Di Tengah Pandemi, Liverpool Punya Aturan Belanja Baru di Bursa Transfer
INDOSPORT.COM - Andai Liverpool memutuskan untuk membeli pemain anyar di bursa transfer maka bukan hanya skill dan harga saja yang diperhitungkan mereka. The Reds hanya mau memboyong memboyong pemain-pemain yang sudah melakukan vaksinasi Covid-19.
Hal ini diungkapkan sendiri oleh manajer mereka, Jurgen Klopp. Liverpool tidak mau mengambil resiko jika ada lagi yang terjangkit virus corona terutama setelah varian baru bernama Omicron mulai merajalela.
Liga Inggris sendiri sampai harus menunda banyak pertandingan karena lonjakan kasus di antara para pemain. Salah satu penyebabnya kejadian ini diduga karena belum banyak atlet yang menerima suntikan vaksin ataupun booster yang sudah disediakan.
Di Liverpool sendiri sudah ada sejumlah pilar inti yang harus absen karena karantina saat ini. Mereka adalah Virgil van Dijk, Fabinho, dan Curtis Joes sehingga waja jika Klopp punya mandat vaksinasi di bursa transfer.
"Aku rasa vaksin akan jadi syarta yang sangat penting jika Liverpool hendak membeli pemain baru. Jika belum divaksin mereka akan jadi ancaman bagi kita semua. Mungkin ia tidak punya niatan demikian tapi pada kenyataannya memang begitu," beber Klopp seperti yang dikutip dari Goal.
"Para pemain yang tidak divaksin akan membuat semuanya jadi lebih rumit. Bisa jadi kita harus membuat skenario dimana mereka harus memiliki ruang ganti khusus serta berpergian dengan bus yang berbeda dan begitu juga makan di kantin terpisah,"
"Jika mau mengikuti protokol tanpa vaksin maka akan sulit sekali. Pemain itu juga harus dikarantina setelah bermain di Liga Champions misalnya jadi aku rasa vaksin adalah sebuah syarat wajib dalam transfer," tambah juru taktik asal Jerman itu
1. Getol Galakkan Vaksin
Klopp memang jadi salah satu figur di Liga Inggris yang sangat vokal dalam mempromosikan vaksin Covid-19. Ia bahkan sempat mengeluhkan partai tandang Piala FA yang biasanya mengharuskan Liverpool mengunjungi markas tim-tim kecil.
Dengan ruang ganti stadion yang lebih sempit dari yang ada di Anfield, maka para pemain tidak bisa menerapkan jaga jarak dengan optimal. Tentunya resiko penularan virus jadi lebih besar.