2 dari Manchester United, 4 Pemenang Golden Boy yang Gagal Bersinar
INDOSPORT.COM - Golden Boy 2021 baru saja dimenangi Pedri. Namun, ada sejumlah mantan pemenang yang gagal bersinar di usia matang, 2 di antaranya dari Man United. Siapa saja?
Kabar baik datang dari Barcelona. Wonderkid mereka, Pedri, resmi keluar sebagai pemenang penghargaan Golden Boy 2021.
Golden Boys Award merupakan penghargaan tahunan yang digelar oleh media Italia, Tuttosport. Penghargaan ini diberikan kepada pemain berusia di bawah 21 tahun (U-21) terbaik di seantero Eropa.
Pada bulan Oktober lalu, dirilis daftar nomine yang berisikan 20 pemain. Dalam daftar tersebut tercantum nama-nama seperti Pedri, Jude Bellingham, Gavi, Daniel Maldini, Bukayo Saka, hingga Eduardo Camavinga.
Namun, dilansir Marca, pada akhirnya Pedri-lah yang keluar sebagai juara. Ia mengungguli Jude Bellingham (Borussia Dortmund) yang ada di posisi kedua.
Kemenangan Pedri makin istimewa karena ia mencatatkan selisih poin yang jauh dari Bellingham. Pedri meraih 318 poin, unggul 199 poin dari Bellingham yang meraih 219. Selisih 199 poin itu adalah yang terbesar dalam sejarah Golden Boy sejak edisi pertama pada 2003.
Pedri memang tampil gemilang sepanjang musim lalu. Ia mencatatkan 52 penampilan bersama Barcelona dengan catatan 4 gol dan 6 assist. Setelah itu, ia membela timnas Spanyol di ajang Euro 2020 dan Olimpiade.
Meski demikian, musim ini ia baru mencatatkan 4 penampilan akibat cedera otot yang diduga efek dari jadwal padatnya musim lalu.
Di sisi lain, dengan kesuksesan memenangi Golden Boy Awards ini, Pedri digadang bisa meraih karier cemerlang di masa depan seperti pemenang terdahulu, termasuk pendahulunya di Barcelona, Lionel Messi, atau mantan penyerang Manchester United, Wayne Rooney.
Meski demikian, ia patut waspada karena ada pula sejumlah pemenang Golden Boy yang justru gagal bersinar di usai matang.
Berikut ini 4 mantan pemenang Golden Boy yang gagal bersinar di usia matang:
1. Dua dari Manchester United
Anderson – Manchester United
Tampil gemilang di Porto, Anderson diboyong Manchester United pada Mei 2007 dengan biaya 30 juta euro yang menjadikannya remaja termahal ketika itu.
Di musim perdananya, ia mencatatkan 38 penampilan di semua kompetisi dan membawa MU menjuarai Liga Champions, hingga dinobatkan menjadi pemenang Golden Boy pada Desember 2008.
Namun, performa Anderson perlahan meredup karena cedera dan inkonsistensi. Puncaknya, ia dilepas ke Internacional pada 2014. Selama 7,5 tahun di MU, Anderson hanya tampil 105 kali di Liga Inggris. Sang gelandang menutup kariernya tahun lalu bersama klub Turki, Adana Demispor
Anthony Martial – Manchester United
Tajam bersama Monaco dengan 12 gol dari 48 laga meski baru berusia 19 tahun, Anthony Martial diboyong Manchester United pada awal musim 2015/2016.
Di musim perdananya bersama MU, ia mempertahankan ketajaman dengan torehan 17 gol dari 49 laga dan memenangi Golden Boy pada Desember 2015.
Namun, sejak itu kinerjanya menurun sehingga ia tak pernah menjadi pilihan utama. Musim lalu, ia hanya bisa mencetak 7 gol alias tersedikit sejak berseragam MU. Musim ini, Martial bahkan baru tampil 8 kali dengan 5 di antaranya sebagai pemain pengganti.
Mario Balotelli – Manchester City
Pada tahun 2010, Mario Balotelli yang ketika itu membela Manchester City menjadi pemain Italia pertama yang memenangi Golden Boy.
Sayangnya, selepas meraih penghargaan itu, Mario Balotelli tak pernah mencapai performa terbaik. Kerapnya ia membuat ulah membuatnya harus berpindah-pindah klub dan jarang menjadi pilihan utama. Prestasinya pun mandeg dengan hanya meraih 1 gelar Liga Inggris bersama City.
Kini, di usia 31 tahun, Mario Balotelli bermain di Liga Turki bersama Adana Demispor setelah musim lalu bermain di Serie B bersama Monza.
Alexandre Pato – AC Milan
Alexandre Pato diboyong AC Milan dari Internacional pada Agustus 2007. Meski baru pertama kali bermain di Eropa, ia langsung jadi andalan hingga mencetak 41 gol di 3 musim perdananya dan memenangi Golden Boy 2009.
Namun, kariernya kemudian menurun karena rangkaian cedera. Pada paruh pertama musim 2012/2013 ia hanya tampil 7 kali dan mencetak 2 gol, sebelum dijual ke Corinthians pada Januari 2013.
Sempat bangkit bersama Corinthians, Pato gagal lagi saat kembali ke Eropa bersama Chelsea dan Villarreal. Ia pun kemudian melanjutkan kariernya di China dan kini bermain di MLS.