pelatih Guangzhou City FC musim lalu ini tak ingin kehilangan banyak pemain akibat terkena akumulasi kartu. Terlebih lagi, padatnya jadwal yang membuat pemain dihantui badai cedera plus invasi pandemi Covid-19.
Namun, ada satu kekhawatiran lain lagi. Ternyata, ia takut melihat kebiasaan pemain PSM Makassar yang gemar melanggar lawan di area sendiri ketika telah memasuki menit-menit krusial. Hal ini kembali terjadi saat menghadapi PSS Sleman.
“Mereka hanya bisa mengancam saat mendapatkan lemparan ke dalam, tendangan bebas di area kami, dan tendangan sudut. Sedangkan dalam permainan normal tak ada sama sekali,” kata Joop Gall.
Hingga berakhirnya pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/22, PSM Makassar tercatat menerima 65 kartu kuning dan 1 kartu merah. Adapun Abdul Rachman jadi yang tertinggi dengan koleksi 7 kartu kuning plus 1 kartu merah.