Amburadul di Kualifikasi Piala Dunia 2022, Uruguay Depak Oscar Tabarez
INDOSPORT.COM - Menyusul hasil yang jauh dari kata memuaskan di Kualifikasi Piala Dunia 2022, timnas Uruguay mengambil langkah tegas. Demi mempertahankan kans lolos ke Qatar tahun depan, Oscar Tabarez sebagai pelatih kepala pun diberhentikan.
Keputusan ini sekaligus menandai akhir dari kebersamaan Tabarez bersama Uruguay yang sudah terjalin selama 15 tahun sejak 2006. Dia didepak usai menelan kekalahan dari Bolivia dengan skor 3-0 pada Rabu (17/11/21) lalu.
Akhirnya, kini Uruguay hanya bisa menduduki posisi ketujuh klasemen sementara Kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Amerika Selatan.
Padahal, hanya ada empat tiket lolos otomatis plus satu play-off lintas benua yang bisa diberikan pada negara-negara dalam naungan CONMEBOL dengan sisa empat laga lagi.
Meski demikian, Uruguay bukannya memecat Oscar Tabarez dengan tidak hormat. Pelatih berusia 74 tahun tetap dihargai jasa-jasanya oleh La Celeste mengingat banyak perkembangan positif yang terjadi dalam tempo dua dekade terakhir.
Belum diketahui siapa suksesor Tabarez, yang jelas Uruguay masih berniat untuk lolos ke Piala Dunia 2022. Sesuatu yang masih memungkinkan mengingat Kolombia di peringkat keempat kualifkasi hanya berjarak satu poin saja.
"Komite eksekutif federasi Uruguay memutuskan untuk tidak meneruskan kontrak dengan Oscar Tabarez dan semua staf kepelatihannya untuk timnas. Keputusan ini diambil tanpa tidak mengecilkan perannya untuk sepak bola Uruguay," tulis federasi Uruguay (AUF) dalam pernyataan resmi mereka.
"Kami berterima kasih dan menghargai capaian yang ditunjukkan dalam 15 tahun terakhir. Uruguay kembali diakui dunia. Tabarez sudah menunjukkan profesionalisme dan dedikasi yang tak terbayarkan sejauh ini," tambahnya.
1. Kebangkitan Uruguay
Tabarez sudah dua kali menangani Uruguay dengan kesempatan pertama datang di periode 1988-1990. Juru taktik yang juga pernah bekerja untuk AC Milan dan Boca Juniors tersebut bahkan pernah terjun di level U-20 dan U-23.
Di periode kedua ia jadi ujung tombak program perombakan sistem sepak bola Uruguat bertajuk 'The Proceso'. Hasilnya negara tersebut sukses memenangi Copa America pertama sejak 1995 dan jadi juara ketiga Piala Dunia 2010 setelah lama tertidur.
Kinerja Oscar Tabarez pun membuatnya dapat julukan spesial yakni El Maestro atau sang Guru. Tidak heran karena ia jadi manajer dengan jumlah kemenangan internasional terbanyak dengan 224 kali juga jadi manajer negara terlama keenam di dunia.