Timnas Indonesia Kekurangan Kiper, Bali United Relakan Nadeo Argawinata?
INDOSPORT.COM - Pelatih Bali United, Stefano Cugurra, menanggapi kans kiper Nadeo Argawinata bergabung ke timnas Indonesia. Pihaknya masih berpatokan kepada kebijakan mengirim maksimal dua pemain.
Nadeo berpeluang besar menyusul I Kadek Agung Widnyana Putra dan Yabes Roni Malaifani yang kini sedang berada di Turki mengingat skuat timnas Indonesia baru berisikan dua kiper, yakni M Riyandi dan Syahrul Trisna Fadillah.
Dalam proyeksi skuat Piala AFF 2020, sebuah tim idealnya memiliki tiga penjaga gawang. Besar kemungkinan, pelatih Shin Tae-yong tak memanggil nama lain lantaran sudah cocok dengan Nadeo yang diketahui hampir selalu diikutkan dalam program timnas Indonesia.
Hanya saja, Nadeo tak bisa dibawa ke Turki karena hasil kesepakatan managers meeting tim Liga 1 dengan PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB). Demi kompetisi Liga 1 tetap jalan, Timnas Indonesia maksimal hanya boleh memanggil dua pemain dari setiap klub.
Sementara Bali United sudah mengirimkan Kadek Agung dan Yabes Roni ke timnas Indonesia. Terkait peluang Nadeo Argawinata menyusul dua rekannya ke Piala AFF 2021 di Singapura, Stefano Cugurra masih berpatokan kepada hasil managers meeting.
"Bali United mengikuti aturan dari federasi. Semua tim bisa dipanggil dua pemain. Di Timnas, sudah memanggil Yabes dan Kadek Agung sebagai perwakilan dari Bali United," ucap Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, Minggu (14/11/21).
Nadeo layak mewakili Indonesia di Piala AFF 2021. Dari empat penampilan di Liga 1 2021-2022, gawangnya baru kebobolan dua gol saja ketika Bali United kalah 1-2 dari Bhayangkara FC.
1. Efek Positif
Sementara dalam tiga partai lawan PSS Sleman, PSIS Semarang, dan Persipura Jayapura, Nadeo mencatat clean sheet alias tak kebobolan. Teco pun tak memungkiri bahwa kehadiran Nadeo berefek positif pada kekuatan pertahanan.
"Tim lebih tenang di belakang (berkat Nadeo Argawinata). Ketika tidak kebobolan, tentu ini bagus buat kiper," tandas Stefano Cugurra.
Kini, keputusan berada di tangan PSSI. Jika tujuan kompetisi berlanjut di tengah pandemi Covid-19 adalah menghadirkan timnas yang kuat, sudah sepatutnya kebijakan dua pemain tiap klub direvisi atau dibatalkan.