Manchester United Dihajar Middlesbrough, Ralf Rangnick Mulai Dipertanyakan?
INDOSPORT.COM - Segera setelah Manchester United kalah dari Middlesbrough di ronde keempat Piala FA 2021-2022, kapasitas Ralf Rangnick mulai diragukan.
Cara raksasa Liga Inggris, Manchester United, menunjuk pelatih asal Jerman, Ralf Rangnick sebagai pelatih interim memang cukup menarik secara bisnis.
Namun, dari segi performa, Setan Merah tak begitu bagus, mengingat mereka baru saja kalah dari Middlesbrough di ronde keempat Piala FA pada Sabtu (5/2/22).
Ralf Rangnick sendiri ditunjuk usai Manchester United memecat pelatih asal Norwegia, Ole Gunnar Solskjaer, November 2021.
Muncul kabar, dilansir dari Mirror bahwa Ralf Rangnick mulai kehilangan kepercayaan di ruang ganti, mengingat para pemain tak terkesan dengan cara sang pelatih meramu taktik.
Kabarnya, ruang ganti yang dipegang oleh duo Jesse Lingard dan Anthony Martial membuat tensi antara pemain dan pelatih menjadi lebih tinggi.
Meskipun tidak lagi diperhatikan di ruang ganti, Manchester United tetap membutuhkan Rangnick untuk rencana lebih besar di musim panas 2022 mendatang.
Memang, tak ada lagi pelatih yang bisa memiliki pengaruh sebesar pelatih legendaris asal Skotlandia, Sir Alex Ferguson. Tetapi, Manchester United sempat memiliki ekspektasi tinggi usai sang pelatih pensiun dari kursi kepelatihan pada 2013.
Banyak pelatih yang dicoba untuk duduk di kursi pelatih, namun tak ada yang dapat membuat para pemain bahagia dengan taktik yang diramu.
David Moyes kesulitan untuk menghadapi pemain bintang, sedangkan pelatih sekaliber Louis van Gaal dan Jose Mourinho justru gagal membuat pemain tetap berada di pihak mereka.
Ole Gunnar Solskjaer kabarnya lebih disukai, namun dia bukanlah pelatih kelas dunia dan Ralf Rangnick mungkin lebih dihormati, tetapi tidak bisa melindungi pemain.
Nama Mauricio Pochettino kabarnya lebih disukai untuk dijadikan pelatih baru, karena dia mampu membawa Tottenham Hotspur sampai final Liga Champions.
1. Kelebihan Pochettino
Selain itu, Mauricio Pochettino memiliki taktik mumpuni dan filosofi yang jelas dalam melatih. Rasa hormat dari pemain kepadanya juga cenderung tinggi, contohnya adalah Dele Alli yang mengucapkan terima kasih kala hengkang ke Everton.
Hal inilah yang hilang sejak Sir Alex Ferguson pensiun dan untuk memunculkannya, sosok pelatih asal Argentina ini dirasa tepat.