3 Faktor yang Patut Disyukuri PSM Meski Gagal Menang atas PSS di Liga 1
INDOSPORT.COM - Klub ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, PSM Makassar, harus puas bermain imbang kontra PSS Sleman dengan skor 0-0 pada pekan ke-28 BRI Liga 1 2021/22. Meski begitu, ada tiga hal yang bisa disyukuri Pasukan Ramang atas hasil imbang kemarin.
PSM Makassar memang kalah telak dalam urusan penguasaan bola saat hadapi PSS Sleman, namun sepanjang 90 menit mereka berhasil membuat sejumlah peluang emas lebih banyak dalam laga di Stadion Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (01/03/22).
Rupanya, situasi tersebut sesuai dengan pola yang diterapkan oleh pelatih Joop Gall lantaran menjaga anak asuhnya terhindar dari kelelahan dan cedera di tengah padatnya jadwal BRI Liga 1 2021/22.
Oleh karena itu, PSS Sleman terlihat sangat bebas menguasai bola dan membangun serangan dari area sendiri tanpa pressing ketat dari para pemain PSM Makassar.
“Tapi mereka tidak membuat satu pun peluang emas, sedangkan kami memiliki banyak peluang untuk bisa memenangkan laga,” ungkap Joop Gall saat jumpa pers pasca laga.
Selain keunggulan dari segi peluang, berikut INDOSPORT rangkum dua faktor lain yang patut disyukuri PSM meski gagal raih kemenangan atas PSS di Liga 1:
1. Clean Sheet Dua Laga Beruntun
Selain kreativitas lini depan dalam membuat peluang meningkat, pelatih yang direkrut oleh PSM Makassar pada bursa transfer paruh musim BRI Liga 1 2021/22 ini juga memuji pertahanannya.
Meski masih gagal memutus mata rantai tujuh laga beruntun tak meraih kemenangan, tapi armada Joop Gall berhasil mencatat clean sheet dalam dua laga pamungkasnya.
Kompaknya lini belakang Pasukan Ramang yang diisi oleh Ganjar Mukti-Erwin Gutawa (lalu diganti Hasim Kipuw) membuat penguasaan bola PSS Sleman yang mencapai 71 persen menjadi tak berarti.
“Mereka hanya bisa mengancam saat mendapatkan lemparan ke dalam, tendangan bebas di area kami, dan tendangan sudut. Sedangkan dalam permainan normal tak ada sama sekali,” kata Joop Gall.
Tentu saja, tren ini cukup positif bagi klub legendaris yang tengah berjuang terbebas dari zona degradasi setelah terakhir kali nirbobol pada pekan ke-20 kontra Persik Kediri.
2. Pemahaman Strategi Pemain Meningkat
Terakhir, Joop Gall mulai sedikit tersenyum lantaran skuat PSM Makassar mulai memahami strategi yang diinginkannya sejak melatih pada 5 Januari 2022 silam.
“Kami bisa merebut bola di area sendiri dan secara taktikal dan organisasi permainan telah bagus,” ujar mantan asisten pelatih Guangzhou City musim lalu ini.
Tentu saja, tiga faktor yang ditunjukkan pemain PSM Makassar saat bermain draw 0-0 kontra PSS Sleman menjadi hal positif bagi pelatih sepak bola berlisensi UEFA Pro ini.
Hal ini menjadi modal berharga bagi Joop Gall untuk menyelamatkan PSM Makassar terhindari dari zona degradasi BRI Liga 1 2021/22 plus menatap AFC Cup 2022 mendatang.